• Hubungi Kami
  • Kebijakan Privasi
Newsletter
  • Login
Fokus Tempo
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Sorotan
No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Sorotan
No Result
View All Result
Fokus Tempo
No Result
View All Result

Menuju Swasembada Pangan, Khofifah Ungkap Negara Inden Beras Petani Jawa Timur

Menuju Swasembada Pangan, Khofifah Ungkap Negara Inden Beras Petani Jawa Timur

www.fokustempo.id – Surabaya (beritajatim.com) – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, baru-baru ini mengungkapkan bahwa beberapa negara telah menunjukkan minat untuk membeli beras dari para petani di Jawa Timur. Kunci keberhasilan ini terletak pada kedaulatan pangan yang harus dibangun dari para petani dan lahan pertanian lokal.

“Bukan tidak mungkin pada saatnya Jatim juga bisa mengekspor gula,” ungkap Khofifah saat menghadiri pelantikan DPC Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Lumajang. Pernyataan ini menggambarkan harapan dan ambisi dalam meningkatkan peran pertanian di daerah yang kaya akan sumber daya ini.

Optimisme Kedaulatan Pangan di Jawa Timur

Khofifah berharap agar DPD HKTI Jatim dan DPC HKTI se-Jatim dapat menjadi motor penggerak dalam mewujudkan kedaulatan pangan di provinsi ini. Melalui penguatan peran petani dan optimalisasi lahan pertanian, diharapkan hasil panen dapat meningkat secara signifikan.

Dengan luas baku sawah mencapai 1.207.997 hektare, rincian lahan irigasi dan nonirigasi menunjukkan bahwa Jatim berpotensi besar untuk menjadi penopang ketahanan pangan nasional. Rincian tersebut terdiri dari 719.598 hektare lahan irigasi (59,57 persen) serta 488.379 hektare lahan nonirigasi (40,43 persen).

“Luas ini menjadikan Jatim sebagai salah satu tulang punggung ketahanan pangan nasional,” lanjut Khofifah, yang merujuk pada data Badan Pusat Statistik yang mencatat luas panen padi di Jatim mencapai 1,616 juta hektare dengan produksi 9,270 juta ton Gabah Kering Giling (GKG), setara dengan 5,352 juta ton beras. Angka ini setara dengan 17,44 persen dari total produksi padi nasional, menunjukkan potensi yang luar biasa.

Strategi dan Kolaborasi untuk Meningkatkan Produktivitas Pertanian

Pada periode Januari-April 2025, luas tanam padi di Jawa Timur telah mencapai 924.697 hektare. Dalam konteks ini, pemprov Jatim berkomitmen untuk mempercepat tanam guna memanfaatkan curah hujan yang masih tinggi. Target tanam padi pada bulan Mei adalah 233.896 hektare, dan hingga 23 Mei 2025, sudah tercapai 145.892 hektare, setara 62,37 persen.

Khofifah menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, organisasi tani seperti HKTI, dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) untuk meningkatkan produktivitas sektor pertanian. “Dengan sinergi yang solid, saya yakin kita mampu mewujudkan kedaulatan pangan, sekaligus meningkatkan taraf hidup petani di Jawa Timur,” tegasnya.

Untuk mewujudkan kemandirian pangan, Khofifah mengajak seluruh anggota HKTI dan petani milenial untuk terlibat aktif. Dengan pendekatan inovatif, diharapkan sektor pertanian dapat tumbuh lebih pesat dan berkelanjutan.

“Kita harus terus memacu pertumbuhan sektor pertanian dan pedesaan di Jawa Timur melalui peningkatan kapasitas produksi, produktivitas, investasi, dan perbaikan infrastruktur,” tambahnya. Khofifah juga mendorong para petani muda untuk bersama-sama mewujudkan swasembada gula dengan cara menanam dan memanen tebu secara optimal.

Mengingat potensi hasil tebu yang tinggi di Jatim, di mana satu hektare bisa menghasilkan sekitar 20 ton gula, tidak ada alasan untuk tidak berusaha maksimal. “Artinya, apa yang dihasilkan di Jatim setara empat kali produksi rata-rata nasional,” ungkap Khofifah, menunjukkan potensi besar yang bisa dimanfaatkan oleh petani lokal.

Dengan dedikasi dan usaha yang serius, langkah-langkah produktif ini tidak hanya akan membawa manfaat bagi para petani, tetapi juga untuk masyarakat secara luas. Ini adalah kesempatan besar untuk memanfaatkan semua potensi yang ada dan mencapai swasembada gula nasional.

BacaJuga

Pemuda Jombang Hasilkan 7900 Keping Medali untuk Porprov Jatim 2025

Pemuda Jombang Hasilkan 7900 Keping Medali untuk Porprov Jatim 2025

Taman Kebraon Surabaya Tawarkan Hunian American Classic untuk Keluarga Muda

Taman Kebraon Surabaya Tawarkan Hunian American Classic untuk Keluarga Muda

www.fokustempo.id – Surabaya (beritajatim.com) – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, baru-baru ini mengungkapkan bahwa beberapa negara telah menunjukkan minat untuk membeli beras dari para petani di Jawa Timur. Kunci keberhasilan ini terletak pada kedaulatan pangan yang harus dibangun dari para petani dan lahan pertanian lokal.

“Bukan tidak mungkin pada saatnya Jatim juga bisa mengekspor gula,” ungkap Khofifah saat menghadiri pelantikan DPC Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Lumajang. Pernyataan ini menggambarkan harapan dan ambisi dalam meningkatkan peran pertanian di daerah yang kaya akan sumber daya ini.

Optimisme Kedaulatan Pangan di Jawa Timur

Khofifah berharap agar DPD HKTI Jatim dan DPC HKTI se-Jatim dapat menjadi motor penggerak dalam mewujudkan kedaulatan pangan di provinsi ini. Melalui penguatan peran petani dan optimalisasi lahan pertanian, diharapkan hasil panen dapat meningkat secara signifikan.

Dengan luas baku sawah mencapai 1.207.997 hektare, rincian lahan irigasi dan nonirigasi menunjukkan bahwa Jatim berpotensi besar untuk menjadi penopang ketahanan pangan nasional. Rincian tersebut terdiri dari 719.598 hektare lahan irigasi (59,57 persen) serta 488.379 hektare lahan nonirigasi (40,43 persen).

“Luas ini menjadikan Jatim sebagai salah satu tulang punggung ketahanan pangan nasional,” lanjut Khofifah, yang merujuk pada data Badan Pusat Statistik yang mencatat luas panen padi di Jatim mencapai 1,616 juta hektare dengan produksi 9,270 juta ton Gabah Kering Giling (GKG), setara dengan 5,352 juta ton beras. Angka ini setara dengan 17,44 persen dari total produksi padi nasional, menunjukkan potensi yang luar biasa.

Strategi dan Kolaborasi untuk Meningkatkan Produktivitas Pertanian

Pada periode Januari-April 2025, luas tanam padi di Jawa Timur telah mencapai 924.697 hektare. Dalam konteks ini, pemprov Jatim berkomitmen untuk mempercepat tanam guna memanfaatkan curah hujan yang masih tinggi. Target tanam padi pada bulan Mei adalah 233.896 hektare, dan hingga 23 Mei 2025, sudah tercapai 145.892 hektare, setara 62,37 persen.

Khofifah menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, organisasi tani seperti HKTI, dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) untuk meningkatkan produktivitas sektor pertanian. “Dengan sinergi yang solid, saya yakin kita mampu mewujudkan kedaulatan pangan, sekaligus meningkatkan taraf hidup petani di Jawa Timur,” tegasnya.

Untuk mewujudkan kemandirian pangan, Khofifah mengajak seluruh anggota HKTI dan petani milenial untuk terlibat aktif. Dengan pendekatan inovatif, diharapkan sektor pertanian dapat tumbuh lebih pesat dan berkelanjutan.

“Kita harus terus memacu pertumbuhan sektor pertanian dan pedesaan di Jawa Timur melalui peningkatan kapasitas produksi, produktivitas, investasi, dan perbaikan infrastruktur,” tambahnya. Khofifah juga mendorong para petani muda untuk bersama-sama mewujudkan swasembada gula dengan cara menanam dan memanen tebu secara optimal.

Mengingat potensi hasil tebu yang tinggi di Jatim, di mana satu hektare bisa menghasilkan sekitar 20 ton gula, tidak ada alasan untuk tidak berusaha maksimal. “Artinya, apa yang dihasilkan di Jatim setara empat kali produksi rata-rata nasional,” ungkap Khofifah, menunjukkan potensi besar yang bisa dimanfaatkan oleh petani lokal.

Dengan dedikasi dan usaha yang serius, langkah-langkah produktif ini tidak hanya akan membawa manfaat bagi para petani, tetapi juga untuk masyarakat secara luas. Ini adalah kesempatan besar untuk memanfaatkan semua potensi yang ada dan mencapai swasembada gula nasional.

Previous Post

Ali Mochtar Ngabalin Sebut Jokowi Orang Saleh, Pengamat Menanggapi Pernyataan Tersebut

Next Post

Nama Paryatin Tersedia di Sini

Rekomendasi

Anggota DPR RI M Khozin Beri Rp 500 Juta agar Fatayat Jember Mandiri

Anggota DPR RI M Khozin Beri Rp 500 Juta agar Fatayat Jember Mandiri

Tisu Montiss Raih Indonesia Excellence Award 2025 dan Buktikan Daya Saing Produk Lokal

Tisu Montiss Raih Indonesia Excellence Award 2025 dan Buktikan Daya Saing Produk Lokal

3 Tewas dan 2 Hilang saat Kapal Terbakar, Legislator PDIP: Kapal Tua Dibiarkan Berlayar

3 Tewas dan 2 Hilang saat Kapal Terbakar, Legislator PDIP: Kapal Tua Dibiarkan Berlayar

Perusahaan Rokok Lokal Berkembang di Sumenep, Bupati Siap Permudah Izin

Perusahaan Rokok Lokal Berkembang di Sumenep, Bupati Siap Permudah Izin

Film Animasi Merah Putih One For All Dapat Hujatan Kualitas Tidak Layak Tayang di Bioskop

Film Animasi Merah Putih One For All Dapat Hujatan Kualitas Tidak Layak Tayang di Bioskop

Kasus Korupsi Rusunawa Waru, Dua Mantan Kadis Ditahan di Sidoarjo

Kasus Korupsi Rusunawa Waru, Dua Mantan Kadis Ditahan di Sidoarjo

Pakar Komunikasi Politik Sarankan Polda Jatim Gelar Dialog Tanggapi Gerakan Bendera One Piece

Pakar Komunikasi Politik Sarankan Polda Jatim Gelar Dialog Tanggapi Gerakan Bendera One Piece

Sidebar

Kategori

  • Ekbis
  • Hukum & Kriminal
  • Peristiwa
  • Politik Pemerintahan
  • Sorotan
Fokus Tempo

© 2025 Fokustempo. All rights reserved.

Informasi Kami

  • Hubungi Kami
  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi

Social Media

No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Sorotan

© 2025 Fokustempo. All rights reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?