Gresik – Dua ekor sapi dari peternak lokal menjadi perhatian publik setelah diberikan kepada presiden untuk keperluan kurban saat Hari Raya Idul Adha 1446H. Sapi-sapi ini berasal dari Desa Kepohklagen, Kecamatan Wringinanom, Gresik, yang dibeli untuk mendukung praktik kurban dalam berbagi rezeki.
Dua ekor sapi jenis Limousin Cross ini memiliki bobot total mencapai 1 ton 84 kilogram, merupakan hasil dari pemeliharaan selama tiga tahun oleh seorang peternak bernama Mardi. Hal ini menunjukkan potensi peternakan lokal yang kualitasnya tidak kalah saing.
Penghargaan untuk Peternak Lokal
Peternakan lokal telah mendapatkan apresiasi dari Plt Bupati Gresik, dr. Asluchul Alif, yang menekankan pentingnya dukungan kepada industri peternakan. Dua sapi ini tidak hanya menjadi simbol kualitas tetapi juga motivasi bagi peternak di wilayah tersebut. “Tahun ini, dua sapi asli Gresik dipilih oleh presiden. Ini adalah bentuk penghargaan terhadap kualitas ternak lokal dan dorongan bagi para peternak kita,” ujarnya dengan antusias.
Diakui bahwa pemilihan sapi dari wilayah tersebut merupakan langkah strategis untuk mengangkat sektor peternakan, sekaligus menunjukkan bahwa kualitas hewan ternak Gresik mampu bersaing dengan pasar nasional. Pemerintah daerah berkomitmen untuk meningkatkan kualitas peternakan rakyat dengan memberikan pelatihan dan bimbingan kepada peternak terkait manajemen pemeliharaan dan pakan yang tepat.
Kesiapan dan Semangat Peternak
Mardi, peternak yang merawat sapi-sapi tersebut, berbagi pengalaman tentang betapa tidak mudahnya menjalankan usaha ini. “Memelihara sapi selama tiga tahun memang memerlukan ketelatenan. Kesehatan sapi sangat penting untuk mencapai bobot yang ideal,” ungkapnya, menggarisbawahi tantangan yang dihadapi para peternak.
Hasil dari upaya yang konsisten ini kini memberikan imbalan yang membanggakan. Satu ekor sapi akan dikurbankan di Masjid Robbach Ma’sum pada Hari Raya Idul Adha, sementara satu ekor lainnya disiapkan untuk peringatan Haul Habib Abu Bakar Assegaf yang akan datang. Ini adalah kesempatan berharga bagi peternak lokal untuk menunjukkan hasil usaha mereka di tengah masyarakat.
Dengan adanya perhatian dari pemerintah dan masyarakat, diharapkan peternak lokal bisa semakin berkembang dan berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian daerah. Kualitas, kesehatan, dan pengelolaan peternakan yang baik akan membuka kemungkinan ekonomi yang lebih luas, dan menjadi inspirasi bagi peternak lainnya untuk terus meningkatkan standar pemeliharaan.
Gresik – Dua ekor sapi dari peternak lokal menjadi perhatian publik setelah diberikan kepada presiden untuk keperluan kurban saat Hari Raya Idul Adha 1446H. Sapi-sapi ini berasal dari Desa Kepohklagen, Kecamatan Wringinanom, Gresik, yang dibeli untuk mendukung praktik kurban dalam berbagi rezeki.
Dua ekor sapi jenis Limousin Cross ini memiliki bobot total mencapai 1 ton 84 kilogram, merupakan hasil dari pemeliharaan selama tiga tahun oleh seorang peternak bernama Mardi. Hal ini menunjukkan potensi peternakan lokal yang kualitasnya tidak kalah saing.
Penghargaan untuk Peternak Lokal
Peternakan lokal telah mendapatkan apresiasi dari Plt Bupati Gresik, dr. Asluchul Alif, yang menekankan pentingnya dukungan kepada industri peternakan. Dua sapi ini tidak hanya menjadi simbol kualitas tetapi juga motivasi bagi peternak di wilayah tersebut. “Tahun ini, dua sapi asli Gresik dipilih oleh presiden. Ini adalah bentuk penghargaan terhadap kualitas ternak lokal dan dorongan bagi para peternak kita,” ujarnya dengan antusias.
Diakui bahwa pemilihan sapi dari wilayah tersebut merupakan langkah strategis untuk mengangkat sektor peternakan, sekaligus menunjukkan bahwa kualitas hewan ternak Gresik mampu bersaing dengan pasar nasional. Pemerintah daerah berkomitmen untuk meningkatkan kualitas peternakan rakyat dengan memberikan pelatihan dan bimbingan kepada peternak terkait manajemen pemeliharaan dan pakan yang tepat.
Kesiapan dan Semangat Peternak
Mardi, peternak yang merawat sapi-sapi tersebut, berbagi pengalaman tentang betapa tidak mudahnya menjalankan usaha ini. “Memelihara sapi selama tiga tahun memang memerlukan ketelatenan. Kesehatan sapi sangat penting untuk mencapai bobot yang ideal,” ungkapnya, menggarisbawahi tantangan yang dihadapi para peternak.
Hasil dari upaya yang konsisten ini kini memberikan imbalan yang membanggakan. Satu ekor sapi akan dikurbankan di Masjid Robbach Ma’sum pada Hari Raya Idul Adha, sementara satu ekor lainnya disiapkan untuk peringatan Haul Habib Abu Bakar Assegaf yang akan datang. Ini adalah kesempatan berharga bagi peternak lokal untuk menunjukkan hasil usaha mereka di tengah masyarakat.
Dengan adanya perhatian dari pemerintah dan masyarakat, diharapkan peternak lokal bisa semakin berkembang dan berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian daerah. Kualitas, kesehatan, dan pengelolaan peternakan yang baik akan membuka kemungkinan ekonomi yang lebih luas, dan menjadi inspirasi bagi peternak lainnya untuk terus meningkatkan standar pemeliharaan.