• Hubungi Kami
  • Kebijakan Privasi
Newsletter
  • Login
Fokus Tempo
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Sorotan
No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Sorotan
No Result
View All Result
Fokus Tempo
No Result
View All Result

Bongkar Rahasia Bumi

Bongkar Rahasia Bumi

BacaJuga

Bongkar Rahasia Bumi

Ekosistem Interaktif dalam Lingkungan Digital

Mengapa Kita Harus Melindungi Demokrasi dari Penguasaan Elite Partai

Mengapa Kita Harus Melindungi Demokrasi dari Penguasaan Elite Partai

www.fokustempo.id – Manusia sering terjebak dalam logika yang merusak lingkungan dan memperburuk ketimpangan sosial, seperti yang diungkapkan dalam banyak narasi tentang eksploitasi sumber daya alam. Dalam konteks ini, penambangan menjadi salah satu isu penting yang menunjukkan dampak negatif bagi ekosistem dan masyarakat.

Ketika mempertimbangkan kawasan tambang yang luas di Indonesia, kita dihadapkan pada fakta mengejutkan bahwa sekitar 85 juta hektar area telah dialokasikan untuk kegiatan tambang. Namun, seberapa banyak dari area tersebut yang telah dieksploitasi secara maksimal?

Luas Kawasan Tambang di Indonesia

Data yang ada menunjukkan bahwa area tambang di Indonesia sangat luas dan mencakup berbagai minerala penting. Kawasan tambang galian A dan B memiliki relevansi yang besar dalam menggerakkan ekonomi, tetapi juga menimbulkan berbagai masalah. Misalnya, galian A mencakup sumber daya strategis seperti minyak bumi dan nikel, sedangkan galian B melibatkan mineral vital seperti emas dan tembaga.

Beberapa sumber memperkirakan bahwa total kawasan untuk eksplorasi mineral dan batubara mencapai lebih dari 11 juta hektar. Sementara itu, sektor energi seperti minyak dan gas mencapai lebih dari 86 juta hektar. Meskipun luas konsesi ini menunjukkan potensi, penting untuk dicatat bahwa tidak semua area telah dieksploitasi sepenuhnya. Proses reklamasi bekas tambang yang terus berlangsung juga menambah lapisan kompleksitas dalam dampak lingkungan dan sosial.

Ambiguitas Moral dalam Pertambangan

Memahami penambangan dari perspektif moral menghadirkan banyak keraguan. Pertambangan sering kali dipandang sebagai pendorong kemajuan dan perkembangan ekonomi. Di sisi lain, eksploitasinya dapat menyebabkan kerusakan lingkungan yang parah, seperti deforestasi, polusi, dan kehilangan biodiversitas. Maka, saat kita menyaksikan tambang yang menggusur masyarakat lokal, kita harus bertanya: Apakah keuntungan ekonomi sebanding dengan kerusakan yang ditimbulkan?

Saat ini, banyak kritik mengarah pada ketidakadilan yang muncul akibat keputusan ekonomi yang lebih mengutamakan keuntungan jangka pendek. Proses ini sering mengorbankan nilai-nilai sosial dan lingkungan. Pabrik-pabrik yang menghasilkan bahan baku industri modern menjadi sumber lapangan kerja, namun di balik itu semua, banyak masyarakat setempat yang kehilangan tempat tinggal dan terancam kesehatan akibat polusi.

Dengan paradigma Homo Economicus yang kerap dijadikan acuan, keputusan diambil atas dasar kepentingan pribadi yang mengabaikan faktor-faktor sosial dan ekologis. Dalam konteks ini, diperlukan upaya untuk memformulasikan norma baru dalam pengelolaan sumber daya alam agar tidak lagi berfokus pada akumulasi kapital semata.

Agak sulit untuk menemukan batas yang jelas antara pertumbuhan ekonomi dan kelestarian lingkungan. Oleh karena itu, penting untuk melakukan refleksi dan menjawab tantangan ini dengan pendekatan yang lebih manusiawi dan bertanggung jawab.

Seiring dengan kerangka politik yang cenderung menguntungkan korporasi, masyarakat perlu berpartisipasi aktif dalam keputusan yang berdampak pada lingkungan dan kehidupan mereka sendiri. Pendekatan demokratis dalam pengelolaan sumber daya harus ditingkatkan agar suara masyarakat lokal mendapatkan perhatian.

Dengan menginternalisasi dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan pertambangan, kita dapat mendorong kebijakan yang lebih bijaksana dan berkelanjutan. Upaya ini bisa dimulai dengan mengenali nilai intrinsik alam dan integritas ekosistem.

Persoalan moral dalam industri pertambangan tentu saja tidak mudah. Ia memerlukan pergeseran perspektif yang meliputi pengakuan akan keterhubungan manusia dan alam. Dalam konteks ini, pendekatan ekologi dan etika dalam pengelolaan sumber daya alam akan memberikan panduan yang lebih baik bagi pengambilan keputusan.

Secara keseluruhan, kita perlu membangun kesadaran kolektif dan merangsang diskusi publik tentang cara-cara baru dalam menjaga keseimbangan antara ekonomi dan lingkungan. Lang langkah ke depan haruslah menuju keadilan sosial yang lebih baik untuk semua, dengan memperhatikan dampak jangka panjang dari eksploitasi sumber daya alam. Melalui partisipasi aktif dan rekayasa regulasi yang lebih kuat, masyarakat dapat berharap untuk mencapai visi yang lebih seimbang dan berkelanjutan.

Previous Post

50 Kepala Daerah Siap Ikut Retret di IPDN, Tito Berikan Penjelasan Terkait

Next Post

Tertibkan Aset Negara Rp6,32 Miliar, KAI Daop 7 Madiun Targetkan Peningkatan Layanan Stasiun

Rekomendasi

Rekrut ke-9 Arema Betinho Filho Dipercaya Akan Hancurkan Wacana Hattrick Gelar Persib Bandung

Rekrut ke-9 Arema Betinho Filho Dipercaya Akan Hancurkan Wacana Hattrick Gelar Persib Bandung

KPK Memastikan Penyelidikan Dugaan Korupsi Haji Tidak Asal-Asalan

KPK Memastikan Penyelidikan Dugaan Korupsi Haji Tidak Asal-Asalan

Muskomwil APEKSI Tingkatkan Hunian Hotel di Kediri untuk Memperkuat Ekonomi Lokal

Muskomwil APEKSI Tingkatkan Hunian Hotel di Kediri untuk Memperkuat Ekonomi Lokal

Warga Sumberlangsep Tolak Relokasi meski Terancam Lahar dan Pertahankan Lahan Mereka

Warga Sumberlangsep Tolak Relokasi meski Terancam Lahar dan Pertahankan Lahan Mereka

Ekspor AC Indonesia Naik 118,9 Persen Dorong Peningkatan Kompetensi Teknisi

Ekspor AC Indonesia Naik 118,9 Persen Dorong Peningkatan Kompetensi Teknisi

Nasib Honorer TMS CPNS dan PPPK 2024 Begini Penjelasan Terbaru

Nasib Honorer TMS CPNS dan PPPK 2024 Begini Penjelasan Terbaru

Optimalkan Aplikasi Raya di Sentra Kuliner Srikana Universitas Airlangga

Optimalkan Aplikasi Raya di Sentra Kuliner Srikana Universitas Airlangga

Sidebar

Kategori

  • Ekbis
  • Hukum & Kriminal
  • Peristiwa
  • Politik Pemerintahan
  • Sorotan
Fokus Tempo

© 2025 Fokustempo. All rights reserved.

Informasi Kami

  • Hubungi Kami
  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi

Social Media

No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Sorotan

© 2025 Fokustempo. All rights reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?