• Hubungi Kami
  • Kebijakan Privasi
Newsletter
  • Login
Fokus Tempo
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Sorotan
No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Sorotan
No Result
View All Result
Fokus Tempo
No Result
View All Result

Pancasila sebagai Ikatan Kimiawi dalam Suatu Bangsa

Petinggi F-Utopia dan Distopia Jelata

BacaJuga

5.12 Persen, Siapa yang Mendapatkan Manfaat?

Kejengkelan yang Terdengar dalam Renungan

Bongkar Rahasia Bumi

Ekosistem Interaktif dalam Lingkungan Digital

www.fokustempo.id – Ikatan kimiawi, seperti air (H2O), merupakan salah satu contoh ikatan yang lahir dari proses alami, mungkin sejak dunia ini diciptakan. Sebagai bentuk ikatan kimia, air terbentuk melalui ikatan ‘kovalen’, di mana dua atau lebih atom berbagi pasangan elektron untuk menciptakan molekul. Dalam ikatan ini, atom-atom tidak sepenuhnya melepaskan atau menerima elektron, tetapi saling berbagi untuk mencapai keseimbangan yang stabil.
Bila ditanya, apakah air bisa diproduksi secara artifisial? Secara teori, hal itu mungkin dilakukan, namun memerlukan energi yang sangat besar dan biaya yang sangat mahal. Dengan kebutuhan milyaran meter kubik air untuk waktu jangka pendek, akan sulit untuk menciptakan air secara massal.

Seperti air, ideologi Pancasila muncul secara alami dari ‘ikatan-ikatan elektronik’ yang melambangkan nilai-nilai luhur bangsa, bahkan sebelum Indonesia sebagai negara terbentuk secara definitif. Melalui perjuangan dan pengorbanan panjang dari para pendahulu bangsa, pejuang kemerdekaan, dan perintis pendiri NKRI, ideologi ini akhirnya terwujud dalam bentuk yang definitif, yang baru-baru ini kita peringati.

Pancasila sebagai Ikatan Ideologis

Pancasila sebagai ‘ikatan kimiawi ideologis’ tidak hanya lahir tetapi juga telah menjadi landasan kehidupan bagi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Ia memiliki kekuatan yang unik; meski zaman dan peradaban terus berubah serta menantang, Pancasila tetap tak tergoyahkan. Sebagai suatu monumen kehidupan bagi bangsa, Pancasila tetap relevan dan tidak dapat dimanipulasi. Ini adalah suatu anugerah yang harus disyukuri oleh masyarakat, karena tidak perlu pendaftaran formal untuk dapat memahami dan mengapresiasi maknanya.

Pancasila hadir sebagai respons terhadap pluralitas dan keragaman yang ada dalam masyarakat. Pluralitas bukanlah pluralisme; ia merupakan suatu kondisi esensial yang tidak dapat diubah karena merupakan bagian dari hakikat bangsa. Kita dikenal sebagai “laboratorium raksasa” pluralitas di dunia internasional.

Manfaat Pancasila dalam Mengelola Pluralitas

Dalam konteks pluralitas, Pancasila berperan sebagai ideologi pemersatu yang dirumuskan oleh para pendiri bangsa. Dengan mengakui dan menghormati keragaman yang ada, Pancasila menawarkan platform yang mengakomodasi nilai-nilai universal. Lima sila yang terkandung di dalamnya menjadi panduan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara:

  1. Ketuhanan Yang Maha Esa
  2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
  3. Persatuan Indonesia
  4. Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan
  5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Pancasila bukan sekadar slogan, melainkan kompas etik bagi masyarakat. Ia menjadi rujukan penting dalam pengelolaan perbedaan dan mencegah terjadinya politik identitas yang merusak. Tanpa dasar ideologis yang kuat, bangsa akan kesulitan dalam memperkuat diri menuju kemajuan, kemakmuran, dan keadilan.

Melihat pluralitas sebagai modal, masyarakat harus membangun kesadaran dan kebanggaan. Literasi publik sangat krusial untuk memastikan masyarakat tidak hanya toleran secara pasif, tetapi aktif menjadikan perbedaan sebagai sumber kemajuan. Dengan pemahaman ini, diharapkan radikalisme tidak akan memiliki tempat untuk tumbuh.

Terlebih lagi, dalam proses demokratisasi yang sehat, mestinya tidak ada permasalahan terkait suara dan ekspektasi masyarakat. Namun, seringkali elit politik memanfaatkan perbedaan demi kepentingan diri sendiri, yang berujung pada ketidakadilan dan penindasan.

Demokrasi yang sehat adalah yang memberi ruang bagi semua suara, dan Pancasila menjadi alat yang tepat untuk mencapai hal itu. Dengan adanya pemahaman yang dalam akan Pancasila, kita dapat menghindari polarisasi, mengikis perpecahan, dan meraih konsolidasi sebagai bangsa.

Bukan hanya tugas para pemimpin dan elit politik, melainkan juga tanggung jawab semua elemen masyarakat untuk menjaga agar Pancasila tetap hidup dalam tindakan sehari-hari. Sekali lagi, mari kita bangkit dan bersatu dalam semangat Pancasila.

Previous Post

Warga dan Aktivis Kecam Ekspansi Tambang Nikel di Raja Ampat yang Mengancam Lingkungan

Next Post

Indonesia Siap Jadi Pemain Kunci dalam Industri Halal Global

Rekomendasi

Ormas MKGR Masih Membutuhkan Sosok Adies Kadir

Ormas MKGR Masih Membutuhkan Sosok Adies Kadir

Perubahan APBD 2025 Disahkan, DPRD Jember Catat Berbagai Masalah

Perubahan APBD 2025 Disahkan, DPRD Jember Catat Berbagai Masalah

Kerusuhan Pati Bisa Terjadi di Mana Saja, Waspada untuk Kepala Daerah

Kerusuhan Pati Bisa Terjadi di Mana Saja, Waspada untuk Kepala Daerah

Tiga Pejabat Ditetapkan Tersangka Kasus Manipulasi Beras, Polisi Sebut 4 Merk Ternama

Tiga Pejabat Ditetapkan Tersangka Kasus Manipulasi Beras, Polisi Sebut 4 Merk Ternama

Mohamed Salah Terbaik dalam Sejarah Premier League Meski Harus Diakui dengan Berat Hati

Mohamed Salah Terbaik dalam Sejarah Premier League Meski Harus Diakui dengan Berat Hati

APBN Tercekik Bunga Utang, Daerah Dipaksa Peras Rakyat Melalui Pajak Bumi dan Bangunan

APBN Tercekik Bunga Utang, Daerah Dipaksa Peras Rakyat Melalui Pajak Bumi dan Bangunan

Laba Bersih Tumbuh 30 Persen di Semester I 2025

Laba Bersih Tumbuh 30 Persen di Semester I 2025

Sidebar

Kategori

  • Ekbis
  • Hukum & Kriminal
  • Peristiwa
  • Politik Pemerintahan
  • Sorotan
Fokus Tempo

© 2025 Fokustempo. All rights reserved.

Informasi Kami

  • Hubungi Kami
  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi

Social Media

No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Sorotan

© 2025 Fokustempo. All rights reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?