www.fokustempo.id – Korban ledakan bahan peledak di Pasrepan, yaitu Muhammad Mustofa yang berusia 28 tahun, ternyata memiliki catatan kelam. Dia masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Polres setempat terkait kasus pencurian kendaraan bermotor. Kejadian ini bukan hanya mengundang perhatian karena ledakan itu sendiri, tetapi juga terkait dengan kasus hukum yang lebih besar yang melibatkan dirinya.
Pernyataan ini disampaikan oleh Kasat Reskrim Polres Pasuruan, AKP Adimas Firman. Setelah melakukan pemeriksaan terhadap identitas korban, pihak kepolisian menemukan hubungan Mustofa dengan beberapa kasus kriminal yang sedang ditangani.
Menurut penjelasan Adimas, “Dia bukan hanya menjadi korban, tetapi juga terlibat dalam tindak pidana pencurian. Sudah lama kami mencarinya, dan kini situasi yang dia hadapi menjadi semakin rumit,” ujarnya.
Detail Kejadian Ledakan yang Mengguncang Wilayah
Ledakan terjadi sekitar pukul 03.30 WIB di rumah nenek korban, yang bernama Sundari. Dalam kondisi lelah setelah tiba di rumah neneknya, Mustofa beristirahat sebelum bencana itu terjadi.
Menurut informasi yang diperoleh dari pihak kepolisian, bahan peledak jenis bondet yang meledak kemungkinan adalah milik Mustofa sendiri. Hal ini menyiratkan bahwa ledakan tersebut bisa jadi merupakan kecelakaan yang tidak disengaja.
Ledakan yang terjadi sangat kuat, memicu kepanikan di sekitar tempat kejadian. Namun, kerusakan fisik di lokasi kejadian tampak terbatas, hanya pada rumah dimana korban berada.
Penyisiran dan Tindakan Pengamanan di Lokasi
Setelah insiden ledakan, tim pihak berwenang dari Inafis Polres Pasuruan dan Gegana Brimob Polda Jatim segera turun ke lokasi untuk melakukan penyisiran. Tindakan ini diambil untuk memastikan tidak ada bahan peledak lain yang mungkin masih tersisa di area tersebut.
Pihak keamanan mengambil langkah cepat dengan mensterilkan lokasi untuk melindungi masyarakat dari potensi bahaya lanjutan. Langkah pengamanan ini dilakukan demi keselamatan warga sekitar.
Pihak kepolisian pun menegaskan bahwa ledakan tersebut tidak menimbulkan korban jiwa lain, dan hanya mengakibatkan cedera pada Mustofa. Ini menunjukkan bahwa meski ledakan cukup besar, pihak keamanan berhasil mengontrol situasi dengan baik.
Implikasi Hukum bagi Korban Ledakan
Kondisi Mustofa semakin diperburuk dengan situasi hukum yang dihadapinya. Selain menderita akibat ledakan, dia kini juga harus menghadapi tuntutan hukum terkait dengan keterlibatannya dalam pencurian kendaraan bermotor.
Kasus ini membuat pihak kepolisian harus bekerja ekstra, tidak hanya untuk menentukan asal-usul bahan peledak, tetapi juga untuk mengungkap jaringan kriminal yang lebih luas. Penyelidikan mendalam sedang berlangsung, dan polisi berharap dapat menemukan lebih banyak petunjuk.
Proses hukum yang dihadapi Mustofa sangat kompleks. Dia tidak hanya mesti berurusan dengan luka fisik akibat ledakan, tetapi juga ketidakpastian terkait masa depannya di balik jeruji besi.