Malang – Direksi Perumda Air Minum Tugu Tirta Kota Malang mengungkapkan berbagai strategi inovatif dalam meningkatkan layanan air kepada pelanggan. Paparan ini disampaikan dalam forum terkait air dengan tema keamanan air yang inklusif, yang berlangsung di Jakarta.
Dalam acara tersebut, diselenggarakan oleh instansi terkait, direksi berbagi komitmen dan aksi nyata dari perusahaan dalam mendukung kemandirian penyediaan air. Penjelasan mengenai fungsi dan mandat Perumda Tugu Tirta dalam memberikan layanan air yang layak dan aman kepada masyarakat serta strategi menghadapi tantangan dalam penyediaan air menjadi fokus utama.
Strategi Peningkatan Layanan Air Minum
Dalam upaya meningkatkan layanan, perumda menerapkan berbagai strategi yang tidak hanya berorientasi pada peningkatan kuantitas, tetapi juga pada kualitas air yang disalurkan. Salah satu langkah utama yang dibahas adalah menekan angka Non-Revenue Water (NRW), yang merupakan kehilangan air yang tidak tercatat dalam sistem penjualan. Mengurangi angka NRW sangat penting untuk memastikan efisiensi dalam distribusi air.
Data menunjukkan bahwa tingginya angka NRW di banyak daerah menjadi tantangan serius. Di sisi lain, penerapan Rencana Pengamanan Air Minum (RPAM) menjadi salah satu pendekatan yang diambil untuk menjaga kualitas air. Program ini bertujuan untuk melindungi sumber air dari pencemaran dan menjaga standar kualitas yang ditetapkan. Dengan berfokus pada kedua aspek ini, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dalam akses terhadap air bersih.
Kolaborasi dan Sinergi untuk Keberlanjutan
Di samping strategi peningkatan layanan, forum ini juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak. Melalui dialog dengan pejabat tinggi, termasuk dari kementerian terkait, diharapkan dapat terjalin hubungan yang lebih baik dan sinergi untuk mengatasi masalah air di seluruh Indonesia. Kerjasama antar BUMD air minum dianggap krusial untuk saling berbagi pengalaman dan praktik baik dalam pengelolaan air.
Di akhir diskusi, ada harapan bahwa forum tersebut dapat memperkuat komitmen semua pemangku kepentingan dalam menyediakan akses air minum yang inklusif dan ramah bagi masyarakat, terutama bagi kelompok rentan. Hal ini menjadi langkah penting untuk mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan yang mencakup akses air bersih bagi semua.
Malang – Direksi Perumda Air Minum Tugu Tirta Kota Malang mengungkapkan berbagai strategi inovatif dalam meningkatkan layanan air kepada pelanggan. Paparan ini disampaikan dalam forum terkait air dengan tema keamanan air yang inklusif, yang berlangsung di Jakarta.
Dalam acara tersebut, diselenggarakan oleh instansi terkait, direksi berbagi komitmen dan aksi nyata dari perusahaan dalam mendukung kemandirian penyediaan air. Penjelasan mengenai fungsi dan mandat Perumda Tugu Tirta dalam memberikan layanan air yang layak dan aman kepada masyarakat serta strategi menghadapi tantangan dalam penyediaan air menjadi fokus utama.
Strategi Peningkatan Layanan Air Minum
Dalam upaya meningkatkan layanan, perumda menerapkan berbagai strategi yang tidak hanya berorientasi pada peningkatan kuantitas, tetapi juga pada kualitas air yang disalurkan. Salah satu langkah utama yang dibahas adalah menekan angka Non-Revenue Water (NRW), yang merupakan kehilangan air yang tidak tercatat dalam sistem penjualan. Mengurangi angka NRW sangat penting untuk memastikan efisiensi dalam distribusi air.
Data menunjukkan bahwa tingginya angka NRW di banyak daerah menjadi tantangan serius. Di sisi lain, penerapan Rencana Pengamanan Air Minum (RPAM) menjadi salah satu pendekatan yang diambil untuk menjaga kualitas air. Program ini bertujuan untuk melindungi sumber air dari pencemaran dan menjaga standar kualitas yang ditetapkan. Dengan berfokus pada kedua aspek ini, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dalam akses terhadap air bersih.
Kolaborasi dan Sinergi untuk Keberlanjutan
Di samping strategi peningkatan layanan, forum ini juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak. Melalui dialog dengan pejabat tinggi, termasuk dari kementerian terkait, diharapkan dapat terjalin hubungan yang lebih baik dan sinergi untuk mengatasi masalah air di seluruh Indonesia. Kerjasama antar BUMD air minum dianggap krusial untuk saling berbagi pengalaman dan praktik baik dalam pengelolaan air.
Di akhir diskusi, ada harapan bahwa forum tersebut dapat memperkuat komitmen semua pemangku kepentingan dalam menyediakan akses air minum yang inklusif dan ramah bagi masyarakat, terutama bagi kelompok rentan. Hal ini menjadi langkah penting untuk mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan yang mencakup akses air bersih bagi semua.