Bojonegoro – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bojonegoro mulai memperkenalkan teknologi pemupukan modern dengan meminjamkan satu unit drone sprayer kepada kelompok tani. Inovasi ini ditujukan untuk mendorong adopsi teknologi pertanian presisi dan efisiensi dalam pemupukan, yang pada gilirannya dapat memberikan dampak positif bagi para petani.
Penggunaan drone dalam pertanian semakin marak dibicarakan, terutama karena kemampuannya untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Apakah Anda tahu bahwa dengan teknologi ini, proses pemupukan bisa dilakukan dalam waktu yang jauh lebih singkat dibandingkan metode tradisional? Ini adalah langkah maju yang signifikan dalam dunia pertanian yang semakin modern.
Pemanfaatan Drone dalam Pertanian Presisi
Drone pertanian yang digunakan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian memiliki tangki berkapasitas 30 liter. Alat ini mampu menyemprotkan pupuk organik cair (POC) serta Elisitor Biosaka—zat hayati yang terbukti efektif meningkatkan ketahanan tanaman terhadap hama. Dengan kemampuan menjangkau 2 hingga 3 hektare dalam satu jam, drone ini jelas lebih efisien dibandingkan dengan metode manual yang sering memakan waktu dan biaya lebih banyak.
Penggunaan drone tidak hanya mempermudah pekerjaan petani, tetapi juga membantu mengurangi penggunaan pupuk secara berlebihan. Menurut beberapa studi, pemupukan presisi dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, seperti pencemaran tanah dan air. Ini adalah nilai tambah yang sangat berarti dalam konteks pertanian berkelanjutan.
Strategi Penerapan dan Tantangan di Lapangan
Meski pemanfaatan drone menawarkan banyak keuntungan, ada tantangan yang perlu dihadapi. Saat ini, drone tersebut hanya dilengkapi dengan dua baterai aktif, yang efektif mencakup area sekitar 1 hektare sebelum perlu diisi ulang. Ini menjadi salah satu kelemahan yang harus dicarikan solusinya agar teknologi ini dapat diadopsi secara lebih luas di kalangan petani.
Ke depannya, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian berencana untuk menambah jumlah unit drone melalui APBD Perubahan 2025. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk terus mendukung perkembangan teknologi pertanian. Dengan peluncuran pemanfaatan drone yang dilakukan di Desa Sarirejo, Kecamatan Balen, dihadiri oleh Bupati Bojonegoro, menjadi simbol dukungan bagi petani dalam mengadopsi metode pertanian yang lebih modern.
“Program ini diharapkan menjadi solusi modern bagi petani dalam menghemat waktu, tenaga, dan biaya, sekaligus meningkatkan hasil panen secara ramah lingkungan,” ujar Bupati. Program ini juga menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah dan petani untuk mencapai hasil yang optimal. Langkah ini tentunya akan membawa perubahan positif bagi sektor pertanian di Kabupaten Bojonegoro.