• Hubungi Kami
  • Kebijakan Privasi
Newsletter
  • Login
Fokus Tempo
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Sorotan
No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Sorotan
No Result
View All Result
Fokus Tempo
No Result
View All Result

Koperasi Merah Putih di Malang Memerlukan Pengawasan yang Serius

Koperasi Merah Putih di Malang Memerlukan Pengawasan yang Serius

BacaJuga

Sang Naga dan Tarian Terakhir Sang Rubah

Tantangan dalam Teknologi dan Proses Transformasi

Petinggi F-Utopia dan Distopia Jelata

Bukan Individu Namun Sistem yang Mengendalikannya

www.fokustempo.id – Malang – Sebanyak 220 Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih telah terbentuk di Kabupaten Malang, dengan pembentukan ini terus berlanjut dari total 378 desa yang ada. Peresmian ini dilakukan oleh Kementerian Koperasi sebagai bagian dari langkah konkret untuk mendukung program yang bertujuan memajukan sumber daya ekonomi di desa.

Dalam kesempatan tersebut, diungkapkan bahwa keberadaan Kopdes Merah Putih diharapkan mampu memberikan dampak yang signifikan tidak hanya untuk pertumbuhan ekonomi desa tetapi juga untuk pertumbuhan ekonomi nasional. Ini menjadi perhatian utama dari pihak pemerintah, yang ingin meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan potensi lokal yang lebih baik.

Koperasi Desa: Mendorong Ekonomi Lokal

Pembentukan Kopdes Merah Putih tak hanya berfungsi sebagai wadah berkumpul, tetapi juga untuk mengembangkan berbagai kegiatan ekonomi yang dapat membuka peluang kerja. Koperasi ini direncanakan untuk memiliki beberapa kegiatan utama, seperti pendirian kantor koperasi, simpan pinjam, dan layanan kesehatan desa. Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat mengurangi ketergantungan masyarakat pada pinjaman online yang sering kali merugikan.

Koperasi juga diharapkan bisa menyediakan kebutuhan sehari-hari masyarakat melalui warung atau toko, serta fasilitas yang mendukung kegiatan pertanian lokal, seperti gudang dengan fasilitas cold storage. Ini semua bertujuan untuk mempermudah akses masyarakat terhadap bahan makanan segar dan berkualitas, serta mendukung mobilitas barang di wilayah tersebut. Dengan berbagai aktivitas ini, diharapkan Kopdes Merah Putih akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di setiap desa.

Pengawasan dan Manajemen Koperasi Desa

Namun, pembentukan Koperasi Merah Putih tidak bisa lepas dari pengawasan yang ketat agar tujuan dari koperasi ini dapat tercapai dengan baik. Penting untuk memastikan bahwa unit simpan pinjam yang ada dalam koperasi dikelola secara profesional. Pengawasan yang baik akan memberikan keuntungan bagi masyarakat dengan meningkatkan akses keuangan yang lebih baik dan aman.

Pengurus koperasi diharapkan memiliki kapasitas untuk menganalisa rekam jejak peminjam secara cermat. Dengan cara ini, diharapkan perputaran uang di dalam koperasi dapat terjaga dan berfungsi dengan efektif. Selain itu, upaya untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang pengelolaan keuangan juga sangat penting agar mereka dapat memanfaatkan lingkungan keuangan ini secara bijak.

Penting untuk diingat bahwa proses penagihan hutang harus dilakukan dengan pendekatan yang manusiawi. Pendekatan persuasif jauh lebih efektif ketimbang tindakan intimidasi. Koperasi ini bertujuan untuk membangun kekuatan ekonomi di tingkat desa, sehingga saling menguatkan antara satu individu dengan individu lainnya, bukan hanya untuk kepentingan pribadi tetapi untuk kesejahteraan bersama.

Dengan demikian, keberadaan unit usaha simpan pinjam dalam Kopdes Merah Putih diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan pedesaan. Harapannya, masyarakat akan mendapatkan manfaat yang nyata dari hadirnya koperasi ini, sehingga terus berkelanjutan dalam memberikan dukungan ekonomi kepada masyarakat.

Previous Post

Hasan Nasbi Tanggapi Surat Dakwaan Judi Online Sebut Nama Budi Arie

Next Post

Optimisme Meningkatkan Swasembada Gula di Indonesia

Rekomendasi

23 Ribu Nelayan Pantura, EMCL Dukung UMKM Hasil Laut Lamongan Masuki Pasar Global

23 Ribu Nelayan Pantura, EMCL Dukung UMKM Hasil Laut Lamongan Masuki Pasar Global

Petani Tembakau Bojonegoro Alami Kerugian, 500 Hektare Mengalami Gagal Panen

Petani Tembakau Bojonegoro Alami Kerugian, 500 Hektare Mengalami Gagal Panen

Komisioner Bawaslu dan Anggota DPRD Gresik Bungkam Usai Pemeriksaan KPK

Komisioner Bawaslu dan Anggota DPRD Gresik Bungkam Usai Pemeriksaan KPK

Jadi Pelopor dan Bukan Sekadar Pelapor

Jadi Pelopor dan Bukan Sekadar Pelapor

Nilai Kerugian Kasus Kredit Fiktif Pasar Pon Ponorogo Menurut Kejari

Nilai Kerugian Kasus Kredit Fiktif Pasar Pon Ponorogo Menurut Kejari

Sepatu Lokal Mojokerto Ekspor Perdana ke Korea Selatan Capai Rp602 Juta

Sepatu Lokal Mojokerto Ekspor Perdana ke Korea Selatan Capai Rp602 Juta

Penggerebekan Pengedar 25000 Butir Pil Ilegal di Wonosari oleh Polres Bondowoso

Penggerebekan Pengedar 25000 Butir Pil Ilegal di Wonosari oleh Polres Bondowoso

Sidebar

Kategori

  • Ekbis
  • Hukum & Kriminal
  • Peristiwa
  • Politik Pemerintahan
  • Sorotan
Fokus Tempo

© 2025 Fokustempo. All rights reserved.

Informasi Kami

  • Hubungi Kami
  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi

Social Media

No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Sorotan

© 2025 Fokustempo. All rights reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?