www.fokustempo.id – Misi Dagang dan Investasi yang dilaksanakan di Lampung baru-baru ini menunjukkan perkembangan signifikan dalam hubungan ekonomi antara Jawa Timur dan Lampung. Di bawah kepemimpinan Gubernur Khofifah Indar Parawansa, program ini berhasil menghasilkan nilai transaksi yang luar biasa, mencapai lebih dari Rp 1 triliun.
Pencapaian tersebut mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp 285,52 miliar dari 35 transaksi. Dengan hasil ini, Jawa Timur menegaskan komitmennya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan memperkuat pasar dalam negeri.
Berbagai produk unggulan dari Jawa Timur seperti rokok, kopi, dan aneka seafood menjadi sorotan dalam forum ini. Sementara itu, Lampung memperkuat posisinya sebagai lumbung bahan baku komoditas utama dengan memamerkan produk unggulannya seperti udang dan jagung.
Misi Dagang dan Investasi: Upaya Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah
Forum Misi Dagang dan Investasi ini menjadi titik fokus dalam memperkuat sinergi antara provinsi. Khofifah menyatakan bahwa misi ini adalah ikhtiar untuk memperkuat ekosistem ekonomi domestik dan memperluas pangsa pasar komoditas unggulan daerah.
Beliau juga menekankan bahwa keterlibatan antar dengan satu provinsi lain sangat penting dalam membuka peluang investasi baru. Ini adalah langkah strategis untuk menjalin hubungan ekonomi yang lebih baik antara Jawa Timur dan Lampung guna memaksimalkan potensi yang ada.
Data perdagangan antara kedua provinsi menunjukkan hubungan yang harmonis. Total transaksi perdagangan pada tahun 2022 mencapai Rp 13,06 triliun, di mana Jawa Timur mencatat surplus neraca perdagangan sebesar Rp 11,03 triliun.
Optimalisasi Konektivitas Logistik untuk Efisiensi Distribusi
Khofifah juga mengungkapkan pentingnya konektivitas logistik antarprovinsi sebagai solusi untuk mengurangi biaya distribusi. Dengan efisiensi yang lebih baik, pertumbuhan ekonomi daerah dapat dipercepat dan diperkuat.
Melihat potensi perdagangan antarprovinsi yang besar, Khofifah berharap transaksi yang berhasil dalam misi dagang ini bisa menjadi pendorong bagi geliat ekonomi lokal. Konsep ini bukan hanya sekadar statistik, tetapi juga menggambarkan dinamika ekonomi yang terus berkembang.
Selain itu, misi dagang ini berfungsi sebagai alat strategis untuk memperkuat rantai pasok nasional. Juga untuk menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi yang baru, di luar Jawa, yang diharapkan dapat mendatangkan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat.
Kemitraan Strategis antara Jawa Timur dan Lampung
Gubernur Lampung, Mirzani Djauzal, juga mengungkapkan bahwa kerja sama dengan Jawa Timur menjadi sangat strategis. Lampung membutuhkan dukungan dalam hal pasokan bahan baku, seperti bibit tanaman pangan yang dapat membantu meningkatkan ketahanan pangan.
Kerja sama ini memudahkan Lampung untuk mengakses komoditas unggulan dari Jawa Timur, terutama dalam sektor pertanian yang saat ini sangat penting. Sinergi ini diharapkan akan memperkuat ketahanan pangan nasional yang menjadi tantangan di masa kini.
Keduanya berbagi komitmen untuk memperkuat hubungan ekonomi dalam misi dagang ini, yang tidak hanya berorientasi pada nilai transaksi, tetapi juga membangun konektivitas antarwilayah yang lebih baik.