• Hubungi Kami
  • Kebijakan Privasi
Newsletter
  • Login
Fokus Tempo
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Sorotan
No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Sorotan
No Result
View All Result
Fokus Tempo
No Result
View All Result

Resiliensi Tanpa Mengorbankan Esensi Diri

Harga Diri Suatu Bangsa

BacaJuga

Sang Naga dan Tarian Terakhir Sang Rubah

Tantangan dalam Teknologi dan Proses Transformasi

Sang Naga dan Tarian Terakhir Sang Rubah

Simpang Jalan dan Zaman 2045: Transformasi Paradigma Institusional Bagian Tiga

www.fokustempo.id – Stress, ketegangan, dan kecemasan adalah bagian dari kehidupan modern yang tidak mungkin dihindari. Dalam dunia yang semakin kompleks ini, banyak orang merindukan keadaan damai-sejahtera yang dapat memberikan ketenangan batin meskipun dikelilingi oleh tantangan yang ada. Ada dorongan untuk menemukan cara baru dalam menghadapi tekanan hidup yang terus menerus.

Setiap orang mesti mengembangkan pemahaman tentang cara menjaga keseimbangan batin di tengah hiruk-pikuk dunia modern. Ini bukan hanya menjadi tentang mencari kebahagiaan, tetapi juga tentang menemukan makna dalam setiap tindakan dan pengalaman. Keseimbangan ini memungkinkan individu untuk menciptakan ruang yang nyaman di dalam diri sendiri.

Dalam konteks tersebut, filsafat dapat memberi kita wawasan yang berharga. Melalui pemahaman mendalam mengenai kondisi manusia, kita dapat menemukan cara untuk mengelola stres dan menemukan ketenangan di tengah kegaduhan. Tulisan ini akan menyajikan perspektif baru dalam menghadapi tantangan perasaan tersebut.

Pemahaman Tentang Ketenteraman Melalui Filozofi

Kita mulai dengan konsep ‘Ataraxia’ dari Yunani Kuno, yang menggambarkan keadaan jiwa yang tidak terganggu oleh gangguan eksternal. Konsep ini sangat relevan dalam kehidupan sehari-hari yang sering kali penuh dengan tekanan. Dalam hal ini, penekanan pada damai batin merupakan tujuan yang berharga.

Sebuah istilah Mandarin, ‘An Jing’, mengajak kita untuk memahami ketenangan bukan sebagai pelarian dari kesulitan, tetapi sebagai inti dari pengalaman hidup yang lebih kaya. Dalam pandangan ini, ketenangan diartikan sebagai keadaan aktif, di mana seseorang mampu menjalani hidup dengan kesadaran penuh, meskipun dikelilingi oleh kekacauan.

Dalam konteks modern yang penuh kebisingan, ajaran dari Laozi sangat relevan. Ia mengungkapkan bahwa menemukan keheningan batin di tengah badai adalah seni tersendiri yang perlu dimiliki setiap individu. Ini bukan hanya tentang bertahan, tetapi tentang menemukan kekuatan dalam tenang.

Faktor Penyebab Stres dalam Kehidupan Modern

Dari berbagai analisa, ada lima faktor utama yang berkontribusi pada stres dalam kehidupan sehari-hari. Pertama, efisiensi yang sering kali menjelma menjadi beban. Teknologi seharusnya membantu kita, tetapi seringkali malah merenggut waktu istirahat kita sehingga kita terjaga dalam mode kewaspadaan. Hal ini mengakibatkan burnout yang semakin marak terjadi.

Kedua, persaingan multi-arena yang menjadikan setiap individu terjebak dalam jebakan reputasi digital. Media sosial mendorong orang untuk memperlihatkan diri mereka seolah-olah dalam persaingan yang berkelanjutan. Ini menghadirkan tantangan bagi kesehatan mental, seperti yang diungkapkan oleh beberapa peneliti di bidang psikologi.

Ketiga, mobilitas yang tinggi mengakibatkan kehilangan ikatan dengan komunitas asal. Urbanisasi membawa orang ke kota besar, tetapi seringkali dengan hubungan baru yang bersifat transaksional. Akibatnya, perasaan kesepian menjadi epidemik di tengah keramaian.

Perbandingan Stres Zaman Dulu dan Zaman Sekarang

Stres di zaman modern berbeda jauh dibandingkan dengan stres yang dihadapi pada zaman pra-modern. Dulu, stres sering kali bersifat akut, seperti kelaparan atau perang. Saat ini, kita lebih sering menghadapi stres kronis yang disebabkan oleh tekanan yang tidak terputus. Hal ini menciptakan tantangan baru yang lebih kompleks.

Komunitas yang dulunya menjadi penyangga bagi individu kini berganti dengan individualisme yang kompetitif. Zaman modern ini lebih mementingkan prestasi individual, seringkali tanpa mempertimbangkan dampak sosial. Ketidakpastian semakin diwarnai oleh kecepatan kehidupan yang ditentukan oleh mesin dan produktivitas.

Lebih jauh lagi, modernisasi mengubah cara kita hidup, menjadikan ritme alami seolah-olah tidak berfungsi. Dengan adanya deadline dan notifikasi, kita terputus dari siklus alami yang seharusnya menjadi bagian inti dari kehidupan.

Strategi untuk Menghadapi Stres di Era Modern

Menanggapi semua tekanan tersebut, kita perlu mengambil langkah proaktif untuk menjaga ketenangan batin. Salah satunya adalah dengan memprioritaskan tugas esensial dan tidak merasa tertekan untuk memenuhi ekspektasi yang tidak realistis. Ini bukan malas, tetapi bentuk efisiensi dalam menjaga energi.

Menciptakan ritual harian sederhana seperti menikmati teh tanpa gangguan teknologi bisa menjadi bentuk perlawanan terhadap kebisingan sehari-hari. Hal ini membantu memulihkan ritme dan menjaga kesadaran dalam setiap tindakan kita. Kontemplasi menjadi kunci untuk menemukan kenyamanan dalam kesederhanaan.

Lebih penting, kita harus bisa melepaskan hal-hal di luar kontrol. Fokus pada reaksi diri dan menerima bahwa tidak semua hal dapat kita atur. Hal ini memungkinkan kita untuk tetap tenang di tengah tekanan yang ada, mengurangi kecemasan yang tidak perlu.

Previous Post

Said Didu: Tanda Harapan Semakin Menjauh

Next Post

Dam Roboh di Pacitan, Warga Gotong Royong Bangun Penahan Darurat untuk Irigasi

Rekomendasi

Kejari Bangkalan Tetapkan Tiga Tersangka Baru Korupsi Penyertaan Modal BUMD Rp15 M

Kejari Bangkalan Tetapkan Tiga Tersangka Baru Korupsi Penyertaan Modal BUMD Rp15 M

Pemkab Bondowoso Dukung Perhutanan Sosial 9500 Hektar, Kades Kalianyar: Kami Pesimis

Pemkab Bondowoso Dukung Perhutanan Sosial 9500 Hektar, Kades Kalianyar: Kami Pesimis

Langkah Penanganan Stunting Mas Dhito Bawa Kediri Jadi Terbaik Kedua di Jatim

Langkah Penanganan Stunting Mas Dhito Bawa Kediri Jadi Terbaik Kedua di Jatim

Polda Jatim Salurkan Ribuan Porsi Makanan untuk Pelajar di Mojokerto

Polda Jatim Salurkan Ribuan Porsi Makanan untuk Pelajar di Mojokerto

Amanah Berubah, Pengabdian Tetap Abadi

Amanah Berubah, Pengabdian Tetap Abadi

Kejari Mojokerto Tahan Tersangka Korupsi Dana BLUD Puskesmas Rp5,04 Miliar setelah Mangkir

Kejari Mojokerto Tahan Tersangka Korupsi Dana BLUD Puskesmas Rp5,04 Miliar setelah Mangkir

Kronik Otoritarianisme di Indonesia dan Proyek Sejarah Resmi Negara

Kronik Otoritarianisme di Indonesia dan Proyek Sejarah Resmi Negara

Sidebar

Kategori

  • Ekbis
  • Hukum & Kriminal
  • Peristiwa
  • Politik Pemerintahan
  • Sorotan
Fokus Tempo

© 2025 Fokustempo. All rights reserved.

Informasi Kami

  • Hubungi Kami
  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi

Social Media

No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Sorotan

© 2025 Fokustempo. All rights reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?