www.fokustempo.id – Dalam beberapa tahun terakhir, Kabupaten Lamongan menunjukkan perkembangan signifikan dalam bidang investasi, yang menjadi perhatian utama dari pemerintah setempat. Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, menegaskan pentingnya pengembangan aglomerasi wilayah investasi yang merata dan strategis bagi pertumbuhan ekonomi daerah.
Dalam acara gathering investasi yang diadakan di Pendopo Lokatantra, Pak Yes menjelaskan mengenai potensi yang dimiliki Kabupaten Lamongan. Ia menyebutkan bahwa lahan yang masih tersedia untukKawasan Peruntukan Industri mencapai ± 6128,48 hektar, yang tersebar di berbagai wilayah.
Pemanfaatan lahan ini bukan hanya untuk mengembangkan industri, tetapi juga mencakup sektor pertanian, perikanan, dan peternakan yang ada di Lamongan. Melalui kebijakan yang inklusif, pemda berharap dapat menarik lebih banyak investor untuk menanamkan modal mereka di daerah ini.
Mengembangkan Potensi Investasi di Kabupaten Lamongan Secara Strategis
Pemkab Lamongan berkomitmen untuk menjaga daya tarik investasi melalui pengembangan infrastruktur yang memadai. Keberadaan infrastruktur yang baik diyakini akan meningkatkan minat investor untuk berinvestasi di sektor-sektor yang ada.
Luas wilayah dan sumber daya alam yang tersedia juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para pelaku usaha. Wilayah utara, tengah, dan selatan memiliki potensi masing-masing yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan industri.
Pak Yes juga mengingatkan bahwa Lamongan termasuk dalam Gerbang Kertosusila, yang menghubungkan beberapa daerah industri besar. Konsep ini diharapkan dapat meningkatkan konektivitas dan memfasilitasi pertumbuhan ekonomi di masa depan.
Perkembangan Realisasi Investasi di Lamongan dan Pencapaian Terkini
Tahun 2024 mencatatkan capaian yang menggembirakan bagi Kabupaten Lamongan, dengan radikalnya realisasi investasi mencapai Rp 2,138 triliun. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, di mana capaian realisasi berada di angka Rp 1,979 triliun.
Dari data yang ada, sebanyak 214 Proyek Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan 36 Penanaman Modal Asing (PMA) menunjukkan minat investor yang tinggi. Ini merupakan indikasi kuat bahwa Lamongan mengalami pertumbuhan yang konsisten dalam sektor investasi.
Penghargaan juga diberikan kepada perusahaan-perusahaan yang mencapai realisasi investasi tertinggi, seperti PT Kebun Tebu Mas yang beroperasi di industri gula pasir. Prestasi ini diakui sebagai salah satu pendorong ekonomi daerah.
Pentingnya Sinergi antara Pemerintah dan Dunia Usaha dalam Menarik Investasi
Pada acara yang sama, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Lamongan, Hamdani Azahari, menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah dan investor. Langkah ini perlu dilakukan agar pertumbuhan ekonomi daerah menjadi lebih optimal.
Kondisi ekonomi yang dinamis menuntut pemerintah untuk terus melengkapi infrastruktur dan kebijakan terkait yang mendukung pertumbuhan investasi. Komitmen Pemkab Lamongan dalam mempermudah akses perizinan menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan menarik investor.
Hal ini diamini oleh Kepala DPMPTSP Provinsi Jawa Timur, Dyah Wahyu Ermawati, yang menekankan bahwa kebijakan harus berbasis digital dan inklusif untuk memfasilitasi investor. Strategi ini penting untuk menciptakan lingkungan berinvestasi yang kondusif.