www.fokustempo.id – Dengan keberanian dan semangat yang tinggi, Kabupaten Banyuwangi menunjukkan komitmen dalam upaya menjadikan daerahnya sebagai kawasan yang sehat. Terpilih mengikuti tahap Verifikasi Lanjutan dalam penilaian Kabupaten/Kota Sehat Tingkat Nasional, Banyuwangi berambisi meraih predikat tertinggi, Swasti Saba Wistara, yang mencerminkan ikhtiar menjamin kesehatan warganya.
Pada kesempatan virtual yang diadakan pada Senin (11/8/2025), Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, memaparkan sembilan tatanan yang mendasari penilaian ini kepada tim penilai KKS pusat. Upaya ini merupakan lanjutan dari pencapaian sebelumnya yang telah membawa Kabupaten Banyuwangi meraih berbagai penghargaan di bidang kesehatan.
Kegiatan verifikasi yang dipimpin oleh Ketua Tim Verifikasi KKS Pusat, Anugerah, melibatkan berbagai unsur penting, seperti tim pembina KKS Provinsi, Wakil Bupati, serta anggota OPD terkait. Hal ini menunjukkan sinergi dari berbagai elemen dalam mewujudkan lingkungan yang sehat dan kondusif bagi masyarakat.
Pemaparan Inovasi Kesehatan oleh Bupati Banyuwangi
Dalam pemaparannya, Bupati Ipuk menjelaskan bahwa keberhasilan Banyuwangi meraih penghargaan sebagai Kabupaten Sehat bukan tanpa alasan. Dalam lima tahun terakhir, daerah ini telah dua kali meraih predikat Swasti Saba Wistara, yang membuktikan komitmennya dalam upaya kesehatan masyarakat.
“Kami berkomitmen untuk kembali meraih penghargaan tersebut tahun ini,” tegas Ipuk. Pemkab Banyuwangi terus berinovasi agar berbagai tatanan sehat bisa terwujud secara berkelanjutan, sehingga masyarakat dapat lebih hidup nyaman dan sehat.
Seluruh inovasi yang digulirkan difokuskan pada sembilan tatanan, yang menjadi kunci utama kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Tatanan ini mencakup aspek-aspek penting dalam kehidupan sehari-hari yang berpengaruh langsung terhadap kesehatan masyarakat.
Rincian Sembilan Tatanan Kesehatan Masyarakat
Banyuwangi telah mengidentifikasi sembilan tatanan kesehatan yang menjadi komponen utama dalam penilaian. Tatanan-tatanan tersebut meliputi Kehidupan Masyarakat Sehat Mandiri, Permukiman dan Fasilitas Umum, Satuan Pendidikan, dan Tatanan Pasar. Setiap tatanan ini memiliki program khusus yang dirancang untuk mengedukasi dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
Selain itu, terdapat juga tatanan Perkantoran dan Perindustrian, Lalu Lintas, Pariwisata, Perlindungan Sosial, serta Penanggulangan Bencana. Masing-masing tatanan ini saling berkaitan dan berupaya membangun ekosistem yang mendukung kesehatan dan keselamatan masyarakat Banyuwangi.
Pemkab juga telah meluncurkan berbagai program inovatif, seperti Mall Orang Sehat. Program ini bertujuan mengubah pola pikir masyarakat yang biasanya menganggap puskesmas hanya sebagai tempat ketika sakit, menjadi pusat bagi konsultasi kesehatan, sehingga deteksi dini bisa dilakukan.
Program Pendampingan di Bidang Kesehatan dan Pembangunan Ekonomi
Program Puskesmas Asuhan Spesialistik (PAS) menjadi salah satu contoh inovasi sukses di Banyuwangi. Melibatkan 38 dokter spesialis, program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan, khususnya bagi ibu dan anak, yang sangat vital dalam pembangunan masyarakat berkelanjutan.
Dengan adanya pendampingan dari para dokter spesialis, kualitas kesehatan di puskesmas bisa ditingkatkan, memastikan masyarakat mendapatkan layanan terbaik. Dorongan kepada semua sektor kesehatan juga diharapkan dapat meningkatkan jejaring antar fasilitas kesehatan, sehingga penanganan masalah kesehatan dapat dilakukan secara terpadu.
Di bidang ekonomi, inisiatif untuk menjaga penghidupan masyarakat melalui tatanan Pasar Sehat sangat diutamakan. Dengan membatasi pendirian pasar modern, pemerintah daerah berupaya melindungi keberadaan toko kelontong dan pasar tradisional yang menjadi bagian penting dalam ekosistem ekonomi lokal.
Pengakuan Tim Verifikasi dan Harapan ke Depan
Semua usaha dan inovasi yang diterapkan oleh pemerintah daerah mendapatkan pengakuan positif dari tim verifikator pusat. Tim ini menilai bahwa semangat dan komitmen yang ditunjukkan Banyuwangi sangat luar biasa dan menjadi contoh nyata bagi daerah lain dalam mewujudkan kabupaten sehat.
“Sinergi antar sektor di Banyuwangi sangat kuat. Semoga kerja keras ini bisa membawa kabupaten ini meraih predikat tertinggi,” ungkap Ketua Tim Verifikasi KKS Pusat, Anugerah. Harapan ini menunjukkan bahwa upaya kesehatan masyarakat tidak bisa dilakukan secara setengah-setengah, melainkan memerlukan kolaborasi seluruh pihak.
Komitmen berkelanjutan dari Pemkab Banyuwangi untuk menciptakan tirta kehidupan yang sehat akan terus menjadi perhatian. Dengan strategi dan program yang terencana dengan baik, harapan untuk mendapatkan predikat Swasti Saba Wistara kini semakin dekat dan mungkin terwujud dalam waktu dekat.