• About
  • Landing Page
  • Buy JNews
Newsletter
  • Login
Fokus Tempo
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Sorotan
No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Sorotan
No Result
View All Result
Fokus Tempo
No Result
View All Result
Home Sorotan

Pancasila sebagai Ikatan Kimiawi dalam Suatu Bangsa

admin by admin
Juni 4, 2025
in Sorotan
0 0
0
Petinggi F-Utopia dan Distopia Jelata

Related articles

Persebaya dan Konsep Postulat Hornby dalam Sepak Bola

Persebaya dan Konsep Postulat Hornby dalam Sepak Bola

Juni 7, 2025
Petinggi F-Utopia dan Distopia Jelata

Interlock dan Akhir Cerita yang Menarik

Juni 5, 2025

Ikatan kimiawi, seperti air (H2O), merupakan salah satu contoh ikatan yang lahir dari proses alami, mungkin sejak dunia ini diciptakan. Sebagai bentuk ikatan kimia, air terbentuk melalui ikatan ‘kovalen’, di mana dua atau lebih atom berbagi pasangan elektron untuk menciptakan molekul. Dalam ikatan ini, atom-atom tidak sepenuhnya melepaskan atau menerima elektron, tetapi saling berbagi untuk mencapai keseimbangan yang stabil.
Bila ditanya, apakah air bisa diproduksi secara artifisial? Secara teori, hal itu mungkin dilakukan, namun memerlukan energi yang sangat besar dan biaya yang sangat mahal. Dengan kebutuhan milyaran meter kubik air untuk waktu jangka pendek, akan sulit untuk menciptakan air secara massal.

Seperti air, ideologi Pancasila muncul secara alami dari ‘ikatan-ikatan elektronik’ yang melambangkan nilai-nilai luhur bangsa, bahkan sebelum Indonesia sebagai negara terbentuk secara definitif. Melalui perjuangan dan pengorbanan panjang dari para pendahulu bangsa, pejuang kemerdekaan, dan perintis pendiri NKRI, ideologi ini akhirnya terwujud dalam bentuk yang definitif, yang baru-baru ini kita peringati.

Pancasila sebagai Ikatan Ideologis

Pancasila sebagai ‘ikatan kimiawi ideologis’ tidak hanya lahir tetapi juga telah menjadi landasan kehidupan bagi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Ia memiliki kekuatan yang unik; meski zaman dan peradaban terus berubah serta menantang, Pancasila tetap tak tergoyahkan. Sebagai suatu monumen kehidupan bagi bangsa, Pancasila tetap relevan dan tidak dapat dimanipulasi. Ini adalah suatu anugerah yang harus disyukuri oleh masyarakat, karena tidak perlu pendaftaran formal untuk dapat memahami dan mengapresiasi maknanya.

Pancasila hadir sebagai respons terhadap pluralitas dan keragaman yang ada dalam masyarakat. Pluralitas bukanlah pluralisme; ia merupakan suatu kondisi esensial yang tidak dapat diubah karena merupakan bagian dari hakikat bangsa. Kita dikenal sebagai “laboratorium raksasa” pluralitas di dunia internasional.

Manfaat Pancasila dalam Mengelola Pluralitas

Dalam konteks pluralitas, Pancasila berperan sebagai ideologi pemersatu yang dirumuskan oleh para pendiri bangsa. Dengan mengakui dan menghormati keragaman yang ada, Pancasila menawarkan platform yang mengakomodasi nilai-nilai universal. Lima sila yang terkandung di dalamnya menjadi panduan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara:

  1. Ketuhanan Yang Maha Esa
  2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
  3. Persatuan Indonesia
  4. Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan
  5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Pancasila bukan sekadar slogan, melainkan kompas etik bagi masyarakat. Ia menjadi rujukan penting dalam pengelolaan perbedaan dan mencegah terjadinya politik identitas yang merusak. Tanpa dasar ideologis yang kuat, bangsa akan kesulitan dalam memperkuat diri menuju kemajuan, kemakmuran, dan keadilan.

Melihat pluralitas sebagai modal, masyarakat harus membangun kesadaran dan kebanggaan. Literasi publik sangat krusial untuk memastikan masyarakat tidak hanya toleran secara pasif, tetapi aktif menjadikan perbedaan sebagai sumber kemajuan. Dengan pemahaman ini, diharapkan radikalisme tidak akan memiliki tempat untuk tumbuh.

Terlebih lagi, dalam proses demokratisasi yang sehat, mestinya tidak ada permasalahan terkait suara dan ekspektasi masyarakat. Namun, seringkali elit politik memanfaatkan perbedaan demi kepentingan diri sendiri, yang berujung pada ketidakadilan dan penindasan.

Demokrasi yang sehat adalah yang memberi ruang bagi semua suara, dan Pancasila menjadi alat yang tepat untuk mencapai hal itu. Dengan adanya pemahaman yang dalam akan Pancasila, kita dapat menghindari polarisasi, mengikis perpecahan, dan meraih konsolidasi sebagai bangsa.

Bukan hanya tugas para pemimpin dan elit politik, melainkan juga tanggung jawab semua elemen masyarakat untuk menjaga agar Pancasila tetap hidup dalam tindakan sehari-hari. Sekali lagi, mari kita bangkit dan bersatu dalam semangat Pancasila.

Related Posts

Persebaya dan Konsep Postulat Hornby dalam Sepak Bola

Persebaya dan Konsep Postulat Hornby dalam Sepak Bola

by admin
Juni 7, 2025
0

Tim sepak bola memiliki cara unik untuk menghadirkan momen-momen penuh emosi bagi para pendukung mereka. Tim-tim sepak bola seringkali menghadirkan...

Petinggi F-Utopia dan Distopia Jelata

Interlock dan Akhir Cerita yang Menarik

by admin
Juni 5, 2025
0

Tulisan dalam artikel ini adalah semata untuk literasi pembelajaran melek politik, berdasarkan prinsip konsep MAD (mutual assured destruction), Prisoner’s Dilemma,...

Pengorbanan sebagai Puncak Tanda Pengabdian

Pengorbanan sebagai Puncak Tanda Pengabdian

by admin
Juni 5, 2025
0

Ibadah kurban setiap tahun selalu menjadi pengingat penting bagi umat Islam. Ibadah ini mengajarkan makna pengorbanan yang hakiki. Kisah Nabi...

Sang Naga dan Tarian Terakhir Sang Rubah

Transisi Koalisi dan Dinasti

by admin
Juni 4, 2025
0

Demokrasi dengan sistem multi-partai hampir selalu mendorong pembentukan koalisi partai politik, karena sulit untuk mencapai dominasi lebih dari 50 persen...

Sang Naga dan Tarian Terakhir Sang Rubah

Kejahatan Ternormalisasi: Krisis Kemanusiaan di Era Modern

by admin
Juni 2, 2025
0

Mengapa kejahatan semakin meningkat dalam jumlah dan kualitas, di mana di zaman modern ini seolah semakin dianggap biasa? Banyak orang...

Load More

Kategori

  • Ekbis
  • Hukum & Kriminal
  • Peristiwa
  • Politik Pemerintahan
  • Sorotan

Sidebar

RekomendasiNews

Syarat Guru PPPK untuk Menjadi Kepala Sekolah Menurut Nunuk Suryani
Peristiwa

Syarat Guru PPPK untuk Menjadi Kepala Sekolah Menurut Nunuk Suryani

by admin
Juni 4, 2025
0

Peluang bagi ASN guru PPPK untuk menjabat sebagai kepala sekolah kini semakin jelas. Hal ini seiring dengan diterbitkannya Permendikdasmen No....

Read more
Proses Normalisasi Sungai di Pamekasan Lancar Menurut Gubernur Jatim
Politik Pemerintahan

Proses Normalisasi Sungai di Pamekasan Lancar Menurut Gubernur Jatim

by admin
Mei 23, 2025
0

Pamekasan – Proyek normalisasi sungai di Pamekasan menjadi fokus perhatian Gubernur Jawa Timur. Kunjungan yang dilakukan pada hari Jum’at (23/5/2025)...

Read more
Kita Kalah Jauh dari Filipina dan Timor Leste Soal Tenaga Kesehatan menurut Menkes Budi
Peristiwa

Kita Kalah Jauh dari Filipina dan Timor Leste Soal Tenaga Kesehatan menurut Menkes Budi

by admin
Mei 27, 2025
0

Pentingnya meningkatkan rasio tenaga kesehatan di Indonesia menjadi sorotan utama dalam konferensi kesehatan baru-baru ini. Menteri Kesehatan mengingatkan bahwa rasio...

Read more
Koperasi Merah Putih di Malang Memerlukan Pengawasan yang Serius
Sorotan

Koperasi Merah Putih di Malang Memerlukan Pengawasan yang Serius

by admin
Mei 20, 2025
0

Malang – Sebanyak 220 Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih telah terbentuk di Kabupaten Malang, dengan pembentukan ini terus berlanjut dari...

Read more
Fokus Tempo

© 2025 JNews by Fokustempo. All rights reserved.

Informasi Kami

  • About
  • Support Forum
  • Landing Page
  • Buy JNews

Social Media

No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Sorotan

© 2025 JNews by Fokustempo. All rights reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?