Lamongan – Usai dilantik pada Februari lalu, pimpinan daerah ini menyampaikan capaian realisasi dari program prioritas, serta tiga poin penting yang menjadi fokus pembangunan di Kabupaten Lamongan.
Dalam seratus hari pertama kerjanya, terdapat penekanan pada pelaksanaan quick win yang memiliki tujuan untuk menghadirkan isu sosial yang bersifat mendesak di masyarakat.
Pertumbuhan Ekonomi Inklusif
Quick win terbagi ke dalam beberapa fokus utama, di antaranya pertumbuhan ekonomi inklusif, pemerataan infrastruktur, serta penguatan sumber daya manusia dan harmonisasi sosial. Di sektor pertanian, Lamongan terus berupaya menjaga statusnya sebagai lumbung pangan nasional, dengan memanfaatkan lahan bero yang tersebar di beberapa wilayah. Hingga April 2025, produksi padi telah mencapai 541.751 ton, menunjukkan hasil yang menggembirakan.
Selain itu, sektor perikanan budidaya juga menunjukkan kinerja yang positif, dengan produksi mencapai 13.960 ton dan suplai daging unggas ke wilayah timur Indonesia mencapai 16 ton. Pencapaian ini menjadi bukti nyata bahwa Lamongan terus berkomitmen dalam sektor pertanian, bahkan harga gabah kering saat ini telah melebihi harga yang ditetapkan oleh pemerintah. Hal ini tentunya berkontribusi pada peningkatan ekonomi petani lokal, serta memastikan ketersediaan pupuk dalam keadaan yang aman.
Pemberdayaan UMKM dan Infrastruktur Masyarakat
Penguatan UMKM dan ekspor menjadi fokus lain dalam upaya pemberdayaan ekonomi. Dengan nilai ekspor mencapai Rp 20,7 triliun, sebanyak 11 produk UMKM telah melewati proses kurasi nasional, 6 di antaranya berhasil dalam business matching dengan Hong Kong. Selain itu, pendampingan bagi 32 kepala keluarga perempuan yang menerima modal usaha Rp 4.000.000 juga dilakukan untuk meningkatkan taraf hidup mereka.
Dari sisi infrastruktur, pemeliharaan jalan pada 27 ruas strategis dan penerangan jalan umum di 531 titik menunjukkan adanya perhatian serius terhadap infrastruktur dasar. Pembangunan air bersih yang telah disalurkan ke 1.500 sambungan rumah menjadi langkah nyata dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Program Jamula yang direncanakan akan dimulai pada Juni 2025 diharapkan dapat mengatasi masalah infrastruktur jalan yang ada.
Tidak hanya capaian fisik, tetapi juga ada upaya untuk menangani masalah lingkungan hidup, seperti penanganan 167 titik sampah liar dan penanaman 820 pohon di ruang terbuka hijau. Tahun ini, dibuka juga TPST untuk menangani permasalahan sampah di wilayah utara.
Dari aspek kesehatan, angka stunting berhasil diturunkan dari 27,5 persen menjadi 6,9 persen, yang menempatkan Kabupaten Lamongan sebagai salah satu daerah terbaik di Jawa Timur dalam hal ini. Dengan komitmen untuk memperbaiki layanan kesehatan, RSUD regional telah beroperasi sebagai pusat pelayanan kesehatan di wilayah utara dan rencananya akan diresmikan dalam waktu dekat.
Sektor pendidikan pun mendapatkan perhatian serius, dengan adanya program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah diterapkan di 177 lembaga pendidikan. Selain itu, bantuan beasiswa untuk siswa berprestasi dari keluarga tidak mampu menjadi salah satu upaya untuk menciptakan akses pendidikan yang lebih baik.
Program penyaluran insentif kepada takmir, imam, modin, rohaniawan, dan guru ngaji menjadi langkah nyata dalam menguatkan aspek keagamaan dan sosial. Dengan sejumlah program inovatif yang diluncurkan, seperti Gerakan Bersama Pendaftaran Tanah Wakaf dan “One Week One Juz”, diharapkan dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan sosial dan keagamaan.
Penting untuk dicatat bahwa seluruh program ini bertujuan untuk memberikan pelayanan publik yang berkualitas. Kanal aduan terintegrasi yang disebut “Lapor” mulai menunjukkan hasil yang baik dengan banyaknya masyarakat yang melaporkan keluhan dan mendapatkan solusi.
Berdasarkan survei independen yang dilakukan baru-baru ini, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja pimpinan mencapai 80,6 persen, yang menunjukkan bahwa banyak warga merasa puas dengan arah pembangunan dan perhatian yang diberikan kepada mereka. Ini merupakan indikasi positif akan komitmen untuk mewujudkan harapan masyarakat dan menciptakan perubahan yang berarti bagi Kabupaten Lamongan.
Lamongan – Usai dilantik pada Februari lalu, pimpinan daerah ini menyampaikan capaian realisasi dari program prioritas, serta tiga poin penting yang menjadi fokus pembangunan di Kabupaten Lamongan.
Dalam seratus hari pertama kerjanya, terdapat penekanan pada pelaksanaan quick win yang memiliki tujuan untuk menghadirkan isu sosial yang bersifat mendesak di masyarakat.
Pertumbuhan Ekonomi Inklusif
Quick win terbagi ke dalam beberapa fokus utama, di antaranya pertumbuhan ekonomi inklusif, pemerataan infrastruktur, serta penguatan sumber daya manusia dan harmonisasi sosial. Di sektor pertanian, Lamongan terus berupaya menjaga statusnya sebagai lumbung pangan nasional, dengan memanfaatkan lahan bero yang tersebar di beberapa wilayah. Hingga April 2025, produksi padi telah mencapai 541.751 ton, menunjukkan hasil yang menggembirakan.
Selain itu, sektor perikanan budidaya juga menunjukkan kinerja yang positif, dengan produksi mencapai 13.960 ton dan suplai daging unggas ke wilayah timur Indonesia mencapai 16 ton. Pencapaian ini menjadi bukti nyata bahwa Lamongan terus berkomitmen dalam sektor pertanian, bahkan harga gabah kering saat ini telah melebihi harga yang ditetapkan oleh pemerintah. Hal ini tentunya berkontribusi pada peningkatan ekonomi petani lokal, serta memastikan ketersediaan pupuk dalam keadaan yang aman.
Pemberdayaan UMKM dan Infrastruktur Masyarakat
Penguatan UMKM dan ekspor menjadi fokus lain dalam upaya pemberdayaan ekonomi. Dengan nilai ekspor mencapai Rp 20,7 triliun, sebanyak 11 produk UMKM telah melewati proses kurasi nasional, 6 di antaranya berhasil dalam business matching dengan Hong Kong. Selain itu, pendampingan bagi 32 kepala keluarga perempuan yang menerima modal usaha Rp 4.000.000 juga dilakukan untuk meningkatkan taraf hidup mereka.
Dari sisi infrastruktur, pemeliharaan jalan pada 27 ruas strategis dan penerangan jalan umum di 531 titik menunjukkan adanya perhatian serius terhadap infrastruktur dasar. Pembangunan air bersih yang telah disalurkan ke 1.500 sambungan rumah menjadi langkah nyata dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Program Jamula yang direncanakan akan dimulai pada Juni 2025 diharapkan dapat mengatasi masalah infrastruktur jalan yang ada.
Tidak hanya capaian fisik, tetapi juga ada upaya untuk menangani masalah lingkungan hidup, seperti penanganan 167 titik sampah liar dan penanaman 820 pohon di ruang terbuka hijau. Tahun ini, dibuka juga TPST untuk menangani permasalahan sampah di wilayah utara.
Dari aspek kesehatan, angka stunting berhasil diturunkan dari 27,5 persen menjadi 6,9 persen, yang menempatkan Kabupaten Lamongan sebagai salah satu daerah terbaik di Jawa Timur dalam hal ini. Dengan komitmen untuk memperbaiki layanan kesehatan, RSUD regional telah beroperasi sebagai pusat pelayanan kesehatan di wilayah utara dan rencananya akan diresmikan dalam waktu dekat.
Sektor pendidikan pun mendapatkan perhatian serius, dengan adanya program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah diterapkan di 177 lembaga pendidikan. Selain itu, bantuan beasiswa untuk siswa berprestasi dari keluarga tidak mampu menjadi salah satu upaya untuk menciptakan akses pendidikan yang lebih baik.
Program penyaluran insentif kepada takmir, imam, modin, rohaniawan, dan guru ngaji menjadi langkah nyata dalam menguatkan aspek keagamaan dan sosial. Dengan sejumlah program inovatif yang diluncurkan, seperti Gerakan Bersama Pendaftaran Tanah Wakaf dan “One Week One Juz”, diharapkan dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan sosial dan keagamaan.
Penting untuk dicatat bahwa seluruh program ini bertujuan untuk memberikan pelayanan publik yang berkualitas. Kanal aduan terintegrasi yang disebut “Lapor” mulai menunjukkan hasil yang baik dengan banyaknya masyarakat yang melaporkan keluhan dan mendapatkan solusi.
Berdasarkan survei independen yang dilakukan baru-baru ini, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja pimpinan mencapai 80,6 persen, yang menunjukkan bahwa banyak warga merasa puas dengan arah pembangunan dan perhatian yang diberikan kepada mereka. Ini merupakan indikasi positif akan komitmen untuk mewujudkan harapan masyarakat dan menciptakan perubahan yang berarti bagi Kabupaten Lamongan.