www.fokustempo.id – Pemerintah Kabupaten Bondowoso, melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), bekerja keras untuk mencapai tujuan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang ditargetkan pada tahun 2025. Pengelolaan pendapatan menjadi semakin penting demi mengurangi ketergantungan pada dana pusat untuk pembangunan daerah.
Hingga pertengahan Juni, realisasi PAD mencapai Rp 109,56 miliar, yang berarti baru mencapai 36,49 persen dari target tahunan sebesar Rp 300 miliar. Pihak Bapenda memiliki optimisme tinggi untuk meningkatkan capaian ini seiring bertambahnya waktu yang tersisa dalam semester pertama.
Kepala Bapenda, Dodik Siregar, menegaskan pentingnya mengoptimalkan pendapatan daerah dengan target minimal 50 persen tercapai pada akhir Juni. Hal ini mencerminkan komitmen pemerintah daerah untuk tetap berjuang meskipun tantangan ekonomi cukup besar.
Strategi Pencapaian Target Pendapatan Daerah yang Optimal
Dodik Siregar menjelaskan bahwa pencapaian PAD yang realistis harus menjadi prioritas, terutama mengingat tren positif yang ditunjukkan pada tahun sebelumnya. Pada tahun 2024, terget PAD sebesar Rp 235 miliar berhasil terlampaui dengan pengumpulan Rp 255 miliar.
UNA meningkatkan potensi daerah merupakan langkah krusial, terutama saat fiskal dari pusat semakin menyusut. Ketergantungan pada anggaran pusat harus berkurang untuk mencapai kemandirian finansial yang lebih baik.
Sejalan dengan itu, Bapenda berfokus pada berbagai sumber pendapatan, termasuk pajak, retribusi, dan hasil pengelolaan kekayaan daerah. Ini merupakan bagian dari strategi untuk menciptakan keberlanjutan dalam pendanaan pembangunan daerah.
Pentingnya Sinergi Antarlembaga dalam Pencapaian Pendapatan Daerah
Dodik Siregar menekankan bahwa kolaborasi antarlembaga menjadi kunci untuk meningkatkan penerimaan daerah. Kontribusi dari seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) diperlukan agar pengelolaan anggaran dapat berjalan secara efektif dan efisien.
Wakil Bupati juga telah menggarisbawahi harapan untuk seluruh OPD untuk bekerja secara kolektif, bukan secara parsial. Dengan adanya sinergi, pengelolaan pajak dan retribusi akan lebih optimal, sehingga target PAD dapat tercapai.
Salah satu fokus pengawasan adalah sektor hotel dan restoran, yang berpotensi besar dalam kontribusi PAD. Langkah ini diambil untuk meminimalisasi potensi kebocoran penerimaan dari sektor penting ini.
Upaya Peningkatan Kesadaran Wajib Pajak di Masyarakat
Dalam sisa waktu enam bulan di tahun anggaran 2025, Bapenda akan melaksanakan berbagai langkah strategis untuk mengejar target. Salah satunya adalah pencarian sumber-sumber pendapatan baru yang dapat dioptimalkan.
Peningkatan kesadaran wajib pajak juga menjadi fokus utama. Masyarakat perlu diberikan pemahaman akan pentingnya kontribusi pajak dalam pembangunan daerah, agar mereka lebih proaktif dalam membayar kewajiban mereka.
Langkah-langkah edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat akan dilakukan untuk menjelaskan manfaat dari PAD. Upaya ini akan melibatkan berbagai elemen masyarakat untuk mendukung peningkatan kesadaran akan pajak.
Prediksi dan Harapan untuk Capaian PAD di Masa Depan
Meskipun tantangan yang dihadapi cukup besar, Bapenda optimis dapat mencapai target yang telah ditetapkan. Tingkat pencapaian yang lebih tinggi dari tahun lalu menjadi motivasi untuk meningkatkan kinerja.
Dodik Siregar optimis bahwa sisa waktu yang ada dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Dengan usaha bersama dari seluruh pihak, ia percaya capaian yang ideal bukanlah hal yang mustahil dicapai.
Di masa depan, harapan untuk kemandirian daerah melalui peningkatan PAD semakin menguat. Setiap elemen masyarakat diajak untuk berkontribusi demi kemajuan wilayah Bondowoso secara berkelanjutan.