• Hubungi Kami
  • Kebijakan Privasi
Newsletter
  • Login
Fokus Tempo
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Sorotan
No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Sorotan
No Result
View All Result
Fokus Tempo
No Result
View All Result

Soal Jadi Dokter Jokowi, Tifauzia: Wajib Menolong Siapa Saja yang Sakit

Soal Jadi Dokter Jokowi, Tifauzia: Wajib Menolong Siapa Saja yang Sakit

BacaJuga

Jokowi Dihujat Terkait Nama Asli, Ngabalin: Itu Bukan Kritik Tapi Pengkhianatan

Jokowi Dihujat Terkait Nama Asli, Ngabalin: Itu Bukan Kritik Tapi Pengkhianatan

Peringatan Erick Thohir tentang Bahaya Ketergantungan LPG dari AS dan Alasannya

Peringatan Erick Thohir tentang Bahaya Ketergantungan LPG dari AS dan Alasannya

www.fokustempo.id – Ahli epidemiologi, Dr. Tifauzia Tyassuma, baru-baru ini memberikan tanggapan menarik terkait tawaran untuk menjadi dokter pribadi mantan Presiden Joko Widodo. Ia menekankan bahwa sebagai seorang medis, tidak ada alasan untuk menolak pasien yang membutuhkan bantuan, tidak peduli siapa mereka.

Dr. Tifa menjelaskan bahwa di mata dokter, setiap pasien adalah manusia yang berhak mendapatkan pertolongan. Dalam diskusinya, ia menyampaikan pandangannya bahwa sakit adalah kondisi universal yang dapat menimpa siapa saja, tanpa memandang status sosial atau jabatan.

“Sebagai dokter, tidak ada yang bisa dibenarkan jika menolak pasien,” ungkap Tifa. Pernyataan ini menunjukkan komitmennya yang mendalam terhadap profesinya, sekaligus mempertegas pentingnya sikap empati dalam dunia medis.

Perspektif Pribadi Seorang Dokter terhadap Mantan Presiden

Dalam pandangannya, Tifa tidak menilai Jokowi hanya sebagai mantan kepala negara, tetapi lebih sebagai individu yang tengah menghadapi tantangan kesehatan. Ini adalah perspektif yang menempatkan kemanusiaan di atas segalanya.

“Dia adalah seorang yang sedang sakit. Ketika membutuhkan pertolongan, menjadi kewajiban kita untuk memberi bantuan, bukan karena statusnya,” ujar Tifa. Ini mencerminkan sikap profesionalisme yang tinggi dalam memberikan perawatan medis.

Lebih lanjut, ia menunjukkan bahwa penyakit adalah hal yang dapat dialami oleh siapa saja, dan semua manusia berhak mendapatkan perawatan yang layak. Hal ini semakin mempertegas komitmennya pada etika medis.

Pentingnya Kepedulian dalam Dunia Kedokteran

Dr. Tifa juga mengungkapkan bahwa perhatiannya terhadap Jokowi tidak hanya sekadar profesional, tetapi juga merupakan bentuk kepedulian yang tulus. Ini menunjukkan bahwa di balik jalur karier, ada nilai kemanusiaan yang kuat.

Pernyataan ini juga menunjukkan betapa pentingnya komunikasi antara dokter dan pasien. Keterbukaan dalam menyampaikan kondisi kesehatan sangat krusial dalam proses penyembuhan.

“Mantan presiden memiliki banyak tanggung jawab, namun ketika sakit, kita harus melihatnya sebagai manusia yang membutuhkan pertolongan,” tegasnya. Ini adalah pengingat bahwa dalam dunia medis, empati sangat diperlukan.

Reaksi Lingkungan dan Apresiasi terhadap Tindakan Tifauzia

Sebelumnya, Ketua Kagama Cirebon Raya, Heru Subagia, memberikan pengakuan positif terhadap tindakan Dr. Tifa yang menunjukkan kepedulian terhadap keadaan kesehatan mantan presiden. Heru berpendapat bahwa kepedulian yang ditunjukkan oleh Tifa sangat layak untuk diapresiasi.

“Saya menyarankan kepada Dr. Tifa untuk menjadi dokter pribadi bagi Pak Jokowi,” tambah Heru. Pandangan ini menegaskan bahwa profesi kedokteran memerlukan individu yang tidak hanya berkompeten, tetapi juga memiliki rasa empati yang tinggi.

Aksi Dr. Tifauzia menciptakan narasi baru mengenai hubungan dokter-pasien, yang sering kali dipengaruhi oleh dinamika sosial dan politik. Ini mendorong kita untuk merenungkan makna dari kepedulian dalam pelayanan kesehatan.

Previous Post

Sejarah Ponorogo, Usulan Legislatif untuk Peremajaan Patung Sukowati

Next Post

Dorong Produktivitas dan Daya Saing Industri Manufaktur di Indonesia Timur

Rekomendasi

Dugaan Suap Tenaga Kerja Asing di Kemenaker, KPK Periksa Staf Ahli Menaker

Usut Skandal Korupsi Kuota Haji Khusus Era Menag, KPK: Beberapa Tak Hadir Meski Dipanggil

Dorong Investasi Pengusaha Thailand di Sektor Pengolahan Tembaga dan Hortikultura Jatim

Dorong Investasi Pengusaha Thailand di Sektor Pengolahan Tembaga dan Hortikultura Jatim

Penjualan Mencapai 500 Pack Setiap Hari

Penjualan Mencapai 500 Pack Setiap Hari

Ngawi dan Madiun Percontohan Produksi Beras Rendah Karbon Bersama Uni Eropa

Ngawi dan Madiun Percontohan Produksi Beras Rendah Karbon Bersama Uni Eropa

Voting Dimulai, Timnas Indonesia Usulkan Lima Pemain di AFC Dream XI Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia

Voting Dimulai, Timnas Indonesia Usulkan Lima Pemain di AFC Dream XI Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia

Empat Izin Tambang di Raja Ampat Dicabut, Apresiasi Kebijakan Menteri ESDM

Empat Izin Tambang di Raja Ampat Dicabut, Apresiasi Kebijakan Menteri ESDM

Kredit Produktif Meningkat 10,65 Persen, UMKM Jatim Optimis Tingkatkan Kinerja 2025

Kredit Produktif Meningkat 10,65 Persen, UMKM Jatim Optimis Tingkatkan Kinerja 2025

Sidebar

Kategori

  • Ekbis
  • Hukum & Kriminal
  • Peristiwa
  • Politik Pemerintahan
  • Sorotan
Fokus Tempo

© 2025 Fokustempo. All rights reserved.

Informasi Kami

  • Hubungi Kami
  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi

Social Media

No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Sorotan

© 2025 Fokustempo. All rights reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?