www.fokustempo.id – Momen pergantian tahun baru Islam 1446 ke 1447 Hijriah telah menjadi pengalaman yang unik di Kabupaten Lamongan. Meski tidak ada pawai ta’aruf obor yang biasanya menghiasi pusat kota, suasana meriah tetap ada dengan berbagai kegiatan di tingkat desa, kelurahan, dan kecamatan pada tanggal 26 Juni 2025.
Peringatan tahun baru ini berlangsung di Alun-Alun Lamongan, di mana masyarakat berkumpul dalam lantunan doa bersama. Kegiatan ini bukan hanya sebagai seremonial, tetapi juga sebagai refleksi dan harapan untuk menyongsong tahun yang lebih baik.
Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, menekankan pentingnya konsistensi dalam kebaikan serta melanjutkan prestasi positif dari tahun sebelumnya. Ia mengajak seluruh masyarakat untuk terus menjaga semangat tersebut agar membawa dampak positif.
Momen Istimewa dan Harapan di Tahun Baru Hijriah
Acara peringatan ini juga menjadi kesempatan untuk mengingat pencapaian yang telah diraih selama tahun 1446 Hijriah. Dalam sambutannya, Yuhronur menyatakan bahwa keberhasilan di tahun lalu harus menjadi pijakan untuk menghadapi tantangan di tahun yang baru.
Perubahan positif, menurutnya, harus terus diperjuangkan dan ditingkatkan. Dengan semangat yang sama, ia berharap doa yang dipanjatkan dapat membawa berkah dan membersihkan diri dari dosa-dosa yang telah dilakukan.
“Mari kita ambil pelajaran dari masa lalu dan berusaha untuk menjadi lebih baik,” imbuh Bupati. Tindakan kolektif ini dianggap sangat penting demi kemajuan bersama.
Rangkaian Acara dan Tradisi Tahun Baru Hijriah
Choirul Anam selaku ketua panitia menambahkan bahwa persiapan untuk menyambut tahun baru Hijriah sudah dimulai jauh-jauh hari. Rangkaian kegiatan dimulai dengan khotmil Quran di Pendopo Lokatantra pada siang hari sebagai tanda syukur.
Santunan untuk anak yatim dan pagelaran musik religi memperkuat nuansa spiritual di peringatan tahun baru ini. Kegiatan ini ditujukan untuk memperkuat rasa kebersamaan dan mendekatkan masyarakat kepada nilai-nilai keagamaan.
Acara ini diakhiri dengan penandaan detik-detik pergantian tahun baru dan doa bersama yang dipimpin oleh tokoh agama setempat. Hal ini diharapkan dapat membangkitkan semangat baru dan rasa optimisme.
Pentingnya Refleksi dan Hijrah di Tahun Baru
Choirul Anam juga menguraikan makna dari momentum Hijriyah yang menunjukkan perjalanan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam. Ia menekankan pentingnya berhijrah dari yang sudah baik menuju yang lebih baik lagi.
Refleksi ini tidak hanya untuk individu, tetapi juga untuk masyarakat secara keseluruhan. Dengan harapan, setiap orang dapat meningkatkan kualitas diri serta kontribusi kepada lingkungan.
Peringatan tahun baru Hijriah di Lamongan ini diharapkan menjadi pemicu semangat baru bagi seluruh masyarakat. Dengan begitu, mereka dapat melangkah bersama menuju masa depan yang lebih baik dan lebih bermanfaat untuk seluruh elemen masyarakat.