Sumenep – Seorang pengelola Biro Travel Umroh di Sumenep kini terbelit masalah hukum setelah dituduh menipu jemaah dengan total kerugian mencapai Rp2,1 milyar. Kasus ini melibatkan sekitar 60 orang jemaah yang telah melunasi biaya umroh namun tidak kunjung diberangkatkan.
Masalah ini dimulai ketika jemaah dari Masjid Al-Falah yang berharap menjalani ibadah umroh di bulan Ramadhan 2023, malah mengalami penundaan berkepanjangan. Meskipun sudah menunggu bertahun-tahun, tak satu pun dari mereka yang berhasil berangkat. Menghadapi situasi ini, para korban pun memutuskan untuk melaporkan kasus tersebut ke pihak berwenang.
Skema Penipuan dalam Travel Umroh
Biro Travel yang menawarkan paket perjalanan umroh biasanya memikat jemaah dengan harga yang terjangkau dan janji pelayanan yang memuaskan. Dalam kasus ini, KH Ahmad Muhajjir sebagai pengelola menawarkan paket umroh selama 16 hari dengan biaya Rp30 juta. Hal ini menarik perhatian banyak calon jemaah, terutama karena pengalaman positif yang pernah mereka dengar sebelumnya.
Namun, setelah menyerahkan uang muka sebesar Rp3.500.000, jemaah mulai merasakan ketidakpastian. Penawaran yang semula terlihat menarik ini berujung pada harapan kosong. Keberangkatan yang dijanjikan pada 4 April 2025 ternyata terpaksa ditunda dengan berbagai alasan, termasuk ‘kendala pelunasan tiket’. Kondisi ini membuat banyak orang merasa tertipu dan kehilangan harapan untuk pergi ke tanah suci.
Solusi dan Langkah yang Dapat Diambil
Kasus seperti ini menunjukkan pentingnya kehati-hatian saat memilih biro travel umroh. Penting bagi jemaah untuk melakukan riset mendalam dan memeriksa reputasi biro yang akan dipilih. Meminta referensi dari orang-orang yang telah berpengalaman juga sangat dianjurkan. Dalam memberikan laporan ke pihak berwajib, jemaah juga bisa mengumpulkan bukti-bukti pembayaran dan komunikasi dengan pihak travel.
Melihat perkembangan kasus ini, diharapkan pihak berwenang dapat segera mengambil tindakan yang tepat untuk melindungi hak-hak jemaah. Penegakan hukum yang tegas untuk kasus penipuan travel umroh ini bukan hanya penting bagi para korban, tetapi juga untuk menciptakan iklim kepercayaan di industri travel umroh yang semakin berkembang.