• Hubungi Kami
  • Kebijakan Privasi
Newsletter
  • Login
Fokus Tempo
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Sorotan
No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Sorotan
No Result
View All Result
Fokus Tempo
No Result
View All Result

Genjot Infrastruktur Gas Nasional, Soroti Tantangan Distribusi dan Harga LNG

Genjot Infrastruktur Gas Nasional, Soroti Tantangan Distribusi dan Harga LNG

BacaJuga

Cek Harga Pangan di 9 Pasar Tradisional Kediri, Selisih Cabai Rawit Tertinggi

Cek Harga Pangan di 9 Pasar Tradisional Kediri, Selisih Cabai Rawit Tertinggi

Tren Positif Terminal Teluk Lamong hingga Mei Mencatat Kenaikan Peti Kemas 4,7 Persen

Tren Positif Terminal Teluk Lamong hingga Mei Mencatat Kenaikan Peti Kemas 4,7 Persen

www.fokustempo.id – Dalam upaya memperkuat infrastruktur gas bumi di Indonesia, sebuah langkah strategis diambil oleh PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN). Sebagai subholding gas dari Pertamina, PGN berfokus pada penyediaan pasokan energi bersih yang konsisten dan terjangkau, memastikan setiap wilayah di Indonesia memiliki akses yang merata terhadap gas bumi.

Melalui pendekatan jangka panjang, PGN berkomitmen untuk menghadapi tantangan dalam mendistribusikan gas, terutama di wilayah yang padat seperti Sumatera dan Jawa bagian barat. Meskipun pasokan gas melimpah di beberapa lokasi, ketidaksesuaian antara lokasi pasokan dan permintaan tetap menjadi isu yang perlu diatasi.

Menurut Direktur Utama PGN, Arief S. Handoko, keberadaan infrastruktur merupakan elemen kunci dalam distribusi gas yang efektif. Ia mengungkapkan bahwa ada kebutuhan mendesak untuk memperbaiki infrastruktur gas bumi, terutama di daerah-daerah yang mengalami kekurangan pasokan.

“Saat ini, permintaan gas bumi di Sumatera dan Jawa bagian barat sangat tinggi, namun infrastruktur yang ada masih belum memadai. Sementara itu, pasokan gas justru berlebih di wilayah Jawa Timur,” tambah Arief dalam diskusi dengan para pemangku kepentingan.

Hal ini sejalan dengan pernyataan Kurnia Chairi, Deputi Keuangan dan Komersialisasi SKK Migas, yang menunjukkan bahwa potensi pasokan gas di Indonesia cukup memadai dan bahkan surplus. Namun, tantangan utama terletak pada aspek distribusi yang harus ditingkatkan agar bisa memenuhi permintaan secara efektif.

“Secara keseluruhan, pasokan gas kita tidak mengalami defisit, berkat ekspor yang dilakukan. Namun, lokasi buyer dan sumber pasokan kerap tidak sejalan,” jelas Kurnia. Strategi PGN untuk memenuhi kebutuhan gas pun melibatkan pemanfaatan Liquefied Natural Gas (LNG) sebagai alternatif yang dapat diandalkan.

Arief menekankan pentingnya keberlanjutan pasokan LNG domestik untuk memperkuat pasokan dalam negeri. Tantangan yang dihadapi adalah memastikan pasokan LNG yang kontinu serta berharga bersaing di pasar.

“Mendapatkan pasokan LNG secara berkelanjutan dengan harga yang kompetitif adalah tantangan yang harus kami hadapi,” ungkapnya. Ketua Indonesian Gas Society (IGS), Aris Mulya Azof, juga menggarisbawahi perubahan dari gas pipa ke LNG, yang menimbulkan tantangan tersendiri pada struktur harga dan kompleksitas infrastruktur.

Proyek-Poyek Strategis untuk Memperkuat Infrastruktur Gas

PGN saat ini sedang mengembangkan sejumlah proyek strategis yang berfokus pada infrastuktur gas pipa dan LNG. Proyek-proyek tersebut mencakup pembangunan Pipa Tegal-Cilacap, Terminal LNG Arun, serta revitalisasi Floating Storage Regasification Unit (FSRU) dan tangki penyimpanan.

Investasi yang dialokasikan oleh PGN mencakup 67% dari total belanja modal (capital expenditure) sebagai bukti komitmennya untuk memperkuat infrastruktur gas bumi. Setiap proyek ini sangat vital untuk meningkatkan kapasitas distribusi gas dan memastikan pasokan yang stabil di wilayah yang membutuhkannya.

Dalam menjelaskan kondisi gas nasional, Arief menyoroti empat faktor utama yang harus diperhatikan: availability (ketersediaan pasokan dari hulu), accessibility (ketersediaan infrastruktur yang memadai), affordability (daya beli pelanggan), dan sustainability (keberlanjutan berbagai aspek dengan dukungan regulasi dari pemerintah).

Pendekatan strategi yang diterapkan PGN, yang dikenal sebagai G-A-S (Grow-Adapt-Step Out), bertujuan untuk memperkuat infrastruktur gas dan meningkatkan aksesibilitas energi di seluruh Indonesia. Diperlukan kolaborasi dengan pemerintah untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pencapaian tujuan ini.

“Dengan dukungan pemerintah, PGN optimis dapat menjangkau penyaluran energi bersih ke seluruh wilayah Indonesia,” tutup Arief, menunjukkan komitmen PGN dalam mendukung distribusi energi yang lebih merata dan berkelanjutan.

Dampak Sosial dan Ekonomi dari Infrastruktur Gas

Pembangunan infrastruktur gas bumi tidak hanya berfokus pada aspek teknis, tetapi juga membawa dampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat. Dengan adanya pasokan gas yang lebih baik, diharapkan akan terjadi peningkatan lapangan kerja serta memfasilitasi berbagai sektor industri yang membutuhkan energi.

Ekonomi lokal dapat berfluktuasi seiring meningkatnya aksesibilitas energi bersih. Masyarakat di daerah yang sebelumnya kesulitan memperoleh gas akan merasakan manfaat langsung, baik dalam hal biaya maupun kualitas hidup. Proses industrialisasi juga akan meningkat, membuka peluang investasi di berbagai sektor.

Selain itu, kehadiran infrastruktur gas yang solid dapat berkontribusi pada pengurangan jejak karbon, sejalan dengan tren global menuju energi ramah lingkungan. Hal ini juga membuka ruang untuk inovasi dalam penggunaan gas sebagai sumber energi yang lebih bersih dibandingkan bahan bakar fosil lainnya.

Namun, tantangan tetap ada, terutama dalam menjaga keberlanjutan proyek dan memastikan bahwa manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Komitmen dari PGN untuk mengatasi masalah distribusi gas dan mendukung keberlanjutan menjadi kunci dalam menciptakan dampak positif jangka panjang.

Langkah Menuju Energi Bersih yang Berkelanjutan di Indonesia

Dengan semakin meningkatnya kesadaran global tentang pentingnya energi bersih, PGN memiliki peran strategis untuk memimpin transisi ini di Indonesia. Upaya pengembangan infrastruktur gas bumi yang baik dapat mempercepat peralihan dari energi fosil menuju energi terbarukan dan lebih ramah lingkungan.

Dari segi kebijakan, kolaborasi dengan pemerintah dan pihak pemangku kepentingan lainnya sangat diperlukan. Regulasi yang mendukung dan insentif bagi investasi infrastruktur gas akan menjadi faktor penentu dalam percepatan transisi energi bersih.

Sebagai bagian dari rencana jangka panjang, PGN berkomitmen untuk berinovasi dan mengadaptasi kebijakan yang ada untuk memastikan ketersediaan pasokan energi bersih yang berkelanjutan. Upaya ini merupakan langkah penting dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Komitmen PGN untuk menciptakan sistem energi yang lebih baik juga diharapkan menjadi contoh bagi perusahaan lain di sektor energi. Dengan meningkatkan kesadaran dan kolaborasi, PGN bertekad untuk membawa perubahan yang positif bagi masa depan energi di Indonesia.

Previous Post

Setelah Kasus Tom Lembong, Hilmi Firdausi Khawatir Orang Cerdas Berintegritas Jauhi Politik

Next Post

Pelaku Tabrak Lari di Jembatan Suramadu Ditangkap Polres Bangkalan

Rekomendasi

Dua Wakil Menteri Meriahkan Festival Egrang di Jember

Dua Wakil Menteri Meriahkan Festival Egrang di Jember

Kasus Penipuan Makin Panas, 13 Vendor Wedding Jadi Korban Selain Pengantin

Kasus Penipuan Makin Panas, 13 Vendor Wedding Jadi Korban Selain Pengantin

Ekonomi Lesu, Ibu-ibu di Ponorogo Menjadi Penombok Togel Online

Ekonomi Lesu, Ibu-ibu di Ponorogo Menjadi Penombok Togel Online

Persipura Jayapura Bergabung dalam Perburuan Osvaldo Haay Selain Persebaya dan PSMS

Persipura Jayapura Bergabung dalam Perburuan Osvaldo Haay Selain Persebaya dan PSMS

Ormas MKGR Masih Membutuhkan Sosok Adies Kadir

Ormas MKGR Masih Membutuhkan Sosok Adies Kadir

Risyad Fahlefi Pimpin GMNI Usung Satya Tama Sebagai Nilai Gerakan Kader Nasionalis

Risyad Fahlefi Pimpin GMNI Usung Satya Tama Sebagai Nilai Gerakan Kader Nasionalis

Mengapa Kita Harus Melindungi Demokrasi dari Penguasaan Elite Partai

Mengapa Kita Harus Melindungi Demokrasi dari Penguasaan Elite Partai

Sidebar

Kategori

  • Ekbis
  • Hukum & Kriminal
  • Peristiwa
  • Politik Pemerintahan
  • Sorotan
Fokus Tempo

© 2025 Fokustempo. All rights reserved.

Informasi Kami

  • Hubungi Kami
  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi

Social Media

No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Sorotan

© 2025 Fokustempo. All rights reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?