www.fokustempo.id – Peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia yang jatuh pada tahun ini diwarnai oleh semangat dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Surabaya. Dengan tema “Surabaya Core Of Movement”, mereka mendorong pentingnya kualitas sumber daya manusia (SDM) yang tidak hanya unggul, tetapi juga kompetitif untuk menghadapi tantangan global.
Dalam pemaparannya, Sekretaris DPC GMNI Surabaya, Razak Amrullah Ramadhan, menegaskan bahwa anak muda seharusnya berperan aktif di tengah-tengah dinamika yang ada. Pergerakan generasi muda mutlak diperlukan untuk menciptakan kesejahteraan yang merata di seluruh lapisan masyarakat.
“Dengan tercapainya Indonesia Emas 2045, jelas bahwa peran anak muda sangatlah vital. Mereka harus menjadi penggerak utama dalam upaya mencapai cita-cita tersebut,” tambahnya. Razak menegaskan pentingnya kontribusi generasi muda dalam menghadapi tantangan zaman dan memastikan kemerdekaan diartikan secara nyata.
Pentingnya Pendidikan dan Kesadaran Kolektif dalam Pergerakan
Razak menggarisbawahi bahwa GMNI Surabaya memiliki prinsip-prinsip dasar yang mengedepankan pendidikan, kesadaran kolektif, dan jiwa nasionalisme. Ketiga aspek ini sangat penting untuk memaknai kemerdekaan, serta membentuk mahasiswa sebagai agen perubahan di masa yang akan datang.
“Kami ingin menekankan bahwa pendidikan adalah landasan segala gerakan. Tanpa pendidikan, tidak ada kesadaran kolektif yang kuat untuk menghadapi masalah bangsa,” ujarnya. Dengan demikian, mahasiswa diharapkan dapat menjadi individu yang kritis dan inovatif, siap menjawab tantangan modern yang ada.
Lebih jauh, Razak menambahkan gagasan “GMNI Naik Kelas”. Hal ini berarti bahwa organisasi mahasiswa tidak hanya berkutat pada diskusi, tetapi harus mampu melahirkan kader yang kompeten dan siap memberikan kontribusi konkret kepada masyarakat.
Surabaya sebagai Pusat Pergerakan Sejarah
Tagline “Surabaya Core Of Movement” diharapkan bukan hanya menjadi semboyan, tetapi juga menjadi panggilan untuk aksi nyata. Razak percaya bahwa Surabaya, sebagai kota yang penuh dengan sejarah perjuangan, harus berperan aktif dalam pergerakan gagasan dan kontribusi nyata lainnya untuk bangsa.
“Dengan semangat ini, kami bertekad untuk menjadikan Surabaya bukan hanya sebagai kota pahlawan, tetapi juga sebagai pusat pergerakan yang progresif,” tambahnya. Keberagaman gagasan dan partisipasi siswa dalam upaya ini sangatlah diperlukan untuk menjamin masa depan yang lebih baik.
Razak mengemukakan harapan agar semangat ini mampu meningkatkan rasa nasionalisme di kalangan generasi muda. Menurutnya, GMNI Surabaya ingin menunjukkan bahwa mahasiswa harus menjadi motor penggerak kesadaran kolektif untuk menghadapi tantangan bangsa ke depan.
Transformasi Gerakan Mahasiswa untuk Masa Depan
“Saatnya bagi GMNI Surabaya untuk naik kelas, bertransformasi menjadi kekuatan yang relevan dengan kebutuhan bangsa saat ini dan masa depan,” ujar Razak. Ia menekankan bahwa gerakan mahasiswa harus aktif merespons isu-isu sosial yang ada dan memberikan solusi nyata untuk masyarakat.
Lebih lanjut, Razak berharap bahwa para mahasiswa dapat mengembangkan daya kritis dan analisis yang tajam. Dengan demikian, mereka tidak hanya menjadi penonton di tengah berbagai perubahan, tetapi juga berkontribusi secara langsung dalam menciptakan solusi.
Menutup pernyataannya, Razak mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama merangkul semangat kepemudaan ini. Dia percaya bahwa hanya dengan kolaborasi yang kuat, cita-cita Indonesia Emas 2045 dapat terwujud dengan baik.