Surabaya – DPD PDI Perjuangan Jawa Timur baru-baru ini mengadakan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Kader Penggerak Koperasi di Surabaya dan Sidoarjo, dengan total peserta mencapai 500 orang. Kegiatan ini adalah lanjutan dari acara serupa yang telah berlangsung di Wisma Perjuangan Kota Batu pada awal Mei lalu.
Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim, MH Said Abdullah, membuka acara tersebut secara daring. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya koperasi yang bukan hanya sekadar lembaga ekonomi, melainkan juga sebagai bukti nyata penerapan demokrasi ekonomi. Koperasi diharapkan dapat menjadi manifestasi dari nilai gotong royong yang digagas oleh Bung Karno.
Pentingnya Koperasi dalam Perekonomian Lokal
Said Abdullah menyampaikan kebanggaan akan kehadiran seluruh peserta yang menunjukkan bahwa mereka menuju arah yang benar dalam membangun demokrasi ekonomi di Indonesia. Ia menegaskan bahwa koperasi harus menjadi solusi bagi permasalahan ekonomi masyarakat, terutama di level lokal. Di sini, koperasi bukan hanya dilihat dari sisi modal, tetapi juga dari aspek kolektivitas dalam memproduksi dan membagi hasil ekonomi secara adil.
Said juga menekankan bahwa koperasi adalah perwujudan dari semangat gotong royong. Ia menyatakan, “Koperasi adalah penjelmaan konkret dari nilai gotong royong dan Ekasila yang dihamparkan oleh Bung Karno. Mengajarkan kita untuk saling membantu dan memikul tanggung jawab untuk kepentingan bersama.” Selain itu, ia mengakui bahwa keberadaan koperasi di Indonesia belum sepenuhnya mencapai visinya sebagai sokoguru perekonomian nasional, seperti yang diharapkan oleh Bung Hatta.
Strategi dalam Membangun Koperasi yang Efektif
Dalam catatannya, Said mengungkapkan bahwa jumlah anggota koperasi di Indonesia hanya sekitar 22,64 juta atau sekitar 8 persen dari total populasi. Angka tersebut menunjukkan bahwa kualitas berkoperasi di tanah air masih jauh dari memadai. Sebagai langkah konkret, beliau mendorong setiap kader di tingkat DPC untuk merancang koperasi dengan tata kelola yang baik, sehingga dapat menghasilkan ekosistem koperasi yang lebih efektif dalam memenuhi kebutuhan produksi konsumen.
Said menjelaskan lebih lanjut, “Dengan total ada 14 dapil di Jatim, di tiap dapil ada 250 anggota inti. Totalnya 3.500. Pelatihan ini akan membuka cakrawala berpikir dalam mengelola koperasi dari berbagai aspek.” Pentingnya kesadaran kolektif pun menjadi sorotan, dimana beliau mengajak seluruh anggota dan kader untuk berpartisipasi aktif dalam gerakan koperasi, menyadari bahwa hal ini adalah sebuah usaha bersama.
Dengan semangat gotong royong, DPD PDI Perjuangan Jatim berkomitmen untuk berkontribusi dalam memperkuat koperasi sebagai pilar utama yang mampu mewujudkan kesejahteraan sosial dan keadilan ekonomi bagi seluruh rakyat. Sementara itu, Sekretaris DPD, Dr Sri Untari Bisowarno, menyatakan bahwa diklat yang dilaksanakan di Surabaya dan Sidoarjo ini hanyalah permulaan dari rangkaian kegiatan serupa yang akan diadakan di berbagai kabupaten dan kota di Jawa Timur. “Harapannya, peserta diharapkan dapat menyerap dan menerapkan materi yang mereka pelajari untuk mendorong kesejahteraan masyarakat di lingkungan masing-masing,” ujarnya.