Pasuruan – Insiden peluru nyasar yang melukai seorang warga di Kecamatan Lekok menarik perhatian publik dan lembaga legislatif. Anggota DPRD Kabupaten Pasuruan, Eko Suryono, menyampaikan keprihatinannya secara langsung dan menyebut kejadian ini sebagai masalah serius yang memerlukan perhatian lebih.
Kejadian ini bukanlah yang pertama kali, melainkan telah terjadi beberapa kali. Sejak tahun 2019 hingga 2025, wilayah tersebut telah tercatat mengalami empat insiden peluru atau mortir nyasar yang mengenai permukiman warga. Eko Suryono menekankan pentingnya evaluasi atas peruntukan wilayah Alastlogo yang seharusnya tidak lagi digunakan untuk latihan militer, mengingat dikelilingi oleh permukiman penduduk.
Evaluasi Tata Ruang dan Keamanan Warga
Suyati, seorang warga berusia 55 tahun dari Dusun Karang Asem, menjadi korban terbaru insiden ini. Saat setengah beristirahat di pinggir jalan, ia terkena proyektil yang menyebabkan luka gores di paha. Beruntung, proyektil tersebut tidak menembus tubuhnya, namun insiden ini menciptakan kepanikan di kalangan masyarakat. Eko Suryono menekankan bahwa kawasan Alastlogo harus dievaluasi kembali, mengingat situasi aktual di lapangan yang sangat tidak mendukung untuk dijadikan lokasi latihan militer.
Penting untuk diperhatikan bahwa wilayah ini kini dikelilingi permukiman yang padat. Dengan adanya aktivitas masyarakat yang tinggi, keberlanjutan latihan militer di lokasi ini bukan hanya menjadi kontraproduktif, tetapi juga berpotensi menambah risiko bagi keselamatan rakyat. Data menunjukkan bahwa insiden peluru nyasar ini pun sering kali tidak mendapat penanganan cepat, mengakibatkan kekhawatiran mendalam di kalangan warga.
Pentingnya Keselamatan dalam Kebijakan Publik
Prioritas utama dalam kebijakan publik hendaknya adalah keselamatan dan hak hidup warga. DPRD juga mendorong adanya keterlibatan yang lebih aktif dari pemerintah daerah dan pusat untuk menjaga keamanan. Eko menegaskan bahwa pemerintah seharusnya hadir dengan kebijakan yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Ia berkomitmen untuk mengawal isu ini agar rakyat tidak terjebak dalam kebijakan yang keliru dan membahayakan.
Pemerintah perlu menyusun strategi yang melibatkan warga dalam proses evaluasi Tata Ruang. Selain itu, dialog terbuka perlu dilakukan dengan instansi terkait agar solusi yang didapat lebih komprehensif dan solusi yang berkelanjutan dapat diimplementasikan.
Hasil evaluasi dengan melibatkan masyarakat adalah langkah yang tepat untuk menggali lebih dalam terkait permasalahan ini. Masyarakat tidak hanya menjadi objek kebijakan, melainkan seharusnya juga menjadi subjek aktif dalam mengambil keputusan strategis yang berkaitan dengan kehidupan mereka sehari-hari.