Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) Jawa Timur terus berupaya menguatkan implementasi Pancasila sebagai jalan kebangsaan.
Dalam rangka memperkuat nilai-nilai Pancasila, PA GMNI menggelar sarasehan dan orasi kebangsaan. Acara yang bertema “Merawat Republik, Menguatkan Rakyat: Pancasila sebagai Jalan Kebangsaan” ini dilaksanakan di Surabaya pada tanggal 8 Juni 2025. Acara ini layaknya sebuah “reuni” bagi para nasionalis di Jawa Timur, yang berkumpul untuk merintis jalan penerapan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa.
Pancasila sebagai Solusi Tantangan Zaman
Ketua PA GMNI Jatim, Deni Wicaksono, menekankan pentingnya Pancasila dalam menjawab berbagai tantangan yang dihadapi oleh bangsa. Di tengah situasi geopolitik global dan nasional yang kian kompleks, Pancasila sebagai dasar filosofi bangsa menjadi pedoman yang tepat. Deni mengungkapkan bahwa tantangan seperti ketahanan pangan, pengangguran, dan ketimpangan ekonomi memerlukan penerapan Pancasila yang komprehensif untuk menemukan solusinya.
Pancasila mengajarkan nilai-nilai seperti gotong royong, yang terbukti mampu mengantarkan bangsa ini melewati berbagai krisis sejak masa perjuangan kemerdekaan hingga kini. Dengan mengedepankan semangat gotong royong, masyarakat diharapkan dapat bersama-sama mengatasi berbagai rintangan dan tantangan yang ada. Deni menegaskan bahwa Pancasila menolak individualisme yang mengorbankan kepentingan bersama dan mengajak semua elemen masyarakat untuk menghidupkan prinsip gotong royong tersebut.
Ketimpangan Sosial dan Peran Pancasila
Satu hal yang juga disoroti dalam sarasehan ini adalah ketimpangan sosial-ekonomi yang sedang melanda masyarakat. Dengan data menunjukkan adanya penguasaan sumber daya oleh segelintir orang, jelas bahwa ketimpangan ini berpotensi menjadi masalah besar bagi kestabilan negara. Misalnya, terdapat sekitar 1,8 juta hektare tanah yang hanya dikuasai oleh satu keluarga. Ketimpangan yang mengakar dan semakin lebar ini bisa menjadi “bom waktu” yang mengancam kesejahteraan rakyat.
Untuk mengatasi masalah ini, Deni mengusulkan penerapan nilai-nilai keadilan sosial yang termaktub dalam sosio-demokrasi Pancasila. Sosio-demokrasi, menurut Deni, bertujuan untuk menciptakan pemerataan yang tidak hanya menguntungkan segelintir individu, tetapi juga menjangkau masyarakat luas. Dengan merujuk pada pemikiran Bung Karno, Deni menekankan bahwa kita tidak seharusnya mengabdi pada kepentingan sekelompok kecil, melainkan untuk kepentingan rakyat banyak.
Lebih lanjut, PA GMNI Jatim berkomitmen untuk mengonsolidasikan kekuatan nasionalis dengan harapan dapat menciptakan kerja-kerja konkret yang fokus pada kepentingan publik. Alumni GMNI yang tersebar di berbagai bidang seperti birokrasi, pendidikan, kesehatan, politik, hingga dunia usaha, sepakat untuk bersama-sama membumikan Pancasila dalam setiap aktivitas kerakyatan yang mereka jalankan.