Sumenep – Penemuan sabu di Laut Masalembu, Sumenep, Madura, baru-baru ini mencengangkan masyarakat. Setelah munculnya 35 kg sabu terapung, dalam dua hari berturut-turut terjadi penemuan serupa, yaitu 3 kg sabu oleh nelayan. Penemuan ini mencerminkan tantangan besar yang dihadapi aparat penegak hukum dalam memberantas peredaran narkoba di wilayah pesisir.
Penemuan 3 kg sabu tersebut terjadi pada tanggal 31 Mei dan 1 Juni 2025. Nelayan yang bernama M. Zehri dari Desa Sukajeruk melaporkan penemuan 1 kg sabu pada hari pertama, diikuti oleh Faqih yang juga berasal dari desa yang sama, yang menemukan 2 kg pada hari berikutnya. Hal ini menunjukkan bahwa praktik penyelundupan melalui jalur laut semakin mengkhawatirkan.
Pola Penyulundupan Narkoba di Laut Masalembu
Analisis mendalam mengenai temuan ini menunjukkan bahwa ada pola yang teratur dalam penyelundupan narkoba. Sabu yang ditemukan dengan berat total 3 kg memiliki kemasan yang serupa dengan sabu 35 kg yang ditemukan dalam drum sebelumnya. Plt Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti, menyatakan bahwa kedua penemuan ini mengindikasikan kemungkinan besar terdapat jaringan penyelundupan yang terorganisir.
Kemasan yang serupa menunjukkan bahwa barang-barang ini mungkin berasal dari sindikat yang sama. Masyarakat lokal, khususnya nelayan, berperan penting dalam mengungkap aktivitas ilegal ini. Melalui partisipasi aktif mereka dalam melaporkan temuan, potensi keberhasilan penegakan hukum meningkat. Data menunjukkan bahwa mayoritas narkoba yang beredar di Indonesia diangkut melalui jalur laut, menjadikannya tantangan tersendiri bagi aparat kepolisian.
Strategi Penanggulangan Peredaran Narkoba
Pihak kepolisian terus berupaya menggandeng masyarakat dalam upaya untuk melawan kejahatan narkoba. Upaya persuasif dan sosialisasi mengenai bahaya narkoba sangat penting. Di samping itu, kepolisian juga berusaha meningkatkan kehadiran di daerah rawan penyelundupan untuk mengawasi dan mencegah aktivitas mencurigakan. Dalam kasus terbaru ini, setiap individu yang memiliki informasi mengenai barang mencurigakan di laut diminta untuk melaporkannya kepada pihak yang berwajib.
Kepala Dusun Ambulung, Zakariya, menyampaikan apresiasi terhadap tindakan warganya yang menyerahkan temuan narkoba tersebut. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat mulai sadar dan berani mengambil langkah untuk melaporkan aktivitas ilegal. Keberanian ini penting untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dari ancaman narkoba. Langkah komunitas dalam melaporkan penemuan membantu membangun kepercayaan di antara warga dan penegak hukum.
Di tempat lain, pengawasan langsung di laut juga diperlukan. Dengan adanya teknologi yang memadai, aparat dapat mengawasi jalur-jalur yang sering digunakan untuk penyelundupan. Temuan 35 kg sabu sebelumnya menunjukkan bahwa daerah ini menjadi titik transit yang strategis bagi jaringan narkoba. Hal ini memerlukan perhatian lebih agar jangkauan tindak kejahatan bisa ditekan.
Kesadaran dan pendidikan mengenai bahayanya narkoba harus ditingkatkan di masyarakat. Melalui berbagai strategi, baik dari pihak kepolisian maupun masyarakat, diharapkan penemuan narkoba lebih lanjut bisa diminimalisir. Dengan sinergi antara aparat dan warga, akan terbentuk saling pengertian dan kerjasama dalam memberantas narkoba di daerah pesisir.