www.fokustempo.id – Pengembangan pertanian di Indonesia kini memasuki babak baru yang menjanjikan, terutama di Kabupaten Banyuwangi. Daerah ini tidak hanya dikenal sebagai lumbung padi, tetapi juga sebagai pelopor dalam inovasi beras bernutrisi yang membantu meningkatkan kualitas gizi masyarakat.
Inisiatif terbaru yang diluncurkan adalah beras biofortifikasi, yang dikenal sebagai Sun Rice of Java Banyuwangi atau Sunwangi. Produk ini menjadi contoh konkret bagaimana teknologi dan kolaborasi dapat menghasilkan produk yang memenuhi kebutuhan gizi masyarakat yang semakin mendesak.
Beras biofortifikasi ini telah terbukti mengandung vitamin dan mineral penting seperti Vitamin A, B1, B3, B9, B12, zat besi, dan zinc. Dengan komposisi gizi yang kaya, beras ini diharapkan mampu mencegah stunting dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
Kebijakan pemkab Banyuwangi dalam mengembangkan beras biofortifikasi menjadi perhatian. CEO Pandawa Agri Indonesia, Kukuh Roxa Putra, menyatakan bahwa Kabupaten Banyuwangi adalah satu-satunya daerah yang mengembangkan ekosistem industri dari hulu ke hilir dalam konteks ini.
Inovasi Pertanian dan Kerjasama Multi-Sektor di Banyuwangi
Ekosistem Sunwangi menunjukkan bahwa sukses dalam pertanian modern membutuhkan kerja sama multi-sektor yang aktiv. Kolaborasi antara pemerintah, akademisi, perusahaan swasta, dan petani lokal menciptakan sinergi yang kuat.
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi berperan sebagai koordinator utama dalam inisiatif ini. Sementara itu, Institut Pertanian Bogor berfungsi sebagai mitra riset dan pengembang benih yang dibutuhkan.
Teknologi yang diperkenalkan oleh Pandawa Agri Indonesia berfokus pada pertanian regeneratif, dan Danone Indonesia mengisi peran penting dalam memenuhi gizi masyarakat. Bulog juga berkontribusi dengan menyerap hasil panen beras biofortifikasi ini untuk dijual secara nasional.
Sistem pembiayaan dilakukan dengan dukungan Bank Indonesia yang membantu menciptakan akses yang lebih baik bagi petani. Dengan kolaborasi ini, para petani mendapatkan dukungan di segala aspek, mulai dari modal hingga teknologi pertanian yang tepat.
Teknologi dan Budidaya Beras Biofortifikasi yang Ramah Lingkungan
Dua varietas benih padi yakni IPB 9G dan IPB 15S menjadi pilihan utama dalam produksi Sunwangi. Kedua varietas ini dikenal memiliki ketahanan terhadap perubahan iklim dan serangan hama, sehingga sangat sesuai untuk kondisi pertanian di Banyuwangi.
Proses budidaya dilakukan dengan pendekatan yang inovatif melalui sepuluh tahap yang melibatkan intervensi tim teknis dari PAI. Upaya ini terbukti signifikan dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi penggunaan input pertanian.
Penerapan prinsip Low Carbon Agriculture dalam budidaya ini juga meningkatkan daya tarik dari beras biofortifikasi. Dengan cara ini, Sunwangi tidak hanya menyuplai kebutuhan gizi, tetapi juga berkontribusi pada pelestarian lingkungan.
Bulog bertindak sebagai pembeli resmi, menyerap hasil panen beras biofortifikasi dengan harga yang menguntungkan bagi petani. Hal ini menjadi win-win solution antara petani dan lembaga yang bertugas menyerap hasil pertanian.
Peran Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Kesejahteraan Petani
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam membangun ekosistem ini. Program yang dihadirkan tidak hanya memproduksi beras berkualitas tetapi juga fokus pada peningkatan kesejahteraan petani.
Petani di Banyuwangi tidak hanya diberdayakan secara ekonomi, tetapi juga secara teknis. Mereka mendapatkan pelatihan dari para ahli di bidang pertanian agar dapat mengelola lahan dengan lebih efisien dan produktif.
Selain menerima pelatihan, harga jual beras yang menarik juga menjadi insentif bagi petani. Hal ini memastikan bahwa mereka dapat memperoleh keuntungan dari hasil pertanian yang mereka kelola dengan baik.
Melalui inisiatif ini, Banyuwangi tidak hanya ingin menjadi pelopor dalam inovasi pertanian, tetapi juga ingin mengubah wajah pertanian nasional ke arah yang lebih modern dan inklusif. Program ini diharapkan bisa diperluas ke daerah lain, sehingga manfaatnya dapat dirasakan secara luas.