Gresik (beritajatim.com)- Pelaksanaan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-124 di Desa Banter, Kecamatan Benjeng, Gresik mendapat perhatian khusus dari pihak militer, yang dalam hal ini diwakili oleh Mayjen TNI Chandra Wijaya. Sebagai Ketua Tim Pengawas Wanev, beliau melakukan inspeksi langsung untuk memastikan semua kegiatan berjalan sesuai rencana.
Pentingnya kegiatan ini tidak bisa dipandang sebelah mata. TMMD menjadi salah satu program strategis yang tidak hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga menyentuh aspek sosial masyarakat. Hal ini mengundang perhatian mengingat dampak yang ditimbulkan sangat signifikan bagi kehidupan sehari-hari warga desa.
Pembangunan Fisik dan Non Fisik untuk Masyarakat
Terdapat dua fokus utama dalam kegiatan TMMD, yaitu sasaran fisik dan non fisik. Dari segi sasaran fisik, program ini meliputi rehabilitasi kantor desa, pavingisasi halaman, pembangunan tanggul penahan tanah (TPT), drainase, jalan usaha tani (JUT), dan juga renovasi rumah tidak layak huni (Rutilahu). Semua ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas infrastruktur dan layak huni bagi masyarakat Desa Banter.
Mayjen Chandra Wijaya menjelaskan, “Kami telah memantau langsung pelaksanaan proyek-proyek ini. Seperti halnya rehabilitasi kantor desa dan pavingisasi yang sudah berlangsung dengan baik. Kami juga melihat bahwa TPT, drainase, dan JUT sedang dalam tahap penyelesaian.” Ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pembangunan fisik.
Selain itu, sasaran non fisik juga tidak kalah penting. Kegiatan ini melibatkan penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai berbagai isu, termasuk kesehatan. Kegiatan seperti pemeriksaan kesehatan dan khitanan massal gratis menjadi bagian integral dari program ini. Aktivitas ini tidak hanya meningkatkan kesehatan masyarakat, tetapi juga memperluas akses layanan dasar bagi warga.
Keterlibatan Semua Pihak dalam Mencapai Tujuan Bersama
Kolaborasi antara pemerintah daerah dan TNI menjadi salah satu kunci sukses dalam pelaksanaan TMMD. Plt Bupati Gresik, dr Asluchul Alif, menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor untuk mencapai tujuan pembangunan desa. “Kami perlu kerja sama yang solid antara semua pihak agar segera memenuhi kebutuhan pembangunan baik fisik maupun non fisik,” tuturnya.
Dari sudut pandang pengalaman, Alif mencatat bahwa keberhasilan program ini ditandai dengan pelaksanaan yang disiplin dan terencana. “Semangat gotong royong yang ditunjukkan para masyarakat dan pihak yang terlibat sangat berarti. Kualitas pekerjaan yang hampir rampung ini adalah hasil dari kerja sama semua pihak.” Ini menggarisbawahi bagaimana kolaborasi dapat menghasilkan output yang lebih besar daripada usaha individu.
Secara keseluruhan, kegiatan TMMD di Desa Banter tidak hanya dilihat dari sisi fisik semata, tetapi juga merambah ke kedalaman sosial. Masyarakat yang menerima manfaat dari program ini tentunya merasakan dampak positif yang berkelanjutan. Terdapat harapan besar agar kegiatan serupa dapat terus berlanjut di wilayah lain, khususnya di Gresik.
Kegiatan TMMD ini juga mendapatkan perhatian dari pihak militer lainnya, seperti Danrem 084/Bhaskara Jaya, Brigjen TNI Danny Alkadrie, serta Dandim 0817, Letkol Inf Ahmad Saleh Rahanar, yang turut hadir dalam rangkaian kegiatan tersebut. Hal ini menunjukkan komitmen bersama untuk memperhatikan dan mendukung pembangunan masyarakat, serta memastikan program berjalan efektif demi kepentingan publik.