• Hubungi Kami
  • Kebijakan Privasi
Newsletter
  • Login
Fokus Tempo
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Sorotan
No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Sorotan
No Result
View All Result
Fokus Tempo
No Result
View All Result

Program Kemandirian yang Menolak Menjadi Proyek

Program Kemandirian yang Menolak Menjadi Proyek

BacaJuga

Pedang Bermata Dua dengan Nama Lamine Yamal

Pedang Bermata Dua dengan Nama Lamine Yamal

Sang Naga dan Tarian Terakhir Sang Rubah

Tantangan dalam Teknologi dan Proses Transformasi

www.fokustempo.id – Sejak beberapa tahun terakhir, pelaku pariwisata di Kabupaten Jember, Jawa Timur, semakin kreatif dalam mempertahankan eksistensi mereka. Dengan mengedepankan kolaborasi yang erat dengan pemerintah daerah, mereka telah merintis program yang mengintegrasikan berbagai kawasan wisata, dimulai dari tahun 2017 hingga kini.

Sebelum adanya kesepakatan ini, para pelaku pariwisata di Jember seringkali menjalankan usaha secara individual. Hal ini kadang menyebabkan terjadinya konflik di antara mereka, karena masing-masing memiliki cara pandang dan strategi berbeda untuk mengembangkan usaha.

Namun, pada tahun 2017, langkah awal untuk kolaborasi diambil dengan peluncuran program Tamasya Bus Kota. Menurut Hasti Utami, Wakil Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah Jember, program ini bertujuan untuk mengajak masyarakat yang tinggal di kawasan berpotensi wisata untuk terlibat dalam kemitraan pariwisata.

Sasaran awal yang ditetapkan cukup sederhana, yaitu meningkatkan pendapatan pelaku pariwisata demi memperbaiki kualitas hidup mereka. Dengan pendekatan ini, diharapkan akan tumbuh kesadaran kolektif di antara para pelaku usaha yang terlibat.

Integrasi Transportasi dan Pariwisata di Jember

Pemberdayaan sektor pariwisata juga melibatkan transportasi, yang sebelum ini sering terabaikan. Hasti dan timnya mengajak pelaku angkutan konvensional, termasuk angkutan kota dan ojek, untuk menjadi bagian dari angkutan wisata.

Namun, program ini lebih dari sekadar transportasi. Hasti menegaskan pentingnya menjadikan kegiatan ini sebagai program jangka panjang, bukan proyek instan yang hanya menghasilkan hasil sesaat. Dengan pendekatan ini, masyarakat ditempatkan sebagai subjek, bukan objek.

Sejak dilibatkan, para supir angkutan umum tidak hanya sekadar mengantarkan wisatawan, tetapi mereka juga dilatih menjadi pemandu wisata. Keterampilan ini membuat mereka mampu menjelaskan sejarah dan potensi wisata setempat kepada para pengunjung.

Selain itu, mereka juga menciptakan program Jember Heritage Walking Tour, di mana tujuannya adalah untuk mengenalkan kekayaan sejarah Jember kepada warganya sendiri. Hasti mengatakan, fokus program ini adalah untuk membentuk duta-duta wisata yang mampu mempromosikan kota mereka.

Pengembangan Kawasan Pariwisata yang Berkelanjutan

Pengembangan kawasan wisata terintegrasi juga mencakup pelaku pariwisata di kawasan pantai dan dataran tinggi. Upaya mereka dilakukan tanpa mengharapkan banyak bantuan dari pemerintah, melainkan berlandaskan kemandirian usaha.

Pada 3 Agustus 2023, Hasti berkesempatan untuk mempresentasikan konsep kawasan wisata terintegrasi di hadapan pihak Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Dukungan dari Bupati Hendy Siswanto menjadi angin segar bagi para pelaku pariwisata ini.

Hasti menjelaskan pentingnya membagi Jember menjadi beberapa kawasan wisata yang berbeda demi mempermudah pengelolaan berdasarkan karakteristik masing-masing. Hal ini diharapkan dapat mempercepat pengembangan pariwisata di daerah tersebut.

Setelah presentasi, pada 18 September 2023, Bupati Hendy mengundang pelaku pariwisata untuk audiensi di Pendapa Wahyawibawagraga. Di kesempatan ini, mereka mengajukan permohonan pembangunan infrastruktur untuk mempermudah akses wisatawan.

Strategi dan Rencana Pariwisata Jember ke Depan

Pada 12 Desember 2023, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jember secara resmi memperkenalkan program kawasan wisata terintegrasi. Ini menjadi bagian dari dukungan terhadap inisiatif yang telah diambil oleh pelaku pariwisata lokal.

Kawasan Wisata Terintegrasi Segoro Kidul menjadi salah satu contoh nyata, yang terdiri dari beberapa klaster, termasuk klaster Bandealit dan klaster Jalur Lintas Selatan. Bupati Hendy juga meresmikan pembangunan infrastruktur jalan di kawasan Bandealit untuk meningkatkan akses wisata.

Di kawasan Argopuro-Raung, pelaku wisata lokal berkolaborasi dengan berbagai desa di kaki gunung, termasuk desa wisata megalithikum di Kamal, yang mulai menarik perhatian wisatawan dengan kuliner khas mereka.

Program Jelajah Purba yang diadakan bersama Himpunan Pramuwisata Indonesia dan Disparbud Jember merupakan contoh konkret dari kolaborasi ini. Ini menunjukkan bahwa dengan kerjasama, potensi pariwisata bisa dikembangkan lebih maksimal.

Mereka juga berencana untuk membangun kawasan wisata religi dan perkotaan, yang akan menambah keragaman atraksi yang ditawarkan kepada wisatawan.

Kritikal dalam pengembangan ini adalah keterlibatan aktif masyarakat. Hasti menekankan perlunya gotong royong tanpa mengandalkan dana pemerintah, dengan pemerintah setempat berperan sebagai mitra dan fasilitator.

Program ini disebutnya sebagai social tourism atau turisme sosial, yang bertujuan memberdayakan masyarakat lokal. Hasti berharap agar pendekatan ini tidak sekadar menjadi proyek sesaat, tetapi memberikan dampak berkelanjutan bagi masyarakat.

Prioritas Pembangunan Pariwisata di Jember

Sektor pariwisata menjadi salah satu fokus dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Jember 2025-2029. Rencana ini mencakup pengembangan kawasan wisata unggulan dan peningkatan kualitas layanan pariwisata.

Dalam dokumen RPJMD, pengembangan pariwisata dikaitkan dengan keberlanjutan, pengembangan agrowisata, dan pemanfaatan warisan budaya yang telah ada. Strategi kolaborasi dengan berbagai stakeholder juga menjadi bagian penting untuk mendorong kemajuan sektor ini.

Data menunjukkan bahwa jumlah kunjungan wisatawan di Jember mengalami kenaikan yang signifikan, mencapai lebih dari satu juta kunjungan pada tahun 2024. Ini dipicu oleh banyak faktor, seperti adanya destinasi baru dan pelaksanaan event internasional.

Upaya memperbaiki sarana dan prasarana serta kolaborasi antar daerah dalam paket wisata juga meningkatkan daya tarik. RPJMD menggarisbawahi bahwa penguatan kapasitas sumber daya manusia pelaku pariwisata menjadi salah satu faktor kunci keberhasilan.

Dalam arah kebijakan tahun 2028, fokus pembangunan pariwisata adalah meningkatkan ekonomi daerah. Bupati Fawait memiliki delapan langkah yang ditetapkan untuk meningkatkan potensi pariwisata, termasuk promosi dan pengembangan infrastruktur.

Pihaknya juga menggandeng investor melalui kemudahan izin dan insentif untuk mendorong investasi di sektor pariwisata. Pembangunan jalur wisata baru dan pengembangan desa wisata berbasis kearifan lokal dipandang perlu untuk menarik lebih banyak wisatawan ke Jember.

Komitmen Berkelanjutan untuk Pariwisata

Bupati Fawait menunjukkan komitmennya untuk mengembangkan pariwisata dengan menjadikan Pantai Watu Ulo sebagai salah satu lokasi acara penting. Dengan cara ini, tujuan untuk mengangkat kembali sektor pariwisata Jember mulai tercapai.

Hasti sangat menghargai upaya tersebut dan berharap agar RPJMD bisa mengakomodasi dan memfasilitasi kegiatan yang sudah dirintis oleh para pelaku wisata. Menurutnya, penting untuk melanjutkan program yang sudah berjalan dan berkontribusi pada masyarakat.

Hasti melihat inisiatif ini sebagai peluang penting untuk mendorong pariwisata sosial, di mana masyarakat menjadi aktor utama dalam pembangunan. Dia berharap program ini tidak terhenti, tetapi terus berlanjut demi kesejahteraan masyarakat dan keberlanjutan pariwisata Jember.

Previous Post

Podcast LSI Denny JA: Kepercayaan Publik pada Kejagung Lebih Tinggi daripada KPK dan Polri

Next Post

BUMD Pangan Jember Perlu Bersinergi dengan Koperasi Merah Putih

Rekomendasi

Sapi Kurban Presiden Disembelih di Bangkalan, Daging Dibagikan Dua Sesi

Sapi Kurban Presiden Disembelih di Bangkalan, Daging Dibagikan Dua Sesi

Ali Mochtar Ngabalin Sebut Jokowi Orang Saleh, Pengamat Menanggapi Pernyataan Tersebut

Bela Jokowi dari Tuduhan Ijazah Palsu, Ali Mochtar Ngabalin: Orang Soleh Tetap Teduh dan Sabar

GRIB Jaya Jatim Bantah Terima Uang Rp300 Juta dari Mantan Penghuni Rumah dr Soetomo Surabaya

GRIB Jaya Jatim Bantah Terima Uang Rp300 Juta dari Mantan Penghuni Rumah dr Soetomo Surabaya

Polisi Teladan Ipda Muhammad Nurhilal Pendiri Pondok Tahfiz dan Finalis Dai Muda

Polisi Teladan Ipda Muhammad Nurhilal Pendiri Pondok Tahfiz dan Finalis Dai Muda

Dorong Kemandirian Koperasi Disabilitas, Diskop UKM Jatim Gelar FGD Wirausaha

Dorong Kemandirian Koperasi Disabilitas, Diskop UKM Jatim Gelar FGD Wirausaha

Wali Kota Surabaya Terbitkan SE Waspada Covid-19, Eri: Jangan Panik

Wali Kota Surabaya Terbitkan SE Waspada Covid-19, Eri: Jangan Panik

Ahmad Basarah Distribusikan 4 Sapi Kurban di Malang Raya

Ahmad Basarah Distribusikan 4 Sapi Kurban di Malang Raya

Sidebar

Kategori

  • Ekbis
  • Hukum & Kriminal
  • Peristiwa
  • Politik Pemerintahan
  • Sorotan
Fokus Tempo

© 2025 Fokustempo. All rights reserved.

Informasi Kami

  • Hubungi Kami
  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi

Social Media

No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Sorotan

© 2025 Fokustempo. All rights reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?