• Hubungi Kami
  • Kebijakan Privasi
Newsletter
  • Login
Fokus Tempo
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Sorotan
No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Sorotan
No Result
View All Result
Fokus Tempo
No Result
View All Result

Laporkan Kekerasan Anak Tanpa Rasa Takut

Laporkan Kekerasan Anak Tanpa Rasa Takut

BacaJuga

Pemprov Jatim Adakan Capacity Building Percepatan Transformasi Digital di Sektor Keuangan

Pemprov Jatim Adakan Capacity Building Percepatan Transformasi Digital di Sektor Keuangan

Belanja Pendidikan Surabaya Dinilai di Bawah Standar Pemkot Klaim Sudah Meningkat 20 Persen

Belanja Pendidikan Surabaya Dinilai di Bawah Standar Pemkot Klaim Sudah Meningkat 20 Persen

www.fokustempo.id – Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKB PPPA) Kabupaten Magetan berkomitmen untuk menangani masalah kekerasan yang dialami perempuan dan anak melalui pendekatan yang lebih edukatif. Hingga pertengahan tahun 2025, upaya mereka terbukti efektif dengan delapan kasus diselesaikan tanpa perlu melibatkan proses hukum, melalui edukasi dan mediasi yang intensif.

Pihak PPKB PPPA, yang dipimpin oleh Plt. Kepala Dinas Miftahuddin, memilih untuk menekankan pencegahan kasus melalui penyuluhan. Ia menjelaskan, fokus utama mereka adalah untuk menghentikan pola kekerasan tersebut sebelum terjadi dan memberdayakan korban agar mau melapor untuk mendapatkan bantuan.

Dari delapan kasus yang berhasil ditangani, rincian tergolong kasus kekerasan fisik, psikis, penelantaran keluarga, dan perebutan anak. Semua kasus diselesaikan secara kekeluargaan dengan mempertimbangkan kebutuhan tiap korban, yang menunjukkan bahwa pendekatan mediasi bisa sangat efektif.

Pentingnya Edukasi dalam Pencegahan Kekerasan

Dalam situasi kekerasan, pendidikan menjadi kunci utama dalam menghasilkan perubahan perilaku masyarakat. Dinas PPKB PPPA berkomitmen untuk mengedukasi masyarakat mengenai dampak kekerasan dan cara-cara pencegahannya.

Salah satu contoh konkret adalah kasus perebutan anak. Dalam hal ini, anak berhasil dipulangkan ke ibunya melalui fasilitasi komunikasi yang baik, yang menunjukkan bahwa seringkali masalah justru bisa diselesaikan dengan pendekatan yang lebih manusiawi.

Miftahuddin menekankan bahwa penting untuk membangun komunikasi antara orang tua, agar tidak ada dampak negatif pada kondisi psikologis anak. Edukasi yang dilakukan tidak hanya sekedar teori, tetapi dilaksanakan di lapangan untuk mendapatkan hasil yang lebih efektif.

Saluran Pelaporan yang Efektif untuk Korban

Dinas PPKB PPPA juga menyediakan berbagai saluran bagi masyarakat untuk melaporkan kasus kekerasan. Salah satunya adalah melalui barcode yang mudah diakses serta nomor hotline khusus untuk Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA).

Selain itu, lembaga juga menerima laporan yang datang dari platform lain seperti Wani Bares, yang merupakan salah satu inisiatif pemerintah daerah untuk mengatasi isu-isu kekerasan. Pendekatan ini mempermudah korban dalam menyampaikan permasalahan mereka.

Miftahuddin menjelaskan bahwa tidak semua laporan harus berujung pada proses hukum. Banyak dari laporan tersebut dapat diselesaikan dengan pendampingan keluarga atau psikologis, mendemonstrasikan pendekatan berbasis rehabilitasi dan mediasi.

Fokus pada Pendampingan dan Solusi Bersama

Komitmen Dinas PPKB PPPA adalah untuk memastikan bahwa mereka hadir sebagai mediator dalam penyelesaian masalah. Dengan demikian, mereka tidak hanya berperan sebagai institusi hukum, tetapi juga sebagai penyelesai masalah yang berorientasi pada kesejahteraan keluarga.

Saat ini, banyak kasus yang hanya memerlukan pendekatan komunikasi dan konseling untuk mengurai permasalahan. Hal ini memberikan harapan baru bagi banyak keluarga yang sedang berjuang melalui situasi sulit.

Melalui rencana strategis dan pendekatan yang tepat, Dinas PPKB PPPA berupaya untuk menghadirkan dampak positif dalam masyarakat. Pendampingan yang diberikan bertujuan untuk mencegah terulangnya kasus kekerasan di masa depan.

Previous Post

Kejari Mojokerto Tahan Tersangka Korupsi Dana BLUD Puskesmas Rp5,04 Miliar setelah Mangkir

Next Post

Jokowi Menyenangkan Naik ATV di Bali, Netizen Ajak Roy Suryo dan Lainnya Tantrum Massal

Rekomendasi

Petinggi F-Utopia dan Distopia Jelata

Lampu Kuning dalam Ekonomi

Sunatan Massal Kembali Digelar, Termasuk Anak Berusia 1 Bulan

Sunatan Massal Kembali Digelar, Termasuk Anak Berusia 1 Bulan

Cuaca Tak Menentu Membuat Petani Sampang Enggan Menanam Tembakau

Cuaca Tak Menentu Membuat Petani Sampang Enggan Menanam Tembakau

Tanam 3500 Mangrove di Kalimireng Gresik Dukung Kelestarian Pesisir

Tanam 3500 Mangrove di Kalimireng Gresik Dukung Kelestarian Pesisir

Kades Ambal-Ambal Diduga Menyalahgunakan APBDes Rp 448 Juta, Rekening Pribadi Terlibat

Kades Ambal-Ambal Diduga Menyalahgunakan APBDes Rp 448 Juta, Rekening Pribadi Terlibat

Podcast LSI Denny JA: Kepercayaan Publik pada Kejagung Lebih Tinggi daripada KPK dan Polri

Podcast LSI Denny JA: Kepercayaan Publik pada Kejagung Lebih Tinggi daripada KPK dan Polri

Pergantian Tahun Baru Hijriah, Bupati Lamongan Serukan Istiqomah dalam Kebaikan

Pergantian Tahun Baru Hijriah, Bupati Lamongan Serukan Istiqomah dalam Kebaikan

Sidebar

Kategori

  • Ekbis
  • Hukum & Kriminal
  • Peristiwa
  • Politik Pemerintahan
  • Sorotan
Fokus Tempo

© 2025 Fokustempo. All rights reserved.

Informasi Kami

  • Hubungi Kami
  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi

Social Media

No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Sorotan

© 2025 Fokustempo. All rights reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?