www.fokustempo.id – Sejumlah narapidana di Lapas Kelas IIA Bojonegoro terlibat dalam insiden kericuhan yang mengganggu ketertiban di dalam lembaga pemasyarakatan tersebut. Kericuhan ini memicu pemindahan beberapa narapidana yang dianggap sebagai provokator, dengan harapan situasi dapat kembali kondusif dan aman.
Pemindahan 12 narapidana ini merupakan langkah cepat dari pihak berwenang untuk memulihkan situasi pasca kericuhan. Para narapidana tersebut diduga terlibat dalam provokasi yang menandai peristiwa keriuhan di lapas pada Rabu malam, 23 Juli 2025.
Insiden kericuhan ini terjadi setelah petugas melakukan razia rutin terhadap barang-barang terlarang di blok tahanan. Razia tersebut menghasilkan penemuan paket narkoba yang disembunyikan dalam atap plafon, yang kemudian memicu reaksi dari beberapa narapidana.
Petugas lapas berusaha untuk mengamankan barang bukti tersebut, namun mendapat perlawanan dari para napi. Upaya ini menyebabkan ketegangan yang berujung pada kericuhan, dan pihak Lapas segera berkoordinasi dengan aparat kepolisian setempat.
Situasi tersebut direspons cepat oleh Kapolres Bojonegoro, yang langsung mengerahkan petugas bersenjata lengkap ke lokasi. Penjagaan di sekitar Lapas juga diperketat untuk mencegah kericuhan lebih lanjut.
Rincian Kericuhan di Lapas Kelas IIA Bojonegoro
Ketegangan di Lapas Kelas IIA Bojonegoro berawal dari razia rutin yang dilakukan oleh petugas. Penemuan barang terlarang, termasuk narkoba, memberikan dampak yang signifikan terhadap suasana di dalam lapas.
Sejumlah narapidana merasa terancam dengan penemuan tersebut dan berusaha untuk menghalangi petugas dalam mengamankan barang bukti. Hal ini menyebabkan beberapa napi terlibat dalam kericuhan, yang berpotensi meluas jika tidak segera ditangani.
Pihak berwenang mengambil langkah cepat untuk memulihkan situasi pasca kericuhan. Pemindahan narapidana yang diduga sebagai provokator menjadi salah satu solusi utama untuk mengembalikan keamanan di lapas.
Pihak kepolisian tidak hanya memfokuskan diri pada pemindahan narapidana, tetapi juga menyelidiki apakah terdapat jaringan yang lebih besar di balik penyelundupan narkoba tersebut. Upaya penyelidikan ini melibatkan berbagai pihak untuk memastikan keamanan dalam lapas.
Pihak Keamanan dan Penanganan Situasi
Kapolres Bojonegoro, AKBP Afrian Satya Permadi, menekankan pentingnya penanganan situasi dengan seksama. Tim gabungan dari kepolisian dan satuan Brimob pun diturunkan untuk mengendalikan kericuhan dan menjaga ketertiban di lapas.
Keberadaan petugas bersenjata lengkap di lokasi mengirim sinyal bahwa situasi harus ditangani serius. Penjagaan di area gerbang utama lapas pun diperketat untuk mencegah terjadinya insiden lebih lanjut.
Dalam insiden ini, pihaknya juga berhasil mengamankan sejumlah narapidana yang diduga terlibat aktif dalam penyelundupan narkoba. Mereka kini ditahan untuk penyelidikan lebih lanjut, mengingat penemuan barang haram yang signifikan, termasuk sabu dan ekstasi.
Pihak kepolisian berkomitmen untuk menggali lebih dalam mengenai asal barang-barang haram tersebut. Pejabat setempat menyatakan bahwa mereka akan menyelidiki berbagai kemungkinan, dari keterlibatan pihak internal hingga penyelundupan dari luar lapas.
Pemindahan Narapidana untuk Menjaga Keamanan Lapas
Langkah pemindahan 12 narapidana ke Lapas Kelas IIB Lamongan dianggap perlu. Pemindahan ini diharapkan dapat menurunkan ketegangan yang ada dalam Lapas Kelas IIA Bojonegoro.
Kepala Lapas Bojonegoro, Harry Winarca, menyatakan bahwa langkah ini sangat penting untuk menjaga keamanan dan ketertiban. Pengelolaan narapidana yang baik mutlak diperlukan agar situasi tetap stabil.
Dia mengapresiasi respons cepat aparat kepolisian dalam menangani kericuhan yang terjadi. Hal ini menunjukkan koordinasi yang baik antara lembaga dalam menangani masalah yang ada.
Pihak berwenang tetap menghimbau agar situasi di dalam lapas tidak terulang. Pemindahan narapidana yang bermasalah menjadi fokus mereka dalam upaya menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi semua warga binaan.
Dengan langkah pengamanan yang lebih ketat, kepala lapas berharap insiden serupa tidak terjadi lagi di masa mendatang. Upaya pencegahan dan penegakan hukum merupakan kunci untuk menciptakan suasana yang kondusif di dalam lapas.