www.fokustempo.id – Probolinggo – Dalam dunia pemasaran dan perdagangan, keamanan menjadi salah satu prioritas utama, terutama bagi pelaku usaha kecil. Kasus pencurian yang terjadi di sebuah toko sembako di kawasan Pasar Wonoasih, Kota Probolinggo, menjadi contoh nyata akan pentingnya perlindungan bagi bisnis. Toko milik seorang pensiunan polisi, Surojo, mengalami pembobolan pada Jumat dini hari, 6 Juni 2025, dan kerugian yang ditimbulkan mencapai belasan juta rupiah.
Surojo mengungkapkan bahwa ia baru menyadari tokonya dibobol setelah diberitahu oleh petugas keamanan pasar di pagi harinya. “Setelah saya cek langsung ke lokasi dan melihat rekaman CCTV, ternyata benar ada pelaku yang masuk ke toko,” ujar Surojo. Hal ini tentu saja menambah ketegangan dalam komunitas pasar yang terbiasa dengan suasana aman.
Rekaman CCTV Mencatat Aksi Pelaku
Dalam rekaman CCTV yang berhasil diakses, tampak pelaku mulai beraksi sekitar pukul 02.33 WIB. Sebelum melakukan pencurian, pelaku terlebih dahulu merusak kamera pengawas di bagian depan toko untuk menghindari deteksi. Aksi nekat ini menunjukkan tingkat perencanaan yang sangat matang dari pelaku, sehingga korban membutuhkan ketelitian untuk menyusuri jejak yang ditinggalkan.
Menurut analisis beberapa ahli keamanan, tindakan merusak alat pengintai menjadi salah satu teknik yang umum digunakan oleh pelaku kejahatan untuk memperlambat respon dari pihak keamanan. Surojo kemudian menyadari bahwa pelaku tidak hanya mengambil barang, tetapi juga membawa kabur etalase berisi rokok, satu unit kamera CCTV, dan monitor. Dengan estimasi kerugian mencapai Rp10 juta, jelas bahwa insiden ini sangat merugikan pemilik usaha yang seharusnya merasa aman di lingkungan kerjanya.
Statistik Keamanan Pasar dan Harapan Pedagang
Talkshow tentang keamanan pasar menjadi semakin relevan ketika Ulfa, salah satu pedagang di Pasar Wonoasih, menyampaikan bahwa kejadian serupa sudah terjadi berkali-kali dalam setahun terakhir. “Sudah tiga kali terjadi pembobolan. Biasanya yang diambil adalah rokok, gula karung, dan barang dagangan lainnya,” ungkapnya. Dengan demikian, kondisi ini menunjukkan adanya pola yang sama dan menjadi masalah serius yang perlu ditangani.
Pihak berwenang diharapkan dapat menindaklanjuti laporan pencurian tersebut dengan serius. Peningkatan patroli keamanan serta instalasi sistem pengawasan yang lebih canggih dapat menjadi solusi yang diinginkan oleh para pedagang. Keterlibatan komunitas untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya keamanan, serta kolaborasi antara pedagang dan pihak keamanan lokal, dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi semua.
Dengan berkembangnya pasar dan meningkatnya aktivitas jual beli, isu keamanan seharusnya menjadi perhatian utama. Kondisi pasar yang aman bukan hanya memberikan kenyamanan bagi pedagang, tetapi juga meningkatkan kepercayaan dari masyarakat untuk berbelanja. Oleh karena itu, upaya preventif dan responsif terhadap pelanggaran hukum perlu terus digalakkan demi kelangsungan usaha kecil dan menengah yang merupakan tulang punggung ekonomi lokal.