www.fokustempo.id – Pemerintah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, telah menetapkan target yang ambisius untuk pengumpulan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) mencapai Rp6 miliar menjelang akhir tahun 2025. Inisiatif ini menjadi fokus utama dalam upaya pemberdayaan ekonomi dan pengentasan kemiskinan di daerah tersebut.
Bupati Lumajang, Indah Amperawati, mengungkapkan bahwa dukungan dari aparatur sipil negara (ASN) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) sangat vital dalam mencapai target tersebut. Dengan melibatkan lebih banyak individu dalam kontribusi, maka harapan untuk menjangkau sasaran yang ditetapkan dapat tercapai lebih mudah.
Untuk realisasi dari target ambisius ini, perlu adanya pengelolaan yang sistematis dan terarah. Program yang disusun harus mampu mendorong partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat, terutama mereka yang memiliki kapasitas untuk berkontribusi lebih besar dalam bentuk ZIS.
Pentingnya Komitmen ASN dan PPPK dalam Pengumpulan ZIS
Komitmen para ASN dan PPPK di Lumajang menjadi kunci dalam proses pengumpulan ZIS yang lebih optimal. Sejak Januari hingga Mei 2025, total pengumpulan zakat yang berhasil dicapai baru sekitar Rp2,6 miliar, di mana kontribusi tersebut berasal dari 7.156 muzakki.
Jumlah tersebut menunjukkan potensi yang besar untuk meningkatkan pengumpulan ZIS dengan kerja sama yang lebih solid. Pembayaran zakat tidak hanya dipandang sebagai kewajiban keagamaan, tetapi juga sebagai instrumen strategis dalam mengurangi angka kemiskinan di wilayah ini.
Indah Amperawati menegaskan bahwa untuk mencapai target Rp5 hingga Rp6 miliar di akhir tahun, diperlukan sinergi yang kuat dari semua pihak, terutama ASN dan PPPK. Pemangku kebijakan diharapkan dapat memberikan dorongan dan dukungan pada pelaksanaan program pengumpulan ZIS yang lebih efektif.
Kualitas Pengelolaan Zakat untuk Dampak Sosial yang Luas
Pengelolaan zakat yang berkualitas memegang peranan penting dalam mewujudkan dampak sosial yang luas bagi masyarakat setempat. Dengan adanya pengelolaan yang transparan dan akuntabel, dana zakat yang dikumpulkan dapat digunakan seoptimal mungkin untuk membantu mereka yang membutuhkan.
Indah mengingatkan bahwa dengan pemanfaatan dana zakat yang efisien, akan ada dampak positif terhadap pendidikan, layanan kesehatan, dan penguatan ekonomi keluarga dhuafa. Hal ini menunjukkan bahwa zakat dapat menjadi senjata ampuh dalam upaya pemberdayaan masyarakat.
Pemerintah daerah juga diharapkan dapat berinovasi dalam merancang program-program yang mampu mengoptimalkan pengelolaan zakat. Transisi dari sekadar pengumpulan menjadi pengelolaan yang lebih strategis adalah langkah penting dalam mencapai tujuan bersama.
Strategi untuk Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam ZIS
Strategi yang dirancang untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengumpulan ZIS perlu mempertimbangkan berbagai faktor. Salah satu langkah yang bisa diambil adalah melalui edukasi yang luas tentang pentingnya pembayaran zakat di kalangan masyarakat.
Pembinaan berkelanjutan dan sosialisasi mengenai manfaat zakat juga akan membantu meningkatkan kesadaran masyarakat. Ketika masyarakat memahami bagaimana zakat dapat memberikan dampak langsung kepada mereka yang membutuhkan, partisipasi akan meningkat dengan sendirinya.
Langkah lain adalah menciptakan kemudahan dalam proses pembayaran zakat, baik secara manual maupun digital. Dengan adanya kemudahan, diharapkan lebih banyak orang yang akan berkontribusi dalam pengumpulan ZIS, sehingga target yang ditetapkan dapat tercapai.