www.fokustempo.id – Kupang – Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, terjadi sinergi yang kuat antara sektor publik dan swasta dalam upaya melestarikan lingkungan. Salah satu inisiatif yang menarik perhatian adalah penanaman 5.000 bibit pohon di Embung Noelpopo, Kupang. Kegiatan ini tidak hanya sekadar meningkatkan kualitas lingkungan tetapi juga berperan penting dalam menyediakan air baku dan mengendalikan banjir di kawasan ini.
Pada tanggal 5 Juni 2025, aktivitas penanaman pohon ini diadakan sebagai bagian dari gerakan nasional yang lebih besar, di mana total 40.000 pohon ditanam di delapan lokasi berbeda di seluruh Indonesia. Hal ini menunjukkan komitmen yang kuat dari BUMN untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup di seluruh wilayah operasional mereka.
Pentingnya Penanaman Pohon dalam Menghadapi Perubahan Iklim
Penanaman pohon tidak hanya sekadar simbol, tetapi merupakan strategi penting dalam menghadapi tantangan perubahan iklim. Pohon-pohon yang ditanam berfungsi sebagai penyerap karbon dioksida, membantu memperbaiki kualitas udara, serta mencegah erosi tanah. Dalam konteks lokal, langkah ini juga berkontribusi pada penyediaan ruang lingkup ekologis yang lebih baik bagi flora dan fauna di sekitarnya.
Data menunjukkan bahwa penanaman pohon dapat mengurangi risiko banjir dan meningkatkan ketahanan ekosistem. Oleh karena itu, inisiatif ini selaras dengan upaya global untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya pada aspek perlindungan lingkungan. Dengan adanya dukungan dari pemerintah daerah dan instansi terkait, kegiatan ini menjadi model dalam kolaborasi lintas sektor yang dapat diulang di tempat lain.
Strategi Berkelanjutan untuk Kolaborasi Masyarakat
Keberhasilan program penanaman pohon ini terletak pada kolaborasi yang kuat dengan masyarakat setempat, termasuk kelompok tani. Harapan dari kegiatan ini adalah keberlanjutan dalam perawatan dan pemeliharaan pohon-pohon yang telah ditanam. Para petani lokal menjadi tangan kedua dalam menjaga investasi lingkungan ini, sehingga hakikat kolaborasi bukan hanya berhenti pada penanaman, tetapi juga meluas ke pemeliharaan ekosistem di daerah tersebut.
Menurut beberapa ahli, kemitraan antara sektor publik dan swasta adalah kunci untuk mencapai keberlanjutan. Dengan melibatkan masyarakat, program ini tidak hanya akan memberikan dampak positif bagi lingkungan tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi komunitas. Hal ini menunjukkan bahwa penjagaan lingkungan bisa menjadi win-win solution, di mana semua pihak mendapatkan keuntungan dari suatu inisiatif yang berkelanjutan.
Pada akhirnya, partisipasi aktif dari semua elemen masyarakat sangat penting. Dengan menyadarkan masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan, kita dapat mendorong tanggung jawab kolektif terhadap ekosistem seraya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Upaya di Kupang ini diharapkan menjadi inspirasi untuk gerakan serupa di daerah lain, menjadikan perlindungan lingkungan sebagai bagian integral dari kehidupan sehari-hari.