• Hubungi Kami
  • Kebijakan Privasi
Newsletter
  • Login
Fokus Tempo
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Sorotan
No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Sorotan
No Result
View All Result
Fokus Tempo
No Result
View All Result

Said Didu: Tanda Harapan Semakin Menjauh

Said Didu: Tanda Harapan Semakin Menjauh

BacaJuga

RDP Komisi II Tidak Diskusikan Nasib Honorer R2 dan R3, Jubir Aliansi Tunjukkan Video Berulang kali

RDP Komisi II Tidak Diskusikan Nasib Honorer R2 dan R3, Jubir Aliansi Tunjukkan Video Berulang kali

Pemerintah Batalkan Diskon Tarif Listrik 50% Buruh dan Guru Honorer Terima Subsidi Rp600 Ribu

Pemerintah Batalkan Diskon Tarif Listrik 50% Buruh dan Guru Honorer Terima Subsidi Rp600 Ribu

www.fokustempo.id – Baru-baru ini, Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu, memberikan pandangannya tentang kondisi pemerintahan Indonesia. Menurutnya, situasi saat ini jauh dari harapan yang diinginkan oleh masyarakat.

Dalam cuitan di akun media sosial X miliknya, Said Didu memaparkan sejumlah poin penting yang menggambarkan tantangan yang dihadapi pemerintahan. Ia menyarankan bahwa faktor-faktor ini membuat harapan untuk perbaikan menjadi semakin sulit tercapai.

Salah satu fokus utama yang diangkatnya adalah tentang masalah korupsi yang tampaknya belum mendapatkan penanganan serius. Menurutnya, banyak janji politik yang hanya berhenti di atas kertas dan tidak membuahkan hasil nyata.

Faktor Pemberantasan Korupsi yang Tidak Efektif

Pemberantasan korupsi memang menjadi salah satu agenda utama pemerintah, namun Said Didu merasa bahwa upaya tersebut hanya sekadar lip service. Dia mencatat bahwa banyak pernyataan di media yang tidak diikuti dengan tindakan konkret.

Dia menyatakan, “Pertama, pemberantasan korupsi ? hanya sampai pidato.” Ini menggambarkan kekecewaannya terhadap komitmen pemerintah yang dirasa tidak kuat. Selanjutnya, ia menekankan pentingnya tindakan nyata untuk menangani masalah yang sudah mengakar di sistem pemerintahan.

Said Didu juga mengajak publik untuk lebih kritis terhadap janji-janji yang disampaikan. Menurutnya, perlu adanya evaluasi mendalam tentang pelaksanaan program-program yang diusung pemerintah.

Janji Perbaikan Ekonomi yang Masih Jauh dari Realitas

Selain masalah korupsi, Said Didu juga mencermati janji-janji perbaikan ekonomi yang dinilai tidak diimplementasikan dengan baik. Dia merasa bahwa kebijakan ekonomi yang ada lebih banyak menguntungkan segelintir individu daripada masyarakat umum.

“Kedua, perbaikan ekonomi ? hanya untuk kroni dan orang dekat,” ujarnya dalam cuitan tersebut. Hal ini menyoroti ketidakadilan dalam distribusi sumber daya dan peluang di masyarakat.

Dia menyatakan bahwa ketidakpuasan masyarakat terhadap kondisi ekonomi saat ini semakin meningkat. Seharusnya, pemerintah lebih fokus pada kebijakan yang inklusif, yang dapat menyentuh seluruh lapisan masyarakat.

Peningkatan Daya Beli yang Semakin Menjauh

Said Didu juga menyoroti masalah daya beli masyarakat yang semakin menurun. Saat banyak pihak mengharapkan adanya peningkatan, kenyataannya justru sebaliknya. Ia merasa bahwa harapan masyarakat untuk kondisi yang lebih baik semakin tipis.

“Ketiga, peningkatan daya beli ? Ngimpi,” ungkapnya. Pernyataan ini menunjukkan kekecewaannya terhadap janji-janji yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat.

Masalah inflasi dan harga kebutuhan pokok yang semakin melambung menjadi alasan utama mengapa daya beli masyarakat terus merosot. Masyarakat kini semakin sulit untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka.

Penegakan Hukum yang Pilih Kasih

Said Didu juga mencermati penegakan hukum yang dinilai masih pilih kasih. Menurutnya, penegakan hukum harus dilakukan secara adil tanpa memandang status sosial atau kekuasaan. Hal ini sangat penting untuk menciptakan kepercayaan publik terhadap sistem hukum yang ada.

“Keempat, penegakan hukum ? masih tebang pilih,” tegasnya. Pernyataan ini mencerminkan kekecewaan terhadap ketidakadilan yang ada dalam proses hukum. Ia berharap ada perubahan ke arah yang lebih baik demi keadilan bagi masyarakat.

Situasi ini, jika dibiarkan, bisa menambah ketidakpuasan masyarakat yang pada akhirnya berujung pada ketidakpercayaan terhadap pemerintah. Penegakan hukum yang kuat sangat diperlukan untuk memastikan keadilan dan keamanan bagi semua warga negara.

Masalah Lapangan Kerja dan Pendidikan yang Harus Diatasi

Said Didu juga membahas isu ketenagakerjaan yang semakin hari semakin memprihatinkan. Ia berpendapat bahwa pemerintah harus serius dalam menciptakan lapangan pekerjaan yang berkualitas. Saat ini, banyak anak muda yang lulus dari pendidikan tinggi namun kesulitan mendapatkan pekerjaan yang layak.

“Kelima, lapangan kerja, pendidikan dan kesehatan ? Jauh panggang dari api,” ujarnya menekankan hal ini. Masalah pendidikan dan kesehatan pun menjadi isu yang tidak kalah penting, yang memerlukan perhatian lebih dari pemerintah.

Ketersediaan lapangan kerja yang terbatas membuat banyak lulusan terpaksa menerima pekerjaan yang tidak sesuai dengan pendidikan mereka. Oleh karena itu, pemerintah perlu lebih proaktif dalam menciptakan peluang kerja yang lebih baik dan terjangkau bagi masyarakat.

Previous Post

Sekolah Rakyat di Lamongan Paling Siap Beroperasi di Jawa Timur Menurut Khofifah

Next Post

Resiliensi Tanpa Mengorbankan Esensi Diri

Rekomendasi

Kolaborasi Pemkab Kediri dan DKI Jakarta Bangkitkan Semangat Petani Tanam Padi Saat Harga Gabah Naik

Kolaborasi Pemkab Kediri dan DKI Jakarta Bangkitkan Semangat Petani Tanam Padi Saat Harga Gabah Naik

Petinggi F-Utopia dan Distopia Jelata

Ruang Pikir Setelah Generasi Z

14.293 Pekerja Rentan di Bondowoso Terdaftar BPJS Ketenagakerjaan, Termasuk Guru Ngaji dan Buruh Tani

14.293 Pekerja Rentan di Bondowoso Terdaftar BPJS Ketenagakerjaan, Termasuk Guru Ngaji dan Buruh Tani

Korban Tidak Lapor, Pelaku Tunjukkan Kelamin ke Tetangga Kos Surabaya Dipulangkan

Korban Tidak Lapor, Pelaku Tunjukkan Kelamin ke Tetangga Kos Surabaya Dipulangkan

Konfercab IPNU dan IPPNU XXV Kota Kediri, Pesan Gus Qowim untuk Peserta

Konfercab IPNU dan IPPNU XXV Kota Kediri, Pesan Gus Qowim untuk Peserta

Eks Relawan: DPR Tidak Perlu Takut Baca Surat Pemakzulan Gibran

Eks Relawan: DPR Tidak Perlu Takut Baca Surat Pemakzulan Gibran

GRIB Jaya Jatim Bantah Terima Uang Rp300 Juta dari Mantan Penghuni Rumah dr Soetomo Surabaya

GRIB Jaya Jatim Bantah Terima Uang Rp300 Juta dari Mantan Penghuni Rumah dr Soetomo Surabaya

Sidebar

Kategori

  • Ekbis
  • Hukum & Kriminal
  • Peristiwa
  • Politik Pemerintahan
  • Sorotan
Fokus Tempo

© 2025 Fokustempo. All rights reserved.

Informasi Kami

  • Hubungi Kami
  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi

Social Media

No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Sorotan

© 2025 Fokustempo. All rights reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?