• Hubungi Kami
  • Kebijakan Privasi
Newsletter
  • Login
Fokus Tempo
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Sorotan
No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Sorotan
No Result
View All Result
Fokus Tempo
No Result
View All Result

Cuaca Tak Menentu Membuat Petani Sampang Enggan Menanam Tembakau

Cuaca Tak Menentu Membuat Petani Sampang Enggan Menanam Tembakau

BacaJuga

Dorong Produktivitas dan Daya Saing Industri Manufaktur di Indonesia Timur

Dorong Produktivitas dan Daya Saing Industri Manufaktur di Indonesia Timur

Target Penjualan Rp 3,45 Triliun PT Indospring Tbk pada 2025

Target Penjualan Rp 3,45 Triliun PT Indospring Tbk pada 2025

www.fokustempo.id – Sampang (beritajatim.com) – Cuaca yang tak menentu membuat sebagian petani di Desa Daleman, Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang, memilih untuk menunda penanaman tembakau. Fenomena ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan petani, terutama menjelang musim kemarau yang biasanya menjadi momen puncak untuk mengolah lahan. Mengetahui hal ini, mengapa para petani enggan mengambil risiko dan memilih untuk menunggu?

Data menunjukkan bahwa siklus cuaca yang tidak dapat diprediksi telah mempengaruhi produktivitas pertanian di berbagai daerah. Di Desa Daleman, hal ini sangat terasa karena tembakau merupakan tanaman unggulan. Pertanyaan yang muncul adalah, bagaimana petani dapat mengelola ketidakpastian cuaca ini dan tetap beradaptasi untuk meningkatkan pendapatan mereka?

Strategi Petani Menghadapi Cuaca Tak Menentu

Petani seperti Damhuji mulai menyadari bahwa untuk bertahan dalam kondisi yang tak menentu, mereka harus berinovasi. Meskipun menunda penanaman, banyak di antara mereka yang tetap melakukan aktivitas lain, seperti membuat widik—rak bambu untuk mengeringkan tembakau pascapanen. Aktivitas ini memberi mereka celah untuk tetap produktif meskipun tidak menanam langsung.

Penting untuk dicatat bahwa widik yang sudah jadi bisa dijual kepada petani lain yang lebih dulu memulai musim tanam. Dalam konteks ini, harga satu widik mencapai Rp 40 ribu hingga Rp 45 ribu. Ini menjadi sumber penghasilan tambahan yang signifikan bagi petani. Penjualan widik memungkinkan mereka untuk tetap berputar dalam ranah ekonomi meski dengan menunda penanaman.

Taktik untuk Meningkatkan Pendapatan Pertanian

Selain penjualan widik, petani di wilayah ini juga dihadapkan pada tantangan untuk menemukan cara baru dalam bertani. Mereka bisa berkolaborasi dengan instansi terkait untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang prakiraan cuaca dan teknik pertanian yang adaptif terhadap perubahan cuaca. Melalui pelatihan dan penyuluhan, petani dapat belajar cara mengelola lahan secara lebih efisien, menggunakan teknologi baru, dan memahami tren iklim yang terjadi.

Zaman saat ini memerlukan pendekatan holistik dalam mengelola pertanian, utamanya dalam menghadapi cuaca ekstrem. Petani diarahkan untuk berfokus pada keberlanjutan, agar mereka tidak hanya mendapatkan hasil yang maksimal dari tanaman tembakau, tetapi juga menjaga kelangsungan usaha mereka di masa depan. Ini merupakan sebuah langkah penting dalam menghadapi tantangan yang ada.

Kondisi cuaca yang diharapkan segera membaik menjadi harapan bersama para petani. Musim tanam tembakau yang optimal adalah kunci untuk peningkatan pendapatan mereka. Dengan manajemen yang baik dan pengetahuan yang tepat, mereka bisa meraih hasil maksimal dari komoditas utama ini.

Previous Post

Prabowo Berikan Jam Tangan Mewah ke Timnas, Dana Jadi Perdebatan di Kalangan Warganet

Next Post

Pencuri Rel Kereta di Bojonegoro Kabur Tinggalkan Truk dan Barang Bukti

Rekomendasi

DPRD Surabaya Dukung Wisata Offroad Tahura Pakal Sebagai Ikon Baru Kota Pahlawan

DPRD Surabaya Dukung Wisata Offroad Tahura Pakal Sebagai Ikon Baru Kota Pahlawan

Momen Haul Sunan Bonang Tuban, Mas Lindra Akrab dengan Mantan Bupati Fathul Huda

Momen Haul Sunan Bonang Tuban, Mas Lindra Akrab dengan Mantan Bupati Fathul Huda

Sudah Bayar Pajak Tetapi Masih Harus Membayar Jukir Resmi?

Sudah Bayar Pajak Tetapi Masih Harus Membayar Jukir Resmi?

Eks Stafsus Mendagri Bicara Tentang Sengketa 4 Pulau Aceh dan Sumatera Utara

Eks Stafsus Mendagri Bicara Tentang Sengketa 4 Pulau Aceh dan Sumatera Utara

Audiensi Bupati Jombang dengan Menteri Pertanian Bahas Ketahanan Pangan dan Generasi Milenial

Audiensi Bupati Jombang dengan Menteri Pertanian Bahas Ketahanan Pangan dan Generasi Milenial

Penangkapan Pria Diduga Preman yang Mengancam Warga dengan Parang di Bondowoso

Penangkapan Pria Diduga Preman yang Mengancam Warga dengan Parang di Bondowoso

Suami Jual Istrinya di Media Sosial Karena Uang Pria Surabaya Diadili

Suami Jual Istrinya di Media Sosial Karena Uang Pria Surabaya Diadili

Sidebar

Kategori

  • Ekbis
  • Hukum & Kriminal
  • Peristiwa
  • Politik Pemerintahan
  • Sorotan
Fokus Tempo

© 2025 Fokustempo. All rights reserved.

Informasi Kami

  • Hubungi Kami
  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi

Social Media

No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Sorotan

© 2025 Fokustempo. All rights reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

- Select Visibility -

    Are you sure want to unlock this post?
    Unlock left : 0
    Are you sure want to cancel subscription?