• Hubungi Kami
  • Kebijakan Privasi
Newsletter
  • Login
Fokus Tempo
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Sorotan
No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Sorotan
No Result
View All Result
Fokus Tempo
No Result
View All Result

Miris di Tengah Perayaan HUT ke-732 Kota

Miris di Tengah Perayaan HUT ke-732 Kota

BacaJuga

Wali Kota Surabaya Terbitkan SE Waspada Covid-19, Eri: Jangan Panik

Wali Kota Surabaya Terbitkan SE Waspada Covid-19, Eri: Jangan Panik

Tangis Haru Anisatul Hamidah Dilantik Sebagai Pj Sekda Bondowoso

Tangis Haru Anisatul Hamidah Dilantik Sebagai Pj Sekda Bondowoso

www.fokustempo.id – Surabaya — Pada peringatan Hari Jadi Kota Surabaya ke-732, situasi makam Wali Kota pertama Surabaya, dr. Radjamin Nasution, menjadi sorotan menyedihkan. Anggota Komisi A DPRD Surabaya, Mohammad Saifuddin, mengungkapkan bahwa perhatian terhadap sosok pendiri kota pahlawan ini masih sangat kurang.

Dalam rangkaian perayaan yang seharusnya mengedukasi dan mengingat jasa para tokoh, pemeliharaan makam dr. Radjamin Nasution justru diabaikan. Bagaimana bisa kita mengapresiasi sejarah bila tempat peristirahatan terakhir dari tokoh penting ini dibiarkan terbengkalai? Hal ini jelas menimbulkan pertanyaan besar tentang kesadaran dan tanggung jawab kita terhadap warisan sejarah.

Perawatan Makam dan Penghargaan Sejarah

Keberadaan makam sebagai salah satu simbol penghormatan kepada para pejuang sangatlah penting. Sarana seperti prasasti yang menandakan bahwa dr. Radjamin Nasution adalah Wali Kota pertama Surabaya nyatanya minim. Hal ini menimbulkan keprihatinan, terutama di saat kita merayakan sejarah kota dengan seremonial yang meriah, tetapi melupakan esensinya.

Saat mengunjungi makam, Saifuddin merasa sedih. Ia menjelaskan, “Makam ini sangat miris dan terlihat tak terurus. Hal ini mencerminkan sikap kita terhadap sejarah.” Isu ini bukan hanya masalah fisik dari makam yang harus diperbaiki, tetapi juga mencerminkan kurangnya edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya mengenal figure-figure bersejarah. Menjaga penghormatan bisa dilakukan dengan memperbaiki keadaan makam dan memperkenalkan sosok dr. Radjamin melalui berbagai program edukasi.

Strategi Peningkatan Kesadaran Sejarah Kota

Tindakan nyata sebagai bentuk penghormatan kepada tokoh sejarah diperlukan. Saifuddin mengusulkan agar nama dr. Radjamin Nasution diabadikan pada jalan atau gedung pemerintahan. Dengan cara ini, generasi mendatang dapat lebih mudah mengenal dan menghargai jasa para pendahulu. Ini bukanlah sekadar tindakan simbolis, tetapi juga langkah strategis untuk menanamkan kesadaran sejarah dalam diri masyarakat.

Kami di Komisi A DPRD Surabaya berkomitmen untuk mendorong Pemerintah Kota agar lebih serius dalam merawat situs-situs bersejarah. Melalui aksesibilitas yang lebih baik dan pengenalan yang lebih luas, diharapkan masyarakat dapat memiliki rasa memiliki terhadap sejarah kota mereka. Rasa cinta terhadap kota harus dimulai dari pemahaman yang mendalam tentang masa lalu.

Dengan upaya untuk menamai gedung dan jalan setelah dr. Radjamin Nasution, kami ingin memberikan penekanan pada warisan sejarah yang tidak hanya bersifat local but also valuable for future generations. Pastinya, penghormatan yang tulus kepada mereka yang telah berkontribusi dalam pembangunan kota akan berdampak positif pada persepsi masyarakat terhadap sejarah.

Inisiatif semacam ini juga dapat melibatkan komunitas lokal dalam usaha pemeliharaan dan pengenalan situs-situs bersejarah. Kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan warga sangat penting untuk menjadikan sejarah sebagai bagian hidup yang kental dalam masyarakat Surabaya. Tanpa keterlibatan aktif dari semua elemen, sebuah kota berpotensi kehilangan identitasnya.

Dengan langkah-langkah konkret, mari kita bersama-sama menjadikan penghormatan kepada dr. Radjamin Nasution sebagai cermin kesadaran kita terhadap sejarah. Keberanian untuk merawat dan mengenang masa lalu adalah hal yang mendasar agar sejarah tak sekadar menjadi arsip tetapi hidup dan relevan dalam perjalanan waktu.

Previous Post

Ustad Madrasah Diniyah di Sumenep Ditahan Usai Lakukan Perbuatan Tak Senonoh pada Murid

Next Post

Siswa Pelanggar Jam Malam Akan Diperiksa dan Ditempatkan di Rumah Singgah

Rekomendasi

Polres Kediri Kota Adakan Pasar Murah, 1 Ton Beras Habis Diserbu Warga

Polres Kediri Kota Adakan Pasar Murah, 1 Ton Beras Habis Diserbu Warga

Kebonagung Luncurkan Varietas Unggul Tebu PSKA 095 PSKA 062 dan Gula Premium

Kebonagung Luncurkan Varietas Unggul Tebu PSKA 095 PSKA 062 dan Gula Premium

Mie Gacoan Damai dengan LMK, Penyidikan Dihentikan Setelah Bayar Royalti Rp2,2 Miliar

Mie Gacoan Damai dengan LMK, Penyidikan Dihentikan Setelah Bayar Royalti Rp2,2 Miliar

Empat Orang Komplotan Begal Ditangkap Polres Bangkalan

Empat Orang Komplotan Begal Ditangkap Polres Bangkalan

Polres Tulungagung Tertibkan Peserta Karnaval Sound Horeg

Polres Tulungagung Tertibkan Peserta Karnaval Sound Horeg

Laba Bersih Tumbuh 30 Persen di Semester I 2025

Laba Bersih Tumbuh 30 Persen di Semester I 2025

Penghargaan Kementerian Desa untuk Polresta Sidoarjo atas Pembongkaran Suap Perangkat Desa

Penghargaan Kementerian Desa untuk Polresta Sidoarjo atas Pembongkaran Suap Perangkat Desa

Sidebar

Kategori

  • Ekbis
  • Hukum & Kriminal
  • Peristiwa
  • Politik Pemerintahan
  • Sorotan
Fokus Tempo

© 2025 Fokustempo. All rights reserved.

Informasi Kami

  • Hubungi Kami
  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi

Social Media

No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Sorotan

© 2025 Fokustempo. All rights reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?