www.fokustempo.id – Malang – Dalam era digital yang terus berkembang, kekhawatiran akan dampak negatif media sosial terhadap generasi muda semakin mendasar. Banyak kalangan merasa perlunya upaya antisipatif agar penggunaan media sosial tidak menjadi ancaman, terutama bagi anak-anak.
Sejumlah data menunjukkan bahwa dampak media sosial dapat merusak hubungan keluarga dan nilai-nilai sosial yang ada. Dengan munculnya masalah seperti perundungan di dunia maya, banyak orang tua merasa terlibat dan semakin aktif mencari solusi untuk melindungi anak-anak mereka.
Media Sosial dan Peran Orang Tua
Berdasarkan pengamatan, media sosial telah mengubah cara orang tua mendidik anak-anak mereka. Dalam banyak kasus, anak-anak lebih banyak terpapar informasi dari dunia maya dibandingkan interaksi langsung dengan orang tua mereka. Fenomena ini terlihat jelas dengan meningkatnya angka kekerasan dan perundungan yang dialami anak-anak, di mana hampir 70 persen kasus diakui dipicu oleh pengaruh negatif dari media sosial.
Oleh karena itu, ada dorongan untuk melibatkan Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) dalam peran pengawasan ini. Banyak pihak, termasuk legislator, melihat bahwa keberadaan Satlinmas di tingkat desa bisa menjadi solusi untuk memperkokoh pengawasan penggunaan media sosial di kalangan anak-anak, sekaligus memberikan edukasi digital kepada masyarakat tentang bahaya dan manfaat yang ada.
Pemberdayaan Satlinmas dalam Pengawasan Digital
Fokus pada pemberdayaan Satlinmas sebagai garda terdepan dalam pengawasan penggunaan media sosial oleh anak-anak memang perlu dieksplorasi lebih jauh. Satuan ini dapat berfungsi sebagai mitra strategis dalam menyebarluaskan informasi mengenai pemanfaatan media sosial yang aman dan bertanggung jawab. Pelatihan dan insentif bagi anggota Satlinmas menjadi penting agar mereka dapat menjalankan tugas ini dengan baik.
Dengan rata-rata anggota Satlinmas yang kini berusia lebih tua, regenerasi dari generasi muda diharapkan dapat membawa perspektif baru dan keterampilan yang lebih relevan dalam menghadapi tantangan digital saat ini. Melalui kolaborasi lintas sektor, diharapkan moral dan nilai-nilai sosial dapat tetap terjaga meskipun anak-anak ada di tengah tekanan media sosial yang kuat.
Usulan untuk memberdayakan Satlinmas dalam pengawasan media sosial menjadi langkah awal untuk membangun ketahanan sosial yang lebih baik di masyarakat. Dengan dorongan yang tepat, mereka dapat memainkan peran lebih aktif dalam memastikan anak-anak tumbuh dengan baik dan aman meski terpapar media sosial yang seringkali sulit dikendalikan.