PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) telah melakukan langkah strategis dengan menunjuk Winardi Legowo sebagai Direktur Utama yang baru. Penunjukan ini resmi dilakukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di kantor pusat Bank Jatim.
Winardi Legowo, yang berasal dari Semarang dan berusia 56 tahun, memiliki latar belakang yang kuat di dunia perbankan. Ia adalah pensiunan senior dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, dengan pengalaman kerja sebanyak lebih dari 30 tahun di sektor keuangan. Dengan pendidikan S1 Ekonomi Manajemen, ia diharapkan dapat membawa Bank Jatim ke arah yang lebih baik.
Pergeseran dalam Struktur Manajemen Bank
Selain perubahan pada posisi Direktur Utama, RUPS juga mengesahkan perubahan penting lainnya dalam jajaran komisaris. Adi Sulistyowati, yang kini menduduki posisi Komisaris Utama Independen, membawa pengalaman berharga dari berbagai jabatan penting yang pernah ia jabat. Salah satunya adalah sebagai Staff Khusus Menteri Koperasi yang sangat relevan dalam mendukung kinerja Bank Jatim.
Pendidikan dan pengalaman Adi Sulistyowati sangat diharapkan bisa menambah kinerja Bank Jatim. Pengalaman ini, dipadu dengan kebijakan yang tepat, akan sangat berkontribusi terhadap pencapaian bank di masa depan. Dalam dunia perbankan, keberadaan seorang komisaris yang berpengalaman sangat penting dalam menjaga kualitas pengawasan dan pengendalian.
Pencapaian Keuangan dan Harapan untuk Masa Depan
Kinerja keuangan Bank Jatim menunjukkan hasil yang positif dengan laba bersih yang mencapai 1,28 triliun pada tahun 2024. Laba ini merupakan yang tertinggi di antara seluruh bank daerah lainnya di Indonesia. Meskipun terdapat beberapa tantangan yang harus dihadapi, seperti evaluasi dan perbaikan, pencapaian ini patut diapresiasi.
Total aset Bank Jatim juga mengalami peningkatan yang signifikan, mencatatkan angka 118,1 triliun dengan pertumbuhan 13,76 persen. Hal ini menunjukkan bahwa bank tetap memiliki kepercayaan dari masyarakat dan investor. Jumlah dana pihak ketiga juga meningkat menjadi 90,016 triliun, mencerminkan keinginan masyarakat untuk melakukan kerjasama dengan Bank Jatim.
Kredit yang disalurkan menunjukkan peningkatan yang mencolok, mencapai 75,35 triliun. Ini merupakan indikasi bahwa Bank Jatim berkomitmen terhadap sektor riil dan produktif, memberikan dukungan kepada usaha kecil dan menengah. Semua pencapaian ini menunjukkan bahwa Bank Jatim tetap kompetitif dan berorientasi pada pertumbuhan berkelanjutan.
Gubernur Jawa Timur berharap agar tim manajemen baru dapat bekerja secara sinergis dalam menghadapi tantangan ekonomi yang ada. Dengan kekuatan sektor maritim, logistik, industri, dan digitalisasi yang sedang berkembang, Bank Jatim diharapkan mampu berfungsi sebagai motor penggerak dalam pembangunan daerah, menjadikannya lebih inklusif dan merata.
Melalui kolaborasi dan inovasi, Bank Jatim diharapkan tidak hanya menjadi bank daerah, tetapi juga menjadi katalisator untuk pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur dan Indonesia secara keseluruhan. Dengan demikian, mereka akan mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
Berikut adalah jajaran manajemen Bank Jatim hasil keputusan RUPS:
Komisaris Utama Independen: Adi Sulistyowati
Komisaris: Adhy Karyono
Komisaris Independen: Muhammad Mas’ud
Komisaris Independen: Dadang Setiabudi
Komisaris Independen: Asri Agung Putra
Komisaris Independen: Nurul Ghufron
Direktur Utama: Winardi Legowo
Wakil Direktur Utama: R. Arief Wicaksono
Calon Direktur Bisnis Mikro, Ritel, dan Usaha Syariah: Tonny Prasetyo
Direktur Kepatuhan: Umi Rodiyah
Direktur Keuangan, Treasury & Global Services: RM Wahyukusumo Wisnubroto
Direktur Bisnis Menengah, Korporasi, dan Jaringan: Arif Suhirman
Direktur IT, Digital, dan Operasional: Wiweko Probojakti
Direktur Manajemen Risiko: Wioga Adhiarma Aji
Ketua Dewan Pengawas Syariah: Dr (HC) KH Afifuddin Muhajir, Mpd.
Anggota Dewan Pengawas Syariah: Prof. Dr. Muhammad Nasih, SE, M.T, Ak
Anggota Dewan Pengawas Syariah: Ir. H. Tamhid Mashudi.