• Hubungi Kami
  • Kebijakan Privasi
Newsletter
  • Login
Fokus Tempo
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Sorotan
No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Sorotan
No Result
View All Result
Fokus Tempo
No Result
View All Result

Sosok Prof Sofian menurut Roy Surya: Beliau Bukan Tipe Asal Bicara

Sosok Prof Sofian menurut Roy Surya: Beliau Bukan Tipe Asal Bicara

BacaJuga

Catat Janji DPR kepada Ojol mengenai Undang-Undang Transportasi Online

Catat Janji DPR kepada Ojol mengenai Undang-Undang Transportasi Online

Said Didu: Tanda Harapan Semakin Menjauh

Said Didu: Jokowi Paling Layak Dipenjara Dibandingkan Tom Lembong

www.fokustempo.id – Roy Suryo, seorang pakar telematika, memberikan tanggapan yang tajam mengenai perubahan pendapat mantan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Sofian Effendi. Ia mempertanyakan kejanggalan dalam pernyataan Sofian terkait isu ijazah mantan Presiden Jokowi, yang menurutnya mengundang banyak tanda tanya.

Menurut Roy, perubahan sikap yang mendadak ini sangat mencurigakan. Ia menilai bahwa profesi dan kredibilitas Sofian seharusnya menghindarkan dia dari bersikap tidak konsisten dalam menyampaikan fakta.

Lebih lanjut, Roy menjelaskan bahwa situasi ini mengingatkannya pada sebuah film, “Ada Apa dengan Cinta.” Meskipun film tersebut berfokus pada cinta, Roy menekankan bahwa permasalahan ini jauh lebih serius karena berkaitan dengan kebenaran.

Roy juga mencatat beberapa fakta menarik lain. Misalnya, film yang disebutkan tayang pada 7 Februari 2002, bertepatan dengan awal masa jabatan Sofian sebagai Rektor UGM hingga 2007. Dia merasa ada benang merah antara peristiwa tersebut dan pernyataan Sofian saat ini.

Di posisi yang lebih menarik, hari ini, 18 Juli 2025, adalah hari yang bersejarah bagi UGM karena memperingati 45 tahun pengumuman Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang juga mencakup UGM. Roy menganggap ini sebagai momen yang penting untuk merenungkan kembali sikap Sofian.

Polemik Ijazah dan Keterlibatan Prof Sofian Effendi

Sofian Effendi dikenal sebagai sosok yang sangat kredibel dan dihormati dalam dunia akademis. Dia pernah menjadi Guru Besar Ilmu Administrasi Negara serta menjabat sebagai Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN), dan memiliki gelar PhD dari Pittsburgh, AS.

Dengan latar belakang yang mumpuni, wajar jika masyarakat merasa terkejut ketika Sofian berubah pikiran mengenai pernyataan awalnya. Ia sebelumnya mengklaim bahwa Jokowi tidak lulus sebagai sarjana kehutanan, namun setelah pernyataan tersebut viral, Sofian melakukan klarifikasi yang mengejutkan.

Roy mengungkapkan bahwa orang-orang seperti Sofian umumnya tidak berbicara sembarangan. Ketika mereka mengeluarkan sebuah pernyataan, pasti telah melalui pertimbangan dan kajian yang mendalam. Sikap Sofian ini menciptakan kesan bahwa ada sesuatu yang tidak beres dalam pernyataannya.

Video yang memperlihatkan Sofian berargumen mengenai ijazah Jokowi juga telah ditonton oleh ratusan ribu orang dan menjadi perbincangan hangat di berbagai media. Namun, satu hari setelahnya, Sofian justru memperbaiki arah pernyataannya, yang menjadi sorotan banyak pihak.

Resonansi Publik dan Kontroversi yang Terjadi

Pembicaraan mengenai ijazah Jokowi bukanlah hal baru dalam diskursus publik. Namun ketika seorang tokoh sekelas Sofian terlibat dalam kontroversi ini, dampaknya jauh lebih besar. Publik mulai mempertanyakan integritas dan objektivitas dari seorang akademisi ketika berhadapan dengan isu sensitif seperti pendidikan seseorang yang kini menjadi mantan presiden.

Roy Suryo pun mencermati respons masyarakat yang cenderung terbagi. Beberapa orang mendukung Sofian dan menganggap bahwa pernyataannya di awal lebih kredibel. Di sisi lain, ada juga yang merasa bingung dengan sikapnya yang berubah begitu cepat.

Masyarakat berhak mendapatkan kejelasan, terutama dari sosok yang selama ini dianggap sebagai panutan dalam pemikiran dan prinsip akademis. Perubahan pendapat yang drastis ini kerap memicu pertanyaan tentang loyalitas dan motivasi di balik pernyataan tersebut.

Ketika seorang akademisi membuka pernyataan yang memicu polemik, hal tersebut bukan hanya tentang individu tersebut. Ini juga mencerminkan bagaimana masyarakat mengkaji dan menganalisis kebenaran di dalam ruang publik, yang semakin kompleks dengan adanya teknologi informasi yang cepat.

Pentingnya Konsistensi dalam Pernyataan Publik

Dalam konteks ini, konsistensi pernyataan seorang akademisi sangat krusial. Ketika sebuah institusi atau individu mengeluarkan pernyataan yang penting, dampak dari perubahan tersebut bisa sangat luas dan mendalam. Masyarakat butuh kejelasan, terlebih di tengah ketidakpastian informasi.

Dengan banyaknya informasi yang berseliweran di media sosial, konsistensi adalah hal yang sangat penting. Dapat dipastikan bahwa setiap perkataan yang dikeluarkan akan tercatat dan mudah diakses oleh siapa saja. Ini menambah beban bagi para akademisi untuk lebih berhati-hati dalam berkomunikasi dengan publik.

Roy menekankan bahwa setiap pernyataan yang dibuat haruslah berdasarkan data dan fakta yang kuat. Dalam situasi ini, dia percaya bahwa pernyataan awal Sofian seharusnya menjadi pedoman untuk semua pihak yang terlibat dalam diskusi ini.

Melihat respons yang mengemuka dari masyarakat, dapat disimpulkan bahwa masalah ini tidak hanya berfokus pada siapa yang benar atau salah. Ini lebih tentang bagaimana kita sebagai masyarakat dapat belajar dari situasi ini untuk memperbaiki kualitas diskusi publik, terutama yang berkaitan dengan kebenaran dan integritas.

Previous Post

Bupati Jombang Warsubi Mendapatkan Jabatan Strategis di Apkasi Nasional

Next Post

Kebonagung Luncurkan Varietas Unggul Tebu PSKA 095 PSKA 062 dan Gula Premium

Rekomendasi

Akselerasi Normalisasi Pasokan BBM di Bondowoso oleh Hiswana Migas Besuki

Akselerasi Normalisasi Pasokan BBM di Bondowoso oleh Hiswana Migas Besuki

Teddy Gusnaidi dan Dian Sandi Kompak Kritik Pembela Tom Lembong: Maling Bukan Pahlawan

Teddy Gusnaidi dan Dian Sandi Kompak Kritik Pembela Tom Lembong: Maling Bukan Pahlawan

Komitmen Pemkot Mojokerto terhadap Pendidikan Gratis Berkualitas dengan Bantuan Sekolah

Komitmen Pemkot Mojokerto terhadap Pendidikan Gratis Berkualitas dengan Bantuan Sekolah

Komisioner Bawaslu dan Anggota DPRD Gresik Bungkam Usai Pemeriksaan KPK

Komisioner Bawaslu dan Anggota DPRD Gresik Bungkam Usai Pemeriksaan KPK

Tata Ulang Kawasan Bekas Sumur Bor Air Hangat di Kedungsari oleh Pemkot Mojokerto

Tata Ulang Kawasan Bekas Sumur Bor Air Hangat di Kedungsari oleh Pemkot Mojokerto

Empat Orang Komplotan Begal Ditangkap Polres Bangkalan

Empat Orang Komplotan Begal Ditangkap Polres Bangkalan

Banyuwangi Gelar Sekolah Rakyat Mulai 14 Juli, Gus Ipul: Penuhi Kelayakan

Banyuwangi Gelar Sekolah Rakyat Mulai 14 Juli, Gus Ipul: Penuhi Kelayakan

Sidebar

Kategori

  • Ekbis
  • Hukum & Kriminal
  • Peristiwa
  • Politik Pemerintahan
  • Sorotan
Fokus Tempo

© 2025 Fokustempo. All rights reserved.

Informasi Kami

  • Hubungi Kami
  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi

Social Media

No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Sorotan

© 2025 Fokustempo. All rights reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?