www.fokustempo.id – Demi meningkatkan efisiensi dan mempercepat waktu layanan di pelabuhan, PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) meluncurkan sistem baru yang bernama Terminal Booking System (TBS). Penggunaan sistem ini bertujuan untuk mengurangi antrean truk pada jam operasional tertentu, sehingga arus kendaraan ke terminal menjadi lebih teratur dan terkendali.
Sistem TBS berfungsi dengan pengaturan waktu kedatangan truk melalui pembagian slot waktu. Ini berpotensi mengurangi waktu tunggu yang biasanya dialami oleh para sopir truk, sehingga mereka dapat melakukan bongkar muat dengan lebih cepat dan efisien.
Kegiatan sosialisasi yang diadakan di Java Meeting Room TPS melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Diharapkan dengan melibatkan pengguna jasa dan asosiasi terkait, semua pihak dapat memahami dan ikut berpartisipasi dalam implementasi sistem baru ini.
Acara sosialisasi ini dihadiri oleh perwakilan dari asosiasi logistik dan transportasi yang beragam, mencerminkan keterlibatan aktif para pelanggan. Kehadiran asosiasi seperti ALFI dan APTRINDO menunjukkan dukungan yang kuat untuk inovasi yang diusung oleh TPS.
Dengan penerapan sistem TBS, diharapkan waktu tunggu layanan bongkar muat dapat berkurang secara signifikan. Hal ini tentu akan meningkatkan efektivitas pengelolaan armada bagi para pelaku usaha logistik dan merangsang pertumbuhan bisnis di sektor ini.
Penerapan TBS merupakan bagian dari visi TPS untuk menciptakan terminal modern yang berorientasi pada kepuasan pelanggan. Dukungan penuh dari Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan setempat mengindikasikan bahwa inisiatif ini mendapatkan pengakuan yang luas.
Kepala Bidang Lalu Lintas dari KSOP Utama Tanjung Perak mengapresiasi pendekatan TPS yang responsif terhadap kebutuhan akan sistem pengaturan kendaraan yang lebih baik. Ia juga mendorong para pelaku usaha untuk menyesuaikan jam operasional dengan layanan yang kini tersedia selama 24 jam setiap hari.
Pengaturan slot waktu diharapkan dapat menciptakan ritme layanan yang lebih terencana, sehingga arus kendaraan dapat dikelola dengan lebih baik. Direktur Operasi TPS menekankan bahwa sistem ini akan membantu mengurangi kepadatan di waktu-waktu tertentu, terutama sore dan malam hari.
Penerapan TBS: Langkah Awal Menuju Efisiensi Layanan Logistik
Penerapan sistem TBS akan dimulai pada tanggal 7 Juli 2025, dengan perubahan slot waktu dari 8 jam menjadi 4 jam. Uji coba ini dirancang untuk familiarisasi bersama dengan semua pemangku kepentingan yang terkait dalam industri logistik.
Kegiatan uji coba ini tidak hanya untuk menguji sistem, tetapi juga untuk menyesuaikan perilaku operasional para pelaku logistik. Ketersediaan kanal komunikasi seperti helpdesk akan diutamakan untuk menangani kendala yang mungkin muncul selama implementasi.
Ketua DPW ALFI Jawa Timur menyatakan dukungan penuh terhadap inisiatif TPS, menekankan pentingnya TBS dalam meningkatkan efisiensi dan kecepatan layanan logistik. Ia berharap semua pihak turut berkontribusi untuk menjadikan sistem ini suatu kesuksesan.
Ketua DPC APTRINDO Surabaya juga menambahkan bahwa TBS adalah langkah maju yang sangat dibutuhkan para pelaku usaha angkutan barang. Inisiatif ini diharapkan mampu memberikan banyak manfaat, terutama dalam hal pengurangan antrean truk di terminal.
Selaras dengan itu, Ketua Klub LOGINDO Jatim mengungkapkan optimisme bahwa sistem TBS dapat mempercepat proses di terminal, sehingga mendukung efisiensi operasional pelabuhan secara keseluruhan. Semua pihak berharap agar hasil implementasi TBS dapat memberikan dampak positif bagi industri logistik.
Persiapan dan Komitmen Untuk Suksesnya TBS
Selama masa uji coba, TPS berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik kepada pelanggan. Apabila terdapat kendala teknis atau operasional, pelanggan dapat menghubungi Tim Customer Service yang siap membantu kapan saja.
Tim Customer Service akan siaga 24/7 untuk menangani segala keluhan dan pertanyaan terkait implementasi TBS. Dengan adanya dukungan ini, diharapkan para pelaku usaha tidak merasa kesulitan ketika beradaptasi dengan sistem baru.
Kepala TPS juga menyatakan bahwa kolaborasi dengan pelaku usaha harus terus diperkuat. Mengingat bahwa keberhasilan TBS sangat bergantung pada kerjasama antara semua pihak yang terlibat dalam rantai pasok logistik.
Doris dari asosiasi logistik menyebutkan bahwa sosialisasi seperti ini sangat penting untuk memastikan bahwa semua pihak memahami manfaat dan cara kerja TBS. Semakin baik pemahaman, semakin lancar proses transisi menuju sistem baru ini.
Dengan adanya sistem yang terintegrasi dan efisien, para pelaku usaha logistik akan lebih mudah dalam mengelola armada dan meningkatkan produktivitas. Inovasi ini diharapkan membawa perubahan positif yang signifikan dalam industri logistik nasional.
Harapan untuk Masa Depan Layanan Logistik yang Lebih Baik
Inovasi yang diusung oleh TPS melalui sistem TBS menjadi bagian penting dari upaya untuk meningkatkan efisiensi sektor logistik di Indonesia. Dengan mengurangi antrean dan mempercepat proses, para pengguna jasa diharapkan merasakan manfaat langsung.
Kepala Bidang Lalu Lintas KSOP juga menekankan bahwa langkah ini adalah upaya nyata untuk membangun sistem logistik yang lebih solid dan andal. Harapannya, seluruh pihak di sektor logistik dapat bersinergi untuk menciptakan layanan yang lebih baik.
Keberhasilan penerapan TBS diharapkan menjadi model bagi terminal-terminal lain di seluruh Indonesia. Ini memberikan harapan bahwa inovasi dalam sektor logistik akan terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional.
Saya juga mengajak semua pelaku usaha untuk saling mendukung dalam transisi ini, agar sistem baru dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Dengan adanya kemudahan dalam pengaturan slot waktu, diharapkan produktivitas bisa meningkat secara signifikan.
Secara keseluruhan, langkah-langkah yang diambil dalam implementasi TBS akan menjadi bagian dari sejarah baru dalam dunia logistik Indonesia. Efisiensi dan kecepatan layanan merupakan kunci untuk meningkatkan daya saing dalam industri yang semakin kompetitif ini.
