Banyuwangi – Dalam menghadapi tantangan ekonomi global yang semakin berat, ada dorongan kuat untuk memperkuat ekonomi lokal. Melalui Rapat Kerja dan Koordinasi Provinsi yang bertajuk ‘Penguatan Fondasi Ekonomi Melalui Keunggulan Lokal di Tengah Tekanan Global’, DPP Asosiasi Pengusaha Indonesia di Jawa Timur mengungkapkan optimisme terhadap potensi daerah yang diharapkan dapat menjadi tiang penyangga pertumbuhan ekonomi nasional.
Ketua DPP Apindo Jawa Timur, Eddy Widjanarko, menekankan pentingnya peran aktif semua anggota dalam mendukung perekonomian daerah.
“Potensi ekonomi di daerah sangatlah besar. Kami berharap kolaborasi dengan pemerintah dapat menciptakan banyak peluang investasi,” jelas Eddy dalam pembukaan acara yang berlangsung dari 20-22 Mei 2025 tersebut.
Eddy juga memaparkan berbagai inisiatif yang telah dilakukan, seperti penyelenggaraan Apindo UMKM Merdeka (AUM) sebanyak dua kali.
“AUM bertujuan meningkatkan kapasitas dan akses pasar bagi UMKM, yang merupakan tulang punggung perekonomian daerah dan nasional,” tambah Eddy.
Selain itu, Apindo juga telah menciptakan Apindo Training Center (ATC) untuk menjembatani dunia usaha dan dunia kerja, serta meluncurkan inisiatif Indonesia Incorporated guna memperkuat kolaborasi lintas sektor demi meningkatkan daya saing ekonomi.
Banyuwangi: Potensi Investasi yang Menjanjikan
Pemilihan Banyuwangi sebagai lokasi Rakerkonprov bukan tanpa alasan. Kota ini memiliki beragam potensi industri, termasuk sektor pertanian, perikanan, dan pariwisata.
“Rapat di Banyuwangi ini memberikan wawasan besar tentang potensi yang bisa berdampak positif bagi ekonomi nasional,” ungkap Eddy Widjanarko.
Anthony Hilman, Ketua Bidang Organisasi DPN Apindo, yang hadir dalam acara itu, juga mencatat tantangan yang dihadapi perekonomian pada saat ini, termasuk perlambatan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
“Namun, saya percaya masih ada peluang untuk pertumbuhan. Kebijakan investasi diharapkan dapat lebih memudahkan proses investasi ke depan,” tambahnya.
Dukungan terhadap inisiatif Apindo juga datang dari pemerintah daerah. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur, Iwan, menegaskan bahwa langkah Apindo membuka peluang untuk akselerasi ekonomi daerah. Sementara itu, Kepala DPMPTSP Banyuwangi, Partana, juga mendukung tema Rakerkonprov.
“Potensi investasi di Banyuwangi sangat menjanjikan dan layak untuk dikembangkan,” ungkap Partana. Dia menambahkan bahwa investasi yang masuk pada tahun 2024 mencapai Rp3,54 triliun, menjadikannya salah satu daerah yang menarik di Jawa Timur.
Peningkatan Sumber Daya Manusia dalam Rakerkonprov
Rakerkonprov ini juga menjadi momentum penting untuk peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM). Penandatanganan kerjasama dengan Universitas Surabaya membuka peluang bagi anggota untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi.
“Pendidikan sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas SDM. Kami ingin memberi ruang bagi anggota Apindo agar meningkatkan mutunya,” kata Prof. Maria Goreti, Wakil Rektor I Ubaya.
Sementara itu, selama dua hari di Banyuwangi, anggota DPP Apindo Jatim aktif berpartisipasi dalam berbagai kegiatan untuk merangsang ekonomi lokal, termasuk memamerkan produk UMKM daerah dan mengunjungi tempat-tempat yang mendukung industri pariwisata.
Kunjungan industri ke perusahaan-perusahaan strategis juga menegaskan komitmen Apindo dalam mendukung pertumbuhan sektor-sektor tersebut. Acara ini ditutup dengan mengunjungi Boom Marina, yang dikelola oleh Pelindo Property Indonesia.
Ketua Panitia Rakerkonprov, Mohamad Yazid Sofyan, menegaskan bahwa keberadaan perusahaan-perusahaan tersebut merupakan bukti dukungan daerah terhadap ekonomi nasional. Dengan memanfaatkan potensi lokal, Apindo Jatim optimis dapat menciptakan daya saing yang kuat dalam menghadapi persaingan global.
Banyuwangi – Dalam menghadapi tantangan ekonomi global yang semakin berat, ada dorongan kuat untuk memperkuat ekonomi lokal. Melalui Rapat Kerja dan Koordinasi Provinsi yang bertajuk ‘Penguatan Fondasi Ekonomi Melalui Keunggulan Lokal di Tengah Tekanan Global’, DPP Asosiasi Pengusaha Indonesia di Jawa Timur mengungkapkan optimisme terhadap potensi daerah yang diharapkan dapat menjadi tiang penyangga pertumbuhan ekonomi nasional.
Ketua DPP Apindo Jawa Timur, Eddy Widjanarko, menekankan pentingnya peran aktif semua anggota dalam mendukung perekonomian daerah.
“Potensi ekonomi di daerah sangatlah besar. Kami berharap kolaborasi dengan pemerintah dapat menciptakan banyak peluang investasi,” jelas Eddy dalam pembukaan acara yang berlangsung dari 20-22 Mei 2025 tersebut.
Eddy juga memaparkan berbagai inisiatif yang telah dilakukan, seperti penyelenggaraan Apindo UMKM Merdeka (AUM) sebanyak dua kali.
“AUM bertujuan meningkatkan kapasitas dan akses pasar bagi UMKM, yang merupakan tulang punggung perekonomian daerah dan nasional,” tambah Eddy.
Selain itu, Apindo juga telah menciptakan Apindo Training Center (ATC) untuk menjembatani dunia usaha dan dunia kerja, serta meluncurkan inisiatif Indonesia Incorporated guna memperkuat kolaborasi lintas sektor demi meningkatkan daya saing ekonomi.
Banyuwangi: Potensi Investasi yang Menjanjikan
Pemilihan Banyuwangi sebagai lokasi Rakerkonprov bukan tanpa alasan. Kota ini memiliki beragam potensi industri, termasuk sektor pertanian, perikanan, dan pariwisata.
“Rapat di Banyuwangi ini memberikan wawasan besar tentang potensi yang bisa berdampak positif bagi ekonomi nasional,” ungkap Eddy Widjanarko.
Anthony Hilman, Ketua Bidang Organisasi DPN Apindo, yang hadir dalam acara itu, juga mencatat tantangan yang dihadapi perekonomian pada saat ini, termasuk perlambatan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
“Namun, saya percaya masih ada peluang untuk pertumbuhan. Kebijakan investasi diharapkan dapat lebih memudahkan proses investasi ke depan,” tambahnya.
Dukungan terhadap inisiatif Apindo juga datang dari pemerintah daerah. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur, Iwan, menegaskan bahwa langkah Apindo membuka peluang untuk akselerasi ekonomi daerah. Sementara itu, Kepala DPMPTSP Banyuwangi, Partana, juga mendukung tema Rakerkonprov.
“Potensi investasi di Banyuwangi sangat menjanjikan dan layak untuk dikembangkan,” ungkap Partana. Dia menambahkan bahwa investasi yang masuk pada tahun 2024 mencapai Rp3,54 triliun, menjadikannya salah satu daerah yang menarik di Jawa Timur.
Peningkatan Sumber Daya Manusia dalam Rakerkonprov
Rakerkonprov ini juga menjadi momentum penting untuk peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM). Penandatanganan kerjasama dengan Universitas Surabaya membuka peluang bagi anggota untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi.
“Pendidikan sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas SDM. Kami ingin memberi ruang bagi anggota Apindo agar meningkatkan mutunya,” kata Prof. Maria Goreti, Wakil Rektor I Ubaya.
Sementara itu, selama dua hari di Banyuwangi, anggota DPP Apindo Jatim aktif berpartisipasi dalam berbagai kegiatan untuk merangsang ekonomi lokal, termasuk memamerkan produk UMKM daerah dan mengunjungi tempat-tempat yang mendukung industri pariwisata.
Kunjungan industri ke perusahaan-perusahaan strategis juga menegaskan komitmen Apindo dalam mendukung pertumbuhan sektor-sektor tersebut. Acara ini ditutup dengan mengunjungi Boom Marina, yang dikelola oleh Pelindo Property Indonesia.
Ketua Panitia Rakerkonprov, Mohamad Yazid Sofyan, menegaskan bahwa keberadaan perusahaan-perusahaan tersebut merupakan bukti dukungan daerah terhadap ekonomi nasional. Dengan memanfaatkan potensi lokal, Apindo Jatim optimis dapat menciptakan daya saing yang kuat dalam menghadapi persaingan global.