www.fokustempo.id – Pemerintah Kota Surabaya mengambil langkah signifikan dengan meluncurkan program bantuan pembayaran iuran BPJS Ketenagakerjaan bagi mitra driver Gojek yang ber-KTP Surabaya. Inisiatif yang dimulai pada Juni 2025 ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja informal, yang merupakan salah satu pilar utama dalam sektor transportasi dan logistik berbasis aplikasi.
Program ini dirancang untuk mencakup lebih dari 15.000 mitra driver yang selama ini telah berkontribusi dalam menyediakan layanan transportasi yang cepat dan efisien. Dengan adanya jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian, para pengemudi akan merasa lebih aman dalam menjalankan tugas mereka, mengurangi kekhawatiran tentang risiko yang mungkin dihadapi.
Dukungan dari Pemkot Surabaya ini mencerminkan kolaborasi antara pemerintah dan pihak swasta untuk memperkuat perlindungan hak-hak tenaga kerja. Keterlibatan Gojek sebagai penyedia layanan utama menandakan bahwa sektor swasta juga memiliki tanggung jawab dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan terjamin bagi para mitranya.
Peran Penting Perlindungan Sosial bagi Tenaga Kerja Informal
Perlindungan sosial bagi pekerja informal menjadi semakin relevan di era digital saat ini. Banyak pekerja di sektor ini tidak memiliki akses yang memadai terhadap jaminan sosial, sehingga mereka rentan terhadap risiko kesejahteraan. Program bantuan ini diharapkan dapat memberikan contoh bagi daerah lain dalam mengimplementasikan sistem perlindungan yang serupa.
Melalui inisiatif ini, Pemkot Surabaya berupaya menjadikan kota ini sebagai pelopor dalam keberlanjutan ekonomi digital. Integrasi jaminan sosial ke dalam model bisnis berbasis aplikasi merupakan langkah strategis yang menunjukkan komitmen pemerintah untuk melindungi seluruh lapisan masyarakat.
Sehingga, tidak hanya para pengemudi, tetapi juga masyarakat luas yang merasakan dampak positif dari program ini. Dengan meningkatnya perlindungan dan kesejahteraan, produktivitas tenaga kerja akan meningkat, menghasilkan keuntungan bagi seluruh ekosistem ekonomi di daerah tersebut.
Strategi Pemkot Surabaya dalam Meningkatkan Kesejahteraan Pengemudi
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menekankan pentingnya gotong royong dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Melalui program ini, diharapkan agar masyarakat yang lebih mampu dapat membantu mereka yang kurang beruntung. Hal ini sejalan dengan semangat kolaborasi yang diusung pemerintah untuk meningkatkan kualitas hidup warga.
Mayoritas dari 15.350 pengemudi yang menerima bantuan adalah mitra Gojek, menandakan bahwa perusahaan tersebut mendominasi pasar transportasi di Surabaya. Cahyadi menjelaskan bahwa program ini tidak hanya sebatas bantuan, tetapi juga sebagai stimulus untuk mendorong pengemudi agar tidak bergantung pada satu sumber pendapatan saja.
Dengan adanya peluang kerja tambahan dari proyek-proyek pemerintah, seperti pengantaran dokumen, para pengemudi dapat meningkatkan penghasilan mereka. Keterlibatan ini menciptakan ekosistem yang inklusif dan memperkuat solidaritas antarwarga kota.
Menuju Pembangunan Kota yang Berkelanjutan dan Inklusif
Surabaya kini memposisikan dirinya sebagai kota yang tidak hanya fokus pada kemajuan ekonomi, tetapi juga pada pembangunan sosial yang berkelanjutan. Program ini menegaskan komitmen pemerintah untuk merangkul semua golongan, terutama mereka yang berada di sektor informal. Hal ini penting untuk memastikan bahwa setiap warga negara mendapatkan jaminan perlindungan yang layak.
Dengan melibatkan perusahaan swasta, Pemkot Surabaya menunjukkan bahwa kolaborasi dapat efektif dalam mencapai tujuan pembangunan yang lebih luas. Sinergi ini tidak hanya menguntungkan satu pihak, tetapi menciptakan win-win solution bagi semua stakeholder.
Kedepannya, diharapkan inisiatif ini dapat dijadikan model bagi kota-kota lain di Indonesia. Mengintegrasikan jaminan sosial ke dalam ekonomi berbasis digital adalah langkah yang perlu diambil oleh berbagai pemerintah daerah untuk menjaga kesejahteraan warganya.