www.fokustempo.id – Kunjungan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo ke Pondok Pesantren Langitan di Tuban pada Rabu, 20 Agustus 2025, bukan sekadar agenda resmi, tetapi juga lebih kepada mempererat silaturahmi. Melalui kegiatan ini, Kapolri berharap mendapatkan doa dari para ulama untuk kedamaian bangsa Indonesia.
Acara yang dimulai pada pukul 11.00 WIB ini diwarnai dengan kedatangan Kapolri menggunakan helikopter, yang mendarat di Lapangan Kutogoro, Desa Widang. Setelah itu, beliau melanjutkan pertemuan dialog tertutup dengan ulama setempat hingga pukul 13.00 WIB, menunjukkan pentingnya komunikasi antara aparat dan tokoh agama.
Dalam kunjungan tersebut, Kapolri turut didampingi oleh Wakil Gubernur Jawa Timur dan Bupati Tuban, yang menunjukkan dukungan pemerintah daerah terhadap acara penting ini. Kehadiran para pejabat tinggi Polri juga menunjukkan keseriusan dalam menjalin hubungan yang harmonis dengan komunitas pesantren.
Tujuan Kunjungan yang Mengedepankan Silaturahmi
Pertemuan ini memiliki makna lebih dari sekadar kunjungan rutin. Kapolri menjelaskan bahwa bertujuan untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap aparat keamanan. Dialog ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara kepolisian dan masyarakat, khususnya kaum muda yang belajar di pesantren.
Gus Maksum Faqih, salah satu ulama karismatik, mengungkapkan bahwa kunjungan ini merupakan bentuk apresiasi atas hubungan baik selama ini. Menurutnya, komunikasi yang terjalin telah membuat Kapolri merasa penting untuk berkunjung dan meminta doa bagi keselamatan bangsa.
Kunjungan ini juga mengisyaratkan pentingnya dialog antara pemimpin dan masyarakat. Gus Maksum menekankan bahwa permohonan doa untuk keamanan dan kedamaian menjadi inti dari pertemuan tersebut, memberikan sinyal positif akan kolaborasi yang lebih baik di masa depan.
Peran Ulama dalam Menciptakan Keamanan Nasional
Ulama memainkan peran krusial dalam menjaga stabilitas dan keamanan nasional. Kunjungan Kapolri ini menegaskan bahwa hubungan yang baik antara aparat dan ulama menjadi modal untuk menciptakan kerukunan di masyarakat. Kesediaan ulama untuk mendukung aparat dalam menjaga kondisi aman adalah langkah positif bagi bangsa.
Dalam menghadapi tantangan kebangsaan yang kian kompleks, kerjasama antara aparat keamanan dan tokoh agama terbukti efektif. Dialog ini diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain untuk mengoptimalkan peran ulama dalam menciptakan suasana aman.
Kapolri juga mengakui bahwa pengawasan dan dukungan dari ulama sangat dibutuhkan dalam berbagai program kepolisian. Komunitas pesantren diharapkan dapat berkontribusi dalam menyebarkan pesan-pesan damai dan mengurangi radikalisasi di kalangan generasi muda.
Bantuan untuk Santri Yatim sebagai Tanda Kepedulian
Selama kunjungan, Kapolri menyerahkan bantuan kepada 100 santri yatim yang belajar di Pondok Pesantren Langitan. Bantuan ini bukan hanya sekadar bentuk materi, tetapi juga simbol kepedulian dan perhatian terhadap masyarakat yang membutuhkan. Kegiatan sosial ini memperlihatkan bahwa aparat tidak hanya berfungsi sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai pelindung masyarakat.
Penyerahan bantuan memberikan harapan baru bagi santri yatim, yang mungkin tidak memiliki akses yang layak untuk pendidikan. Ini menunjukkan bahwa pemerintah dan aparat kepolisian sangat peduli pada kesejahteraan seluruh elemen masyarakat, termasuk kelompok rentan.
Kunjungan ini sekaligus menjadi contoh nyata tentang bagaimana sinergi antara berbagai elemen dapat mendatangkan kebaikan bagi masyarakat. Harapannya, langkah ini dapat menginspirasi aparatur lainnya untuk melakukan kegiatan serupa di tempat lain.