www.fokustempo.id – Ali Mochtar Ngabalin, mantan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, memberikan dukungan tegas terhadap mantan Presiden Jokowi terkait isu dugaan ijazah palsu yang menghebohkan. Dalam pandangannya, Jokowi adalah sosok yang mampu menghadapi fitnah dengan tenang dan penuh kebijaksanaan, menunjukkan bahwa tidak semua hal harus dibalas dengan perlawanan.
Ngabalin meyakini bahwa setiap orang yang baik akan tetap tenang ketika menghadapi berbagai tuduhan yang tidak berdasar. Menurutnya, sikap sabar Jokowi menjadi contoh berharga bagi banyak orang di Indonesia dan di seluruh dunia.
Dalam sambutannya yang disampaikan melalui media sosial, Ngabalin menekankan pesan penting yang selalu disampaikan Jokowi: mengutamakan sikap memaafkan daripada memusuhi. Pesan ini seakan menegaskan pentingnya kerja sama dan saling menghormati dalam masyarakat kita.
Pentingnya Memaafkan dalam Menanggapi Fitnah
Jokowi, menurut Ngabalin, pernah berpesan bahwa jika sesuatu bisa dimaafkan, tidak ada alasan untuk terus memerangi pihak lain. Sikap memaafkan ini menunjukkan kebesaran hati yang patut dicontoh oleh setiap pemimpin.
Ngabalin juga menyoroti bahwa pemimpin seharusnya menampilkan sikap diplomatis dalam menjawab kritik dan permasalahan yang muncul. Hal ini menjadi penting, terutama dalam konteks politik yang sering kali sarat dengan intrik dan berbagai macam tuduhan.
Di tengah berbagai tantangan dan olok-olok yang dialami oleh Jokowi, sikap tenang dan sabarnya tetap menjadi sorotan utama. Hal ini mencerminkan kemampuan untuk menangani situasi sulit tanpa terbawa emosi yang berlebihan.
Ketegasan yang Diperlukan dalam Budaya Bangsa
Namun, Ngabalin juga menekankan pentingnya ada waktu untuk mengambil tindakan tegas. Dalam pandangannya, ketegasan diperlukan demi menjaga tatanan budaya dan etika bangsa yang telah ada sejak lama. Ketegasan ini bukan tanpa alasan, melainkan bertujuan untuk mengingatkan semua pihak tentang tanggung jawab menjaga martabat bangsa.
Ia percaya bahwa perlu ada konsekuensi bagi mereka yang suka menyebarkan kebohongan dan fitnah. Hal ini penting agar masyarakat tidak terbiasa menerima informasi yang menyesatkan tanpa memeriksa kebenarannya.
Ngabalin mengajak semua pihak untuk mengambil pelajaran dari situasi ini agar kedepannya tidak ada lagi yang dengan mudah merusak tatanan sosial dan budaya yang telah dibangun. Ini menjadi sinyal bahwa toleransi juga harus disertai dengan keterbukaan terhadap kritik yang konstruktif.
Pujian untuk Pemimpin yang Berpengaruh
Lebih jauh, Ngabalin tidak ragu untuk memberikan pujian kepada Jokowi sebagai pemimpin yang luar biasa. Ia menyatakan bahwa sepanjang sejarah republik ini, tidak banyak pemimpin yang memiliki sifat dan karakter seperti yang dimiliki oleh Jokowi.
Menurutnya, keberanian Jokowi dalam mengambil keputusan penting selama masa jabatannya sangat berkontribusi terhadap kemajuan bangsa. Hal ini membuatnya layak mendapatkan penghormatan dari seluruh rakyat Indonesia.
Ngabalin juga menegaskan akan pentingnya merangkul semua alumni Universitas Gadjah Mada untuk tetap bersatu dan rukun, hal ini menjadi bagian dari sikap saling menghormati yang harus dipelihara di tengah dinamika politik yang ada.