• Hubungi Kami
  • Kebijakan Privasi
Newsletter
  • Login
Fokus Tempo
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Sorotan
No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Sorotan
No Result
View All Result
Fokus Tempo
No Result
View All Result

Job Fair Ramai Bukan Tanda Sulit Cari Kerja Kemnaker Dinilai Atasi Langkanya Lapangan Kerja

PHK Massal Meningkat Seiring Dengan Jumlah Pencari Kerja yang Semakin Membeludak

BacaJuga

Eks Tim Mawar Letjen Djaka Budi Utama Dilantik Jadi Dirjen Bea Cukai Pensiun Dini Sejak 14 Mei

Eks Tim Mawar Letjen Djaka Budi Utama Dilantik Jadi Dirjen Bea Cukai Pensiun Dini Sejak 14 Mei

Erdogan Hubungi Prabowo Ucapan Idul Adha dan Pesan Hangat untuk Indonesia

Erdogan Hubungi Prabowo Ucapan Idul Adha dan Pesan Hangat untuk Indonesia

www.fokustempo.id – Dalam beberapa waktu terakhir, pernyataan dari pejabat pemerintah mengenai kondisi pasar tenaga kerja Indonesia kembali memicu beragam reaksi. Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menganggap membeludaknya peserta job fair di Bekasi sebagai tanda positif, namun pandangan ini tak luput dari kritik berbagai pihak.

Ujungan selamat datang bagi ribuan pencari kerja di acara tersebut seakan menjadi bumerang bagi Kemnaker. Banyak yang mempertanyakan logika di balik pernyataan tersebut, apalagi saat realitas di lapangan menunjukkan bahwa kesempatan kerja semakin sulit dijangkau. Apakah memang banyaknya peserta mencerminkan optimisme, atau justru sebaliknya?

Pemahaman Tentang Job Fair dan Market Trend

Job fair adalah salah satu momen penting bagi pencari kerja untuk menjajaki peluang. Namun, dengan semakin banyaknya peserta, justru timbul pertanyaan besar mengenai kesehatan pasar tenaga kerja. Dalam konteks ini, situasi di Bekasi memberikan gambaran yang nyata: minat yang tinggi belum tentu berbanding lurus dengan ketersediaan lapangan kerja yang memadai.

Data menunjukkan bahwa tren pengangguran di Indonesia masih mengkhawatirkan. Di tengah gelombang lulusan baru setiap tahun, sebenarnya kondisi lapangan kerja lebih mengindikasikan adanya permasalahan struktural. Banyak pencari kerja yang terjebak dalam pekerjaan informal, di mana upah yang didapat sering kali tidak mencukupi kebutuhan hidup.

Menyoroti Isu Sistemik dan Saran untuk Pemerintah

Pernyataan dari Kemnaker yang menyatakan banyaknya peserta job fair bukanlah tanda sulitnya mencari kerja seolah mengabaikan kenyataan pahit. Hal ini menarik perhatian dari pegiat media sosial yang menyoroti bagaimana pemerintah seharusnya lebih peka terhadap realitas yang terjadi. Jika kita hanya melihat kerumunan pelamar tanpa mempertimbangkan tantangan yang mereka hadapi, maka kita bisa terjebak dalam narasi yang salah.

Sebagai solusi, sangat penting bagi pemerintah untuk tidak hanya melihat peristiwa ini sebagai prestasi, tetapi juga sebagai sinyal bahwa sistem ketenagakerjaan perlu diperbaiki. Dengan menciptakan lapangan kerja yang berkualitas dan bukan sekadar kuantitas, pemerintah dapat memberikan harapan lebih bagi para pencari kerja. Memberikan pelatihan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri saat ini menjadi salah satu langkah yang sangat diperlukan.

Previous Post

Pemkot Surabaya Lantik 223 Pejabat Baru, Posisi Sekretaris Daerah Masih Kosong

Next Post

Bank Jatim Salurkan KUR Sebesar Rp800 Juta di Pameran Kampoeng Kreasi 2025

Rekomendasi

Ivan Fadilla Semakin Terbuka dengan Fuji Manusia Diciptakan untuk Berpasangan

Ivan Fadilla Semakin Terbuka dengan Fuji Manusia Diciptakan untuk Berpasangan

Pemerintah Batalkan Diskon Tarif Listrik 50% Buruh dan Guru Honorer Terima Subsidi Rp600 Ribu

Pemerintah Batalkan Diskon Tarif Listrik 50% Buruh dan Guru Honorer Terima Subsidi Rp600 Ribu

Arab Saudi Ancam Pangkas Kuota Haji RI 50 Persen: Mengapa Membawa Orang ke Kematian di Sini

Arab Saudi Ancam Pangkas Kuota Haji RI 50 Persen: Mengapa Membawa Orang ke Kematian di Sini

Ali Mochtar Ngabalin Sebut Jokowi Orang Saleh, Pengamat Menanggapi Pernyataan Tersebut

Ali Mochtar Ngabalin Sebut Jokowi Orang Saleh, Pengamat Menanggapi Pernyataan Tersebut

Petinggi F-Utopia dan Distopia Jelata

Interlock dan Akhir Cerita yang Menarik

KPU Laksanakan PSU di 22 Daerah dan Tiga Daerah Selanjutnya Agustus 2025

KPU Laksanakan PSU di 22 Daerah dan Tiga Daerah Selanjutnya Agustus 2025

Penyidikan Kasus Korupsi BKKD Sugihwaras Bojonegoro Belum Menemukan Kejelasan

Penyidikan Kasus Korupsi BKKD Sugihwaras Bojonegoro Belum Menemukan Kejelasan

Sidebar

Kategori

  • Ekbis
  • Hukum & Kriminal
  • Peristiwa
  • Politik Pemerintahan
  • Sorotan
Fokus Tempo

© 2025 Fokustempo. All rights reserved.

Informasi Kami

  • Hubungi Kami
  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi

Social Media

No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Sorotan

© 2025 Fokustempo. All rights reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

- Select Visibility -

    Are you sure want to unlock this post?
    Unlock left : 0
    Are you sure want to cancel subscription?